Cara Mendidik Anak agar Menjadi Penurut dan Disiplin
Anak perlu diajarkan untuk patuh dan disiplin sejak usia dini
16 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentunya ingin anaknya menjadi cerdas dan penurut. Untuk mendidik anak memang bukanlah hal yang mudah, karena setiap anak memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing.
Tidak jarang jika anak justru bertindak sebaliknya. Namun, Mama tidak boleh membiarkannya terus menerus, karena kebiasaan tersebut bisa ikut terbawa hingga anak dewasa. Anak bisa menjadi manja, tidak disiplin, dan merasa bahwa semua keinginannya harus dituruti.
Lalu bagaimana cara yang tepat agar anak mau belajar dan mendengar perkataan Mama dan Papa?
Berikut ini Popmama.com akan memberikan tips-tips agar anak bisa tumbuh menjadi anak yang disiplin dan penurut. Yuk Ma, cek cara-caranya di bawah ini!
1. Memberikan contoh yang baik di kehidupan sehari-hari
Pastinya Mama telah mengetahui jika keluarga adalah lingkungan anak belajar pertama kali. Sehingga orangtua perlu menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Tidak perlu khawatir Ma, karena memang tidak ada orangtua yang sempurna.
Namun sudah seharusnya Mama dan Papa memberikan contoh yang baik pada anak di kehidupan sehari-hari. Jika ingin anak bertutur kata yang lembut dan baik, serta rajin, maka Mama harus selalu bersikap yang sama agar anak mengikutinya.
Ingat ya Ma, jika apa yang dilihat anak sejak ia kecil merupakan contoh yang akan diikutinya hingga ia berusia dewasa nanti.
2. Jelaskan sebab akibat ketika anak tidak melakukan apa yang Mama perintahkan
Mungkin anak-anak yang kurang penurut belum begitu paham dengan apa yang Mama bicarakan atau lakukan sehingga ia tidak mengikutinya. Sehingga, agar anak menjadi penurut, Mama bisa memulainya dengan menjelaskan sebab akibat dari apa yang dilakukan.
Misalnya ketika anak asyik bermain dan tidak mau mandi sore, Mama bisa sampaikan bahwa faktanya jika tidak mandi, tubuh akan menyimpan bakteri yang membuat tubuh menjadi bau dan gatal-gatal sehingga anak tidak akan merasa nyaman.
Dengan menjelaskan sebab akibatnya, anak kemudian bisa fokus apa yang harus dilakukannya. Serta hindari memarahi anak, karena dengan memarahinya anak justru tidak mudah mengerti apa masalahnya dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
3. Memanggil anak dengan namanya membuat ia merasa lebih dihargai
Memanggil anak dengan namanya mungkin terdengar sepele dan tidak masuk akal, namun ternyata dengan memanggil namanya anak akan merasa lebih dianggap dan dihargai oleh Mama. Saat anak menoleh dan memperhatikan Mama, katakan dengan baik apa yang perlu anak lakukan.
Namun juga hindari memanggil anak dengan cara berteriak, karena jika selalu dilakukan akan membuat anak merasa kesal dan takut kepada Mama, serta bukannya membuat anak menjadi penurut, justru ia tidak akan mendengarkan perkataan Mama.
Editors' Pick
4. Dengarkan keluhan anak yang menyebabkan dirinya tidak menuruti Mama
Berhubungan dengan tips pertama yaitu memberikan contoh yang baik bagi anak, cara mendidik anak selanjutnya agar anak menjadi penurut dan cerdas yaitu adalah mendengarkan apapun perkataan anak. Karena dengan membangun kebiasaan mendengar, anak akan ikut mendengarkan Mama.
Walaupun Mama sering memberikan perintah pada anak, bukan berarti Mama tidak mendengarkan alasan mereka. Bisa jadi anak tidak nurut karena ia merasa lelah, sedang kesal dengan suasana sekolah, atau memiliki masalah dengan teman-temannya.
Jika Mama menunjukkan sikap mau mendengarkan keluhan anak, maka anak akan mendengarkan perintah Mama. Dengan mendengarkan, anak juga akan terbiasa bercerita dan terbuka pada Mama.
5. Berikan perintah dengan satu kalimat singkat dan jelas
Terkadang ketika anak tidak nurut, bisa membuat Mama menjadi lebih gemas hingga emosi. Apalagi ketika sudah berulang kali dikatakan namun anak masih tidak nurut juga. Namun, sebaiknya berikan perintah pada anak dengan satu kalimat singkat saja.
Karena pada dasarnya anak-anak tidak suka diceramahi atau mendapat penjelasan yang panjang. Sehingga anak lebih baik mendapatkan pengingat yang singkat saja. Seperti, “Nak, cepat mandi, nanti badanmu jadi bau lho”.
6. Kenali waktu dan penyebab emosi anak sedang tinggi
Mama juga perlu mengetahui kapan dan penyebab jika anak sedang merasa sedih, kesal, atau marah pada sesuatu. Karena sebaiknya Mama tidak memberikan perintah atau mengajarkan anak sesuatu di waktu emosinya sedang tinggi.
Jika anak sedang marah, coba berikan waktu hingga ia menjadi tenang dan biarkan ia mejelaskan apa yang membuatnya marah. Saat sudah merasa tenang, maka Mama bisa berbicara padanya seperti memberikan perintah atau mengajarkan sesuatu.
7. Terapkan kebiasaan secara rutin dan konsisten
Pola asuh yang Mama terapkan secara rutin dan konsisten dapat membuat anak menjadi lebih aman. Anak pun menjadi lebih paham tentang apa yang Mama inginkan sebagai orangtuanya, sehingga anak juga dapat menerima ketika diberikan perintah.
Namun jika Mama tidak konsisten seperti kasihan pada anak. Padahal sikap ini bisa membuat anak merasa bingung yang justru anak menjadi tidak patuh. Apalagi kebanyakan orangtua merasa kasihan bila harus memberikan hukuman pada anak.
Perlu dipahami, bahwa sebaiknya Mama jangan takut anak berpikir dirinya tidak disayang karena diberikan hukuman. Hukuman dapat menunjukkan sikap tegas Mama dalam mendidik anak. Hukuman yang diberikan juga jangan terlalu berat, namun hanya membuat anak menjadi lebih disiplin dan patuh.
8. Berikan apreasi dan pujian ketika anak mengikuti apa yang Mama minta
Terakhir namun tidak kalah penting yaitu berikan apresiasi dan pujian ketika anak berhasil melakukan sesuatu atau mengikuti apa yang Mama minta dengan baik. Dengan begitu, anak akan merasa lebih termotivasi untuk mengikuti perintah Mama.
Selain itu, anak juga membiasakan dirinya untuk teratur dan disiplin, yang nantinya kebiasaan ini akan ikut terbawa hingga usianya dewasa.
Nah itu dia Ma, beberapa tips yang perlu Mama terapkan agar anak menjadi lebih penurut dan cerdas. Tidak perlu buru-buru untuk mendapatkan hasil yang terbaik, karena tidak semua anak bisa cepat paham cara mendidik yang diterapkan oleh Mama ya!