Menjadi orangtua dan membesarkan anak menjadi salah satu pekerjaan yang paling membanggakan di dunia namun juga menjadi pekerjaan yang berat.
Karena Mama bertanggung jawab atas kesehatan, perkembangan dan pertumbuhan, serta kesiapan mental dan psikis seorang anak.
Tak jarang ini menjadi pekerjaan penuh tantangan yang Mama mungkin merasa tidak siap untuk menjalaninya.
Namun Mama tak perlu khawatir, berikut ini Popmama.com akan memberikan sembilan tips mengasuh anak yang dapat membantu Mama merasa lebih bangga sebagai orangtua.
1. Meningkatkan harga diri anak
Freepik/Racool_studio
Si Kecil mulai mengembangkan dirinya, ketika ia melihat dirinya sendiri melalui mata orangtuanya. Ini berarti nada suara, bahasa tubuh, dan setiap ekspresi orangtua diserap oleh anak.
Kata-kata dan tindakan Mama sebagai orangtua memengaruhi perkembangan harga diri anak lebih dari apa pun.
Ketika anak mulai memasuki usia sekolah, pujilah prestasinya, betapapun kecilnya, itu akan membuat anak merasa bangga. Kemudian membiarkan anak melakukan sesuatu secara mandiri akan membuatnya merasa mampu dan kuat.
Sebaliknya, meremehkan komentar atau membandingkan seorang anak secara tidak baik dengan orang lain akan membuatnya merasa tidak berharga.
Hindari membuat pernyataan yang menggunakan kata-kata sebagai senjata. Komentar seperti "Sungguh hal yang bodoh untuk dilakukan!" atau "Kamu bertingkah lebih seperti bayi daripada adikmu!" menyebabkan kerusakan dalam diri anak sama seperti pukulan fisik.
Pilih kata-kata dengan hati-hati dan berbelas kasih. Biarkan anak mama tahu bahwa setiap orang membuat kesalahan dan Mama masih mencintainya, bahkan ketika tidak mencintai perilakunya.
2. Memerhatikan perilaku positif anak
Freepik
Pernahkah memikirkan berapa kali Mama bereaksi negatif terhadap anak pada hari tertentu? Mama mungkin mendapati diri yang lebih sering mengkritik daripada memuji.
Hal ini mungkin terdengar sama seperti ketika atasan yang mengkritik Mama dengan negatif, walaupun bermaksud baik.
Pendekatan yang lebih efektif adalah memerhatikan ketika si Kecil melakukan sesuatu dengan benar. Misalnya, "kamu merapikan tempat tidurmu tanpa disuruh. itu hebat!" atau "Mama melihatmu bermain dengan adikmu, dan kamu sangat sabar."
Pernyataan-pernyataan ini akan lebih mendorong perilaku yang baik dalam jangka panjang daripada omelan berulang-ulang.Buatlah titik untuk menemukan sesuatu untuk dipuji setiap hari.
Bermurah hati dengan hadiah, menunjukkan cinta, pelukan, dan pujian dapat menghasilkan perilaku yang Mama harapkan.
3. Tetapkan batas dan konsisten dengan kedisiplinan ini
Pexels/Ketut Subiyanto
Disiplin diperlukan dalam setiap keluarga untuk membantu anak memilih perilaku yang dapat diterima dan belajar pengendalian diri. Anak mungkin menguji batasan yang orangtua tetapkan, tetapi ia membutuhkan batasan itu untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab.
Menetapkan aturan rumah membantu anak memahami harapan orangtua dan mengembangkan pengendalian diri.
Beberapa aturan mungkin termasuk, tidak boleh menonton TV hingga pekerjaan rumah selesai, dan tidak diperbolehkan memukul, menyindir, atau menggoda anggota keluaga lain dengan cara yang menyakitkan.
Mungkin ini bisa dilakukan dengan membuat satu peringatan, yang jika dilanggar diikuti oleh konsekuensi seperti "waktu habis" (menghentikan kegiatan anak sementara seperti berhenti bermain atau berhenti menyaksikan TV) atau hilangnya hak istimewa.
Kesalahan umum yang dilakukan orangtua adalah kegagalan untuk menindaklanjuti konsekuensinya. Mama tidak dapat mendisiplinkan anak dengan tegas dalam satu hari lalu mengabaikannya pada hari berikutnya. Menjadi konsisten mengajarkan apa yang Mama harapkan pada anak.
Editors' Pick
4. Meluangkan waktu untuk anak
Freepik/tirachardz
Seringkali sulit bagi orangtua dan anak untuk makan bersama keluarga, apalagi menghabiskan waktu berkualitas bersama. Tapi mungkin tidak ada yang lebih disukai anak selain berkumpul bersama orang-orang yang dikasihinya.
Bangunlah 10 menit lebih awal di pagi hari sehingga Mama dapat sarapan bersama anak, atau meninggalkan piring di wastafel dan berjalan-jalan setelah makan malam.
Balita yang tidak mendapatkan perhatian yang diinginkan dari orangtua sering bertingkah atau berperilaku tidak baik, karena ia merasa akan diperhatikan pada saat itu.
Banyak orangtua merasa senang menjadwalkan waktu bersama dengan anaknya. Misalnya, buatlah "malam spesial" setiap malam minggu untuk berkumpul bersama dan biarkan anak membantu memutuskan bagaimana menghabiskan waktu.
Namun jika memiliki anak remaja, Mama mungkin merasa ia tidak memerlukan perhatian penuh dari orangtua, dibandingkan dengan anak-anak yang lebih kecil.
Karena ada lebih sedikit kesempatan untuk berkumpul bersama remaja, Mama harus melakukan yang terbaik untuk selalu tersedia ketika anak mengungkapkan keinginan untuk berbicara atau berpartisipasi dalam kegiatan keluarga.
Menghadiri konser, melakukan permainan, dan acara lainnya dengan anak remaja, dapat memberikan pesan kepedulian dan memungkinkan Mama mengenal lebih banyak tentang anak dan teman-temannya dengan cara yang aman.
Jangan merasa bersalah jika Mama adalah orangtua yang bekerja. Banyak hal kecil yang dapat dilakukan bersama, seperti membuat popcorn, bermain kartu, membaca dongeng, yang akan diingat anak-anak.
5. Jadilah teladan yang baik
Freepik/Rawpixel-com
Balita belajar banyak tentang bagaimana bertindak dengan memerhatikan orangtuanya. Semakin muda anak, maka semakin banyak isyarat yang ia ikuti dari Mama.
Sebelum Mama ingin marah di depan anak akibat pekerjaan kantor yang menumpuk, pikirkan apakah Mama ingin anak berperilaku seperti itu saat marah? Sadarilah bahwa Mama bisa terus-menerus diawasi oleh anak.
Sebuah penelitian yang dilansir dari Kids Health, mengatakan bahwa anak-anak yang memukul biasanya memiliki panutan untuk agresi di rumah.
Contohkan sifat-sifat yang ingin Mama lihat pada anak, misalnya rasa hormat, keramahan, kejujuran, kebaikan, toleransi, tidak egois, tidak mengharapkan imbalan saat membantu, mengucapkan terima kasih, memberikan pujian.
Di atas segalanya, ingat "The Golden Rule", yaitu: memperlakukan orang lain sebagaimana seseorang ingin diperlakukan
6 Jadikan Komunikasi sebagai Prioritas
Freepik/Gpointstudio
Sayangnya, Mama tidak dapat mengharapkan anak-anak melakukan segalanya hanya karena Mama adalah orangtuanya. Rasa penasarannya membuat anak menginginkan dan pantas mendapatkan penjelasan seperti halnya orang dewasa.
Jika Mama tidak meluangkan waktu untuk menjelaskan, anak akan mulai meragukan tentang nilai-nilai moral yang diajari. Orangtua yang berkomunikasi dengan anak, memungkinkannya untuk memahami dan belajar dengan cara yang tidak menghakimi.
Buat harapan dengan jelas, jika ada masalah, jelaskan, ungkapkan perasaan Mama, dan ajak anak untuk mencari solusi bersama.
Pastikan untuk menyertakan konsekuensi, membuat saran, menawarkan pilihan, bersikap terbuka terhadap saran anak, dan bernegosiasi untuk mencapai kesimpulan yang sama-sama menguntungkan. Anak yang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan lebih termotivasi untuk melaksanakannya.
7. Jadilah fleksibel dan bersedia menyesuaikan gaya pengasuhan
Freepik/bristekjegor
Jika Mama seringkali merasa "dikecewakan" oleh perilaku anak, hindari selalu melihat dari sudut pandang orangtua, namun cobalah bertanya-tanya apakah mungkin Mama memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi.
Lingkungan anak berpengaruh pada perilakunya, jadi Mama mungkin dapat mengubah perilaku itu dengan mengubah lingkungan.
Jika Mama mendapati diri yang terus-menerus mengatakan "tidak" kepada balita yang berusia 2 tahun, cari cara lain untuk mengubah suasana sehingga lebih sedikit "hal yang terlarang". Ini juga akan menyebabkan lebih sedikit frustrasi bagi Mama dan anak.
Saat anak bertambah usia, Mama juga perlu secara bertahap untuk mengubah gaya pengasuhan. Karena kemungkinannya adalah, apa yang berhasil dengan anak sekarang belum tentu akan berhasil dengan baik dalam satu atau dua tahun kemudian.
8. Tunjukkan cinta tanpa syarat
Freepik/Pch.vector
Sebagai orangtua, Mama bertanggung jawab untuk mengoreksi dan membimbing anak sejak usia dini. Tetapi bagaimana Mama mengungkapkan bimbingan secara korektif, dapat membuat semua perbedaan dalam cara seorang anak menerimanya.
Ketika Mama harus menghadapi balita, hindari menyalahkan, mengkritik, atau mencari-cari kesalahan, yang dapat merusak harga diri dan dapat menyebabkan kebencian.
Sebaliknya, berusahalah untuk memelihara dan mendorong, bahkan ketika mendisiplinkan anak. Pastikan ia tahu, bahwa meskipun Mama menginginkan dan mengharapkan perilaku anak yang lebih baik di lain waktu, cinta Mama akan tetap ada, apa pun yang terjadi.
9. Ketahui kebutuhan dan keterbatasan diri sendiri sebagai orangtua
Freepik/Prostooleh
Seperti yang Mama tahu, tak ada manusia yang sempurna, sehingga hadapilah bahwa tak ada orangtua yang sempurna. Mama memiliki kekuatan dan kelemahan sebagai bagian dari keluarga.
Kenali kemampuan dan atasi kelemahan Mama. Cobalah untuk memiliki harapan yang realistis untuk diri sendiri, pasangan, dan anak. Mama tidak harus memiliki semua jawaban, sehingga penting untuk memaafkan diri sendiri.
Dan cobalah menjadikan pengasuhan sebagai pekerjaan yang dapat dikelola. Fokus pada area yang paling membutuhkan perhatian daripada mencoba menangani semuanya sekaligus. Mengakui jika Mama merasa lelah, dan luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang akan membuat Mama bahagia sebagai pribadi (atau sebagai pasangan).
Berfokus pada kebutuhan diri sendiri tidak membuat Anda egois. Ini berarti Mama peduli dengan kesejahteraan diri sendiri, yang merupakan nilai penting lainnya untuk dijadikan teladan bagi anak.
Itulah beberapa tips pengasuhan pada anak yang dapat membuat Mama merasa lebih puas menjad seorang orangtua. Walaupun akan ada banyak perubahan dan tantangan, semua perjuangan yang Mama lakukan untuk anak saat ini akan membawa hal positif bagi masa depannya kelak.