Jenis makanan yang Mama berikan kepada si Kecil, dapat berkaitan dengan perilakunya. Para ahli mengatakan bahwa kandungan nutrisi tertentu dalam makanan dapat memperburuk atau menyebabkan masalah perilaku pada anak yang memiliki gangguan belajar seperti ADHD, dan lain-lain.
Meskipun mengubah pola makan balita bisa menjadi tugas yang sulit pada awalnya, Mama akan mulai menghargainya saat perubahan positif mulai terwujud dalam perilaku anak.
Oleh karena itu, Mama perlu memahami bagaimana cara nutrisi memengaruhi perilaku balita, dengan membaca informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Zinc
Freepik/Yuliyafurman
Zinc atau seng adalah elemen penting dalam metabolisme lemak Docosahexaenoic Acid (DHA) di otak balita. Zinc juga mempromosikan fungsi sistem neurotransmisi yang lebih baik, selain mengatur melatonin.
Ini memainkan peran utama dalam mengatur suasana hati dan siklus tidur si Kecil. Selain itu, menurut sebuah penelitian tahun 2013 yang tertulis pada jurnal National Center for Biotechnology Information, menunjukkan bahwa zinc tidak hanya membantu si Kecil tetap tenang tetapi juga meningkatkan perilaku sosialnya.
2. Magnesium
Freepik/Yuliyafurman
Ketika anak mengonsumsi makanan yang kaya magnesium, tubuhnya mendapat manfaat dari sistem saraf pusat, yang membuatnya menjadi lebih tenang dan meningkatkan aktivitas listrik di otaknya.
Dilansir dari psychologytoday, dengan demikian, nutrisi ini meningkatkan rentang perhatian anak, yang menjadi fokus utama bagi anak-anak yang memiliki gangguan pada perhatian.
Editors' Pick
3. Vitamin B
Freepik/zefirchic06
Vitamin B adalah nutrisi penting yang memfasilitasi produksi neurotransmiter seperti serotonin. Neurotransmitter ini membantu mengatur suasana hati dan perilaku si Kecil.
Dilansir dari Medical Daily, sebuah studi menunjukkan bahwa saat anak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin ini, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan, mereka akan memiliki kesehatan mental dan kesejahteraan yang lebih baik.
Ketika seorang anak memiliki gangguan kesehatan mental dan perilaku pada usia dini, mereka berisiko lebih tinggi menjadi korban penyalahgunaan zat dan tindakan negatif lainnya di kemudian hari.
4. Vitamin D
Freepik/yuliyafurman
Vitamin D adalah salah satu nutrisi terpenting dalam tubuh, karena memungkinkan fungsi semua sel dalam tubuh balita. Selain itu, Vitamin D juga memainkan peran penting dalam perhatian dan fungsi otak.
Ketika kadar Vitamin D pada balita optimal, suasana hatinya akan baik, memiliki lebih banyak energi, dan tidur lebih nyenyak. Meskipun matahari adalah sumber Vitamin D yang baik, makanan seperti hati, ikan berminyak, dan kuning telur juga menjadi pilihan sumber Vitamin D yang baik.
5. Omega-3
Freepik/user6694312
Anak perlu mendapatkan dukungan DHA untuk perkembangan otaknya, dan ini bisa didapatkan dengan nutrisi Omega-3. Nutrisi omega-3 sangat penting untuk anak laki-laki karena mereka membutuhkan asam lemak ini tiga kali lebih banyak daripada anak perempuan.
Dilansir dari laman University of Oxford, para ahli telah menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki kadar asam lemak omega-3 yang lebih tinggi dalam tubuhnya, cenderung lebih baik dalam mengeja dan membaca.
Mereka juga memiliki lebih sedikit masalah mengenai perilaku, dan terhindar dari perilaku impulsif, marah, cemas, dan insomnia.
6. Protein
Freepik/Naumenkooleksandra
Karena protein disebut sebagai bahan pembangun tubuh dan otak, setiap orangtua harus mengetahui pentingnya nutrisi ini untuk anak. Pola makan yang kaya akan protein membuat si Kecil tetap bersemangat dan termotivasi. Selain itu, protein juga membantu untuk mendukung fungsi perhatian, sosial, dan perilaku.
Dilansir dari Nutrition News Abott, kekurangan protein menyebabkan konsentrasi yang buruk, kelelahan, dan dampak fisik negatif lainnya. Beberapa sumber protein antara lain, unggas, daging tanpa lemak, makanan laut, produk susu, dan ikan.
7. Zat besi
Freepik/Alouette2019
Zat besi memiliki pengaruh besar terhadap energi, perhatian, dan suasana hati balita. Bagi anak-anak di bawah usia dua tahun, zat besi berperan besar dalam kehidupannya, karena pada usia ini anak mengalami perkembangan otak yang paling pesat.
Menurut sebuah penelitian di tahun 2008 berjudul “Understanding nutrition, depression and mental illnesses” zat besi penting menjaga suasana hati dan tingkat perhatian jangka panjang, sehingga pastikan anak memiliki banyak zat besi dalam makanannya.
Kekurangan zat besi sering terjadi pada anak-anak dengan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Beberapa makanan yang kaya akan zat besi antara lain, hati, kacang-kacangan, sereal sarapan yang diperkaya, aprikot, tepung kedelai, dan banyak lagi.
Nah itulah beberapa informasi seputar bagaimana nutrisi yang diberikan lewat pola makan sehat bisa memengaruhi perilaku anak. Namun penting untuk memerhatikan bahwa beberapa anak memiliki intoleransi makanan.
Ini dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku anak, serta menghasilkan gejala fisik anak. Jika Mama curiga anak memiliki intoleransi makanan, segera diskusikan kekhawatiran dengan dokter umum atau ahli gizi.
Mereka dapat merekomendasikan pola makan, di mana makanan tertentu dihapus dari diet anak, dan kemudian melihat apakah ada dampak yang konsisten pada suasana hati atau perilaku anak.