5 Cara Mengatasi Ketakutan pada Balita dengan Trauma
Yuk Ma, cari tahu cara membantu si Kecil pulih dari traumanya
11 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Trauma pada anak dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti kehilangan anggota keluarga dekat, bencana, atau kecelakaan yang dialami secara pribadi.
Pada saat-saat seperti itu, yang paling dibutuhkan anak-anak, terutama yang masih kecil adalah tempat yang tenang, di mana ia dapat menghadapi ketakutannya dan mencoba menemukan jawaban yang dicari oleh pikirannya.
Buntut dari trauma dapat meninggalkan dampak jangka panjang, terutama ketika ditinggalkan oleh seseorang yang dekat dengannya. Ini bisa membingungkan bagi seorang anak dan terwujud dalam bentuk perasaan ditinggalkan dan takut.
Sehingga kesabaran dan kasih sayang dari Mama sangat dibutuhkan anak untuk melewati masa traumanya tersebut. Sebagai orang terdekat anak, berikut Popmama.com akan memberikan lima hal yang akan membantu Mama dalam mengasuh anak melalui traumanya.
1. Kembali ke rutinitas lebih awal
Setelah beberapa hari pertama dari peristiwa yang memicu perubahan, coba bawa anak kembali ke rutinitas sebelumnya. Kenyamanan yang familiar akan menjadi obat yang efektif untuk menenangkan ketidakpastian yang pasti dialami anak.
Kembali ke aktivitas sebelumnya, mengunjungi perpustakaan, pergi ke toko mainan bisa menjadi beberapa hal untuk memulai. Ini juga memberinya jaminan bahwa segala sesuatunya akan kembali seperti semula bahkan setelah kejadian traumatis tersebut.
Editors' Pick
2. Berikan kepastian pada anak
Si Kecil mungkin menghadapi banyak pemicu trauma selama beberapa minggu pertama. Misalnya, jika itu adalah kecelakaan di dalam mobil, ia mungkin takut masuk ke mobil lain. Atau jika itu kecelakaan renang, ia mungkin menolak untuk mendekati air dalam waktu dekat.
Pertama-tama, beri tahu anak bahwa Mama menghormati pilihannya untuk tidak akan memaksa anak untuk melakukan apa pun yang dia tidak nyaman. Tunjukkan padanya bahwa air aman untuk berenang dengan melakukan beberapa putaran sendiri.
Coba dan jelaskan alasan mengapa ada yang salah terakhir kali, dan bagaimana anak mampu melakukan sesuatu yang berbeda kali ini. Beri ia keyakinan bahwa Mama menyadari ketakutan dan traumanya, dan bersedia membantu mengatasinya.