5 Cara Mendidik Anak agar Tumbuh Dermawan dan Murah Hati
Dunia membutuhkan lebih banyak generasi muda yang murah hati dan peduli
28 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak dapat dipungkiri bahwa dunia butuh lebih banyak generasi muda yang murah hati dan memerhatikan sesama. Dan untuk mencapainya, dunia membutuhkan peran para orangtua dalam mendidik anaknya.
Setiap orangtua tentu ingin membesarkan anak agar tumbuh menjadi anak yang baik dan murah hati. Namun tak sedikit anak yang menunjukkan kepribadian yang tidak mau berbagi dengan menyimpan semua yang dimiliki untuk diri sendiri.
Walaupun ini normal dan alami, yang paling dibutuhkan si Kecil saat ini adalah belajar bagaimana mengembangkan empatinya lebih jauh dan belajar menjadi lebih murah hati.
Untuk membantu Mama membesarkan sambil mendidik agar anak dermawan dan murah hati, kali ini Popmama.com telah merangkum lima caranya yang mulai bisa diterapkan sejak anak berusia dini. Baca terus ya, Ma!
1. Mendorong karakter empati
Empati adalah kemampuan untuk merasakan hal-hal yang orang lain rasakan, terutama perasaan tidak enak pada orang lain berdasarkan situasi atau pengalaman yang mereka alami. Empati dan kemurahan hati sangat terkait.
Dilansir dari Child Mind, menunjukkan bahwa anak-anak secara alami menumbuhkan sikap egois. Dibutuhkan waktu bagi anak untuk mempelajari dunia di sekitarnya, serta mempelajarinya bahwa dunia tidak berputar untuknya saja.
Empati akan datang dari penggambaran, jadi tanyakan kepada anak bagaimana perasaannya jika hal-hal tertentu terjadi padanya.
Ini tidak harus mendalam, tetapi misalnya Mama dapat menanyakan bagaimana perasaan anak jika ia diberitahu bahwa ia tidak memiliki mainan untuk dimainkan, atau jika ia tidak mendapatkan apa yang diinginkan untuk ulang tahunnya.
Editors' Pick
2. Memberikan pujian ketika anak berperilaku murah hati
Anak-anak dikenal senang dipuji saat mereka bersikap baik atau melakukan pekerjaan dengan baik.
Karena ini adalah bagian alami dari perkembangan anak, penting bagi Mama untuk memberikan pujian pada anak ketika ia melakukan sesuatu yang murah hati. Sehingga anak merasa termotivasi dan ingin menunjukkan pada Mama seberapa baik ia melakukannya.
Kapan pun si Kecil ingin berbagi, memberi hadiah, atau melakukan sesuatu yang bermanfaat, beri tahu ia betapa indahnya bersikap baik. Ketika anak menyukai pujian, lebih mungkin baginya untuk melakukan hal-hal yang lebih murah hati.
Dilansir dari Healthy Children, berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak akan bertindak lebih murah hati ketika mereka tahu Mama memerhatikannya dam mengakui perbuatan baiknya.
3. Sumbangkan beberapa mainan anak setiap tahunnya
Ketika Mama mampu memberikan banyak mainan untuk anak, menyumbangkan beberapa adalah cara yang tepat untuk menunjukkan kepada anak cara mudah untuk memberikan kembali.
Mama juga dapat memberitahu anak bahwa ada anak-anak di luar sana yang tidak memiliki cukup uang untuk memiliki semua yang mereka butuhkan, termasuk mainan.
Kemudian, tanyakan pada anak bagaimana perasaannya jika ia tidak memiliki mainan atau banyak mainan. Awalnya anak mungkin tidak akan sangat senang, namun dengan perkataan yang lembut dan jelas, anak dapat lebih mudah membayangkan bagaimana rasanya.
Setelah itu, mintalah anak memilih antara 3 hingga10 mainan, besar atau kecil, untuk disumbangkan ke rumah yatim piatu atau organisasi yang dapat mendistribusikan mainan itu kepada anak-anak yang membutuhkannya.
Pastikan balita benar-benar mengerti betapa mainan ini dapat membuat anak lain senang dan pastikan mainan yang dipilih bukan mainan yang rusak. Semakin anak belajar peduli, semakin ia ingin terus bermurah hati.
4. Tumbuhkan kedermawanan sejak awal dan secara konsisten
Agar seorang anak menjadi murah hati, ia perlu melihat contoh dalam berbagai cara. Sehingga penting bagi orangtua untuk melatih kemurahan hatinya sendiri dan pastikan anak melihat contoh bagaimana Mama melakukannya secara teratur.
Itu bisa berupa menjadi relawan bencana, menyumbangkan makanan, menghadiahkan pakaian lama dan barang-barang bayi ke tempat penampungan anak dan perempuan, atau memberikan sumbangan uang ke badan amal.
Selama Mama memimpin dengan memberi contoh, anak akan lebih memahami apa saja tindakan bermurah hati. Masih dilansir dari Happy Children, pastikan anak lebih fokus pada bermurah hati tanpa mengharapkan ekspektasi apa pun.
Sebagai contoh, anak ingin memberikan kado ulang tahun untuk temannya, namun ia berharap saat berulang tahunnya, ia diberikan kado dari temannya tersebut. Menjadi anak yang dermawan berarti anak dapat memberikan hadiah tanpa mengharapkan imbalan apa pun di kedepannya.
Mama juga bisa membacakan cerita tentang orang-orang yang murah hati. Semua cerita tentang kedermawanan dan hasilnya dapat dibagikan untuk meletakkan dasar yang bagus pada anak-anak.
5. Libatkan kemurahan hati anak dengan minatnya
Pelajari tentang minat anak dan tanyakan apakah ia memiliki cara khusus yang diinginkan untuk membantu komunitas atau dunia di sekitarnya. Jika ia punya ide, dengarkan dan lakukan. Namun jika tidak memilikinya, sarankan dengan lembut hal-hal yang bisa anak jalani, dan lakukan.
Didengarkan dan dapat membantu sesuatu yang ia sukai sayangi akan sangat istimewa bagi perkembangan emosional anak.
Namun, dilansir dari World Vision, penting bagi orangtua agar tidak boleh memaksakan tujuan atau keinginan anak untuk beramal, karena hal ini mungkin akan membuatnya memberontak dan melawannya.
Itulah beberapa cara yang bisa Mama terapkan untuk membesarkan anak yang dermawan dan murah hati. Seperti yang Mama tahu, anak terlahir seperti spons yang menyerap segala sesuatu di sekitarnya, bersamaan dengan kepolosan alami.
Hal ini dapat membuat anak lebih mudah untuk belajar murah hati dan bahkan mungkin lebih baik daripada orang dewasa. Yuk Ma, mulai terapkan hal-hal diatas ya, karena kalau bukan Mama yang memulai, siapa lagi yang akan membentuk sifat murah hati pada si Kecil?
Baca juga:
- Ajari Kedisiplinan, 5 Cara Mengasuh anak a la Orangtua di Jepang
- 9 Cara Mengasuh Anak yang Membuat Mama Bangga Jadi Orangtua
- Peran Orangtua untuk Membantu Tumbuh Kembang Anak, Sudahkah Dilakukan?