7 Cara Mengajarkan Anak Konsep Berbagi Sejak Usia Dini
Mengajarkan anak agar menjadi individu yang peduli dan empatik terhadap orang lain
31 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengenalkan anak pada konsep berbagi sejak usia dini memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian sosial yang baik.
Sikap berbagi merupakan nilai fundamental yang perlu ditanamkan sejak dini agar anak tumbuh menjadi individu yang peduli dan empatik terhadap orang lain.
Namun, mengajarkan konsep berbagi kepada anak bukanlah tugas yang mudah.
Untuk membantu Mama mengajarkan konsep berbagi pada anak, kali ini Popmama.com telah menyiapkan 7 cara mengajarkan anak konsep berbagi sejak usia dini, di bawah ini!
1. Menjelaskan makna berbagi secara sederhana pada anak
Pentingnya menjelaskan makna berbagi secara sederhana saat mengenalkan anak pada konsep berbagi, adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang nilai dan manfaatnya.
Dengan menjelaskan makna berbagi, si Kecil dapat memahami bahwa berbagi bukan hanya tentang memberikan sesuatu kepada orang lain, tetapi juga tentang memberikan kebahagiaan dan membuat orang lain merasa dihargai.
Selain itu, menjelaskan makna berbagi juga membantu anak untuk memahami bahwa ia memiliki peran penting dalam menciptakan hubungan sosial yang baik dan menjaga keharmonisan di lingkungan sekitarnya.
2. Menjelaskan manfaat berbagi
Nah terkait dengan poin di atas, penting juga bagi Mama untuk menjelaskan pada anak apa manfaat berbagi. Salah satu manfaat utama dari berbagi adalah mengembangkan sikap empati dan kepedulian terhadap orang lain.
Dengan berbagi, si Kecil akan belajar mengenali dan memahami perasaan orang lain, serta menjadi lebih peka terhadap kebutuhan dan kesulitan mereka. Hal ini akan membantu anak menjadi individu yang lebih empatik dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
Selain itu, berbagi juga dapat memperkuat hubungan sosial. Ketika anak belajar berbagi mainan atau waktu dengan teman-teman, ia akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan saat melihat temannya senang.
Pada akhirnya, ini akan membantu membangun ikatan persahabatan yang lebih kuat dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
Editors' Pick
3. Latih kesadaran empati dengan bermain bersama teman sebaya
Bantu si Kecil untuk mengembangkan empati dengan mengajarkannya untuk memperhatikan kebutuhan hingga perasaan orang lain. Hal ini bisa Mama lakukan dengan mengajak anak untuk play date atau bermain dengan teman sebaya.
Ketika anak bermain bersama, ia secara alami dihadapkan pada situasi di mana harus berbagi. Anak juga belajar bahwa berbagi dapat membantu menciptakan hubungan yang lebih baik dengan teman-temannya.
Bermain bersama juga membantu mengurangi rasa keserakahan anak untuk memonopoli mainan atau perhatian. Anak-anak belajar bahwa dengan berbagi, ia dapat memberikan kebahagiaan dan kepuasan kepada orang lain.
Dengan berbagi mainan atau waktu bermain, anak-anak mengembangkan pemahaman tentang pentingnya memberi dan menerima.
4. Melibatkan anak dalam kegiatan sosial
Salah satu cara efektif untuk mengenalkan anak pada konsep berbagi sejak usia dini adalah dengan melibatkannya dalam kegiatan sosial.
Mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial memberikan mereka kesempatan nyata untuk merasakan langsung kebahagiaan dari berbagi.
Misalnya, Mama dapat mengajak si Kecil untuk mengumpulkan barang-barang yang tidak terpakai, seperti mainan atau pakaian, untuk disumbangkan kepada mereka yang membutuhkan. Mama juga bisa mengajak anak ikut kegiatan amal atau kegiatan sukarela di komunitas.
Misalnya, membantu mengemas makanan bagi mereka yang kurang mampu, atau mengunjungi panti jompo untuk memberikan keceriaan. Dengan melibatkan anak dalam kegiatan sosial, anak dapat melihat secara langsung dampak positif dari tindakan berbagi.
5. Beri contoh dengan tindakan
Bukan hal yang mengherankan apabila anak-anak cenderung meniru dan belajar melalui pengamatan, dan sebagai orangtua, Mama memiliki peran penting dalam menjadi contoh yang baik bagi anak.
Ketika Mama secara konsisten menunjukkan perilaku berbagi kepada anak, ia akan melihatnya sebagai sesuatu yang wajar dan penting. Misalnya, saat makan bersama keluarga, Mama bisa berbagi makanan dengan anak atau anggota keluarga lainnya.
Dengan contoh tindakan yang konsisten, anak akan terpapar pada lingkungan yang mendorong berbagi, dan akan belajar bahwa berbagi adalah perilaku yang baik dan berharga.
Dalam jangka panjang, anak akan membawa nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi individu yang peduli dan dermawan.
6. Mengajarkan konsep berbagi secara konsisten
Proses mengajarkan anak tentang berbagi membutuhkan ketekunan dan kesabaran yang konsisten.
Konsistensi menunjukkan bahwa sikap berbagi bukan hanya sekadar kegiatan sesekali, tetapi menjadi nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan konsistensi, si Kecil akan terbiasa melihat dan merasakan contoh nyata dari orang dewasa di sekitarnya yang secara teratur berbagi dengan orang lain.
Ini juga membuat anak lebih mudah memahami konsep berbagi sebagai bagian dari karakter dan perilakunya sehari-hari.
7. Memberikan anak apresiasi atau pujian
Memberikan anak apresiasi atau pujian saat mempraktikkan konsep berbagi sangat penting untuk memperkuat perilaku tersebut.
Ketika anak secara sukarela berbagi mainan, makanan, atau perhatian dengan orang lain, penting bagi Mama untuk mengungkapkan penghargaan dan pujian.
Misalnya, dengan mengatakan, "Kamu sangat baik hati dan peduli, kamu membuat temanmu senang ketika kamu membagikan mainanmu" atau "Mama bangga melihatmu membagikan makananmu kepada saudaramu."
Pujian semacam ini akan memberikan pengakuan positif kepada anak atas tindakannya dan memperkuat perilaku berbagi yang diinginkan. Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, karena merasa dihargai dan didukung dalam kebaikan yang dilakukan.
Nah itulah 7 cara mengenalkan anak konsep berbagi sejak usia dini, yang bisa Mama terapkan di rumah.
Melalui contoh, latihan empati, dan kesempatan terlibat dalam kegiatan sosial, Mama dapat membangun generasi yang peduli, empatik, dan siap berbagi untuk menciptakan dunia yang lebih baik di masa depan.
Baca juga:
- 8 Kesalahan Umum Orangtua saat Mengasuh Anak Prasekolah
- 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Memberi Makan Anak
- 7 Kesalahan Umum Orangtua saat Mendisiplinkan Anak Balita