Balita Dicabuli di Tempat Penitipan Anak di Samarinda Mengalami Trauma
Pelaku juga mencoba untuk menyogok orangtua korban dengan sejumlah uang
9 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terjadi kasus pencabulan terhadap anak berusia 5 tahun terjadi di sebuah tempat penitipan anak di Samarinda, Kalimantan Timur. Korban dicabuli pelaku di tempat pengasuh saat dititipkan oleh orangtuanya pada akhir Mei 2020.
Pelakunya berinisial EF berusia 45 tahun, yang merupakan suami dari istri pemilik penitipan anak tersebut. Akibat perbuatan pelaku, korban diketahui mengalami trauma seperti sering menangis tanpa sebab.
Sang Mama, mengatakan peristiwa terungkap saat dirinya melihat perubahan mental pada anaknya.
Berikut Popmama.com berikan informasi selengkapnya, di bawah ini.
1. Korban menjadi sering menangis dan tak mau diantar ke tempat penitipan tersebut
Kasus pencabulan menimpa seorang anak berusia lima tahun tersebut terungkap setelah Mama dari korban curiga dengan perubahan perilaku pada anaknya. Belakangan, korban menjadi sering menangis dan tidak mau diantar ke tempat penitipan tersebut.
“Dia sering menangis dan tidak mau diantar ke tempat pengasuh,” ungkapnya.
Ia pun mengatakan, anak menjadi suka bangun tiba-tiba lalu teriak-teriak saat malam. Kemudian, pada Minggu, 31 Mei 2020, sang Mama semakin curiga saat memandikan anaknya, ditemukan adanya luka pada kemaluan dan perut korban.
Editors' Pick
2. Korban bercerita dirinya telah empat kali dicabuli, dibekap, dan diancam oleh pelaku
Peristiwa ini pun terungkap saat sang Mama membujuk anaknya untuk bercerita kalau dirinya telah empat kali dicabuli, dan juga diancam oleh pelaku.
"Akhirnya anak saya cerita. Katanya, dia 4 kali dicabuli oleh pelaku. Dibekap mulutnya dan diancam jangan cerita siapa-siapa," terangnya.
Setelah mendengarkan pengakuan anaknya, pada keesokan harinya Senin, 1 Juni 2020 ia langsung membuat laporan ke Polsek Samarinda Kota Jalan Bhayangkara.
“Esoknya, Selasa, 2 juni 2020 keluar hasil visum yang menyatakan anak saya telah dicabuli,” ujar sang Mama.
Ia pun juga mengatakan kondisi psikis anaknya yang mengalami trauma akibat dari peristiwa tersebut.