7 Cara Menenangkan Anak Tantrum, Selain Menggunakan Gadget
Memberikan gadget terlalu sering, dapat merusak mata balita lho!
24 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian besar dari orangtua terkadang menyerahkan gadget atau menyalakan televisi dengan tayangan anak-anak ketika sedang menghadapi balita yang tantrum. Meskipun seringkali efektif, sayangnya, itu bukan yang sehat.
Dilansir dari Myopia Institute, perangkat digital menghasilkan cahaya berenergi tinggi dalam bentuk sinar biru. Mereka dapat dengan mudah masuk ke mata anak-anak, sehingga meningkatkan risiko mereka mengalami masalah mata.
Sehingga penting untuk menangani situasi ini dengan bijaksana dan mencari alternatif lain untuk mengatasi si Kecil yang tantrum selain menggunakan gadget.
Untuk membantu Mama menangani balita yang tantrum tanpa menggunakan layar, kali ini Popmama.com telah merangkum cara menenangkan anak tantrum, selain menggunakan gadget. Yuk simak caranya Ma!
1. Jadilah panutan yang memberikan contoh baik
Ketika si Kecil menunjukkan tanda-tanda frustrasi dalam bentuk tantrum, menjelaskannya dengan kata-kata dapat membantu.
Misalnya, jika anak mengeluh tentang menerima terlalu banyak PR dari prasekolah, tanggapi dengan, "Banyak PR matematika ya malam ini?" Tapi jangan sampai di situ.
Tindak lanjuti dengan dorongan kepercayaan diri, seperti, “Kamu sangat pandai memecahkan masalah PR matematikamu. Dan Mama suka cara kamu mencoba ketika masalah menjadi agak sulit. Mama akan berada di sini untuk membantu jika kamu kesulitan, ya! ”
Dengan melakukan ini, Mama telah mengakui frustrasi si Kecil dan dapat membantu menenangkannya.
2. Lakukan hal yang tidak terduga yang mengalihkan perhatian anak
Terkadang, balita yang menangis begitu keras, Mama tidak tahu harus berbuat apa. Ketika ini terjadi, cobalah untuk melakukan sesuatu yang tidak terduga untuk mendapatkan perhatian anak, misalnya jika di rumah Mama dapat mematikan lampu, memegang senter, dan melompat-lompat.
Ini seharusnya mengalihkan perhatian anak. Mama kemudian dapat melanjutkan dan melakukan sesuatu yang menurut anak menarik, seperti mengidentifikasi warna. Ketika anak sudah mulai tenang, tanyakan apa yang ia inginkan atau rasakan.
Tantrum bisa disebabkan ketika anak merasa terganggu, lapar, mengantuk, atau mengalami gejala penyakit tertentu
Editors' Pick
3. Mengajarkan anak cara menenangkan diri
Meskipun pelukan dari Mama dan Papa adalah yang terbaik, selalu menyenangkan untuk mengajari balita cara menenangkan diri sejak usia dini. Ini bisa membuat keajaiban, terutama ketika ada waktu-waktu di mana Mama tidak dapat menghibur anak langsung.
Pelukan “kupu-kupu” adalah salah satu cara yang bisa dilakukan. Caranya adalah meminta anak untuk berpura-pura meniup lilin, lalu biarkan dia menyilangkan tangannya di depan dadanya seolah-olah dia sedang memeluk dirinya sendiri, dengan ujung jarinya berada tepat di bawah tulang selangka dan mengarah ke lehernya.
Kemudian minta dia menutup matanya dan menggerak-gerakkan jarinya sambil menarik napas perlahan.
4. Mengambil napas dalam
Selain mengajarkan anak butterfly hug, mengajarkannya untuk mengambil napas dalam-dalam ketika merasa frustrasi juga dapat membantu. Dilansir dari Parents.com, jika Mama memiliki balita, angkat satu jari dan minta anak membayangkan mengambil napas dalam-dalam dan meniup gelembung.
Untuk anak yang usianya sedikit lebih besar, katakan padanya untuk berpura-pura perutnya adalah balon, dan minta anak untuk bernapas melalui hidungnya untuk mengisi perutnya dengan udara. Kemudian, buang napas lewat mulutnya.
5. Mengunakan percikan air yang lembut
Dilansir dari Cayman Marl Road, Ilana Lufa, seorang psikolog klinis St. Louis Children’s Hospital, yang mengatakan bahwa percikan air yang lembut dapat membantu bayi dan balita tetap tenang.
Membasahi waslap yang dingin atau mencelupkan jari ke dalam air dingin, dan menyentuh wajah anak dengan lembut dapat membantu menenangkannya ketika tantrum.
Mendinginkan suhu tubuh anak sedikit dapat memperlambat detak jantungnya dan membantu menenangkan pernapasannya.
6. Mencoba teknik akupresur
Teknik akupresur yang digunakan di unit perawatan intensif neonatus dan unit gawat darurat rumah sakit, dapat memberikan keajaiban pada anak yang sering tantrum.
Mama dapat mencari lekukan di sekitar bagian atas telinga balita dengan jari Mama sampai merasakan lekukan. Kemudian pijat perlahan titik tekanan tersebut dengan gerakan melingkar kecil selama lima hingga sepuluh detik.
Selanjutnya, pergi ke lipatan dalam sikunya dan geser jari Mama ke tepi yang paling dekat dengan tubuhnya. Pijat dengan lembut titik tekanan itu selama sepuluh hingga 15 detik.
Mama dapat melakukan ini bergantian antara telinga dan siku di kedua sisi sampai anak merasa tenang. Cara ini dikatakan dapat membersihkan penyumbatan di "saluran energi" dan melepaskan endorfin yang membuat si Kecil merasa baik.
7. Tanyakan anak beberapa pilihan
Jika si Kecil cenderung sudah lancar secara verbal, tanyakan padanya tiga hal yang dapat membantu mengurangi tantrumnya saat ini. Salah satunya mungkin menjadi hal yang akan Mama tolak, tetapi pasti salah satu dari pilihan tersebut yang mungkin dapat diterima.
Dan jika benar-benar ada, pujilah balita karena sudah bisa memecahkan masalahnya!
Itulah beberapa cara menenangkan anak tantrum, selain menggunakan gadget. Mengajari anak sejak usia dini untuk mengelola kemarahan atau frustrasinya adalah salah satu bagian tersulit dari mengasuh anak, namun itu juga salah satu yang paling penting .
Ingatlah semua ide ini tidak akan berhasil untuk setiap anak, atau setiap orangtua, atau dalam setiap situasi. Inilah sebabnya ada banyak saran yang bisa Mama coba. Semoga beberapa saran di atas dapat mengatasi si Kecil yang sering tantrum ya, Ma!
Baca juga:
- Alasan Mengapa Balita Alami Tantrum dan Cara Mengatasinya
- 10 Cara Mencegah Balita Tantrum di Tempat Keramaian
- 7 Cara Ampuh Mencegah Anak Tantrum Menjelang Waktu Tidur