Balita Juga Bisa Stres, Apa Saja Tanda dan Penyebabnya?
Seringkali tak disadari,beberapa situasi bisa menyebabkan balita alami stres
13 April 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dibandingkan dengan masa dewasa, masa kanak-kanak itu menyenangkan, bukan? Belum tentu ya Ma!
Si Kecil mungkin tidak berurusan dengan semua masalah yang dimiliki orang dewasa, tetapi anak-anak kecil dapat dan memang bisa menjadi stres.
Balita adalah waktu yang istimewa dan menyenangkan ketika sejumlah besar pertumbuhan fisik, emosional, dan kognitif terjadi. Dengan semua perubahan yang terjadi pada tubuh dan pikirannya, balita seringkali sensitif terhadap dunia di sekitarnya dan cenderung merasa stres.
Agar stres tidak berlangsung lama dan berdampak bagi tumbuh kembang anak, penting untuk mengenali apa saja tanda dan penyebab stres pada balita yang paling umum.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa tanda dan penyebab stres pada anak balita. Yuk simak!
Apa Tanda-Tanda Ketika Balita Mengalami Stres?
Dilansir dari Parents, setiap anak unik dan inilah yang membuat mereka menunjukkan tanda-tanda stresnya sendiri. Sehingga orangtua perlu waspada terhadap perilaku dan tindakan yang tidak biasa atau mencurigakan.
Usia balita belum mencakup berbagai tingkat perkembangan bahasa, sehingga tanya jawab yang bermakna tentang stresnya mungkin tidak realistis, tetapi hanya dengan mendengarkan komentar dan kata-kata atau mengamati perilaku, dapat memberikan petunjuk signifikan tentang adanya stres.
Tanda-tanda berikut mungkin menunjukkan bahwa anak merasa stres:
- Kebiasaan tidur dan makan yang teratur tiba-tiba berubah
- Perubahan emosi, seperti menunjukkan tanda-tanda sedih, lekat, menarik diri, atau marah
- Meningkatnya tangisan atau amukan
- Mimpi buruk dan ketakutan pada waktu tidur
- Timbulnya penyakit fisik, seperti sakit kepala atau sakit perut
- Muncul tics yang berkaitan dengan cemas, batuk, atau gerakan tubuh
- Ketergantungan yang sering pada kebiasaan, seperti mengunyah rambut atau mengisap jempol
- Perubahan buang air besar
Meskipun gejala-gejala ini tidak selalu menunjukkan stres, mereka bisa berhubungan dengan perilaku buruk, kebiasaan atau pertumbuhan. Jika perilaku balitamemburuk, itu bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih.
Jika ada kekhawatiran bahwa perilaku anak menjadi lebih ekstrem, penting bagi orangtua untuk meminta nasihat dari seorang profesional.
Setelah mengetahui apa saja tanda-tanda balita yang mengalami stres, berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan stres pada balita. Yuk simak!
1. Kecemasan akan perpisahan
Untuk balita muda, kesadaran yang berkembang padanya adalah, pengasuh utama adalah seseorang yang memberikan perlindungan utama pada mereka terhadap ancaman. Hal ini menciptakan naluri seorang untuk menjaga pengasuh agar tetap dekat bersamanya.
Apakah anak sedang belajar berjalan atau memulai prasekolah dengan periode perpisahan yang lebih lama, balita mungkin merasa cemas.
"Meskipun kecemasan perpisahan seringkali merupakan respons yang sehat saat mengalami perpisahan, itu juga bisa menjadi reaksi terhadap stresor. Ketika ada stresor hidup, toleransi anak-anak terhadap frustrasi lain cenderung turun." ujar Rene Hackney, Ph.D., seorang psikolog perkembangan dan pendiri Parenting Playgroups and Parenting by Dr. Rene
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kemelekatan, kesulitan dengan perpisahan, atau kegugupan karena jauh dari pengasuh utama.