4 Cedera Besar yang Umum Terjadi pada Anak dan Cara Mengatasinya
Pahami cara penanganan awalnya untuk mencegah cedera semakin parah
27 Maret 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap Mama mengerti bagaimana perasaan khawatir tentang si Kecil yang mudah terluka sepanjang hari. Jika Mama memiliki balita di rumah, selalu ada potensi cedera yang menunggu ketika anak merangkak, berjalan, berlari, memanjat, atau melompat-lompat.
Meskipun sebagian besar cedera selama masa kanak-kanak kecil dan tidak perlu dibawa ke ruang gawat darurat, ada beberapa yang membutuhkan perawatan medis segera.
Cedera besar sangat berbeda dari luka biasa, lecet, dan memar yang sering Mama lihat pada anak-anak.
Cedera besar berisiko menyebabkan masalah perkembangan di masa depan jika tidak ditangani dengan benar. Maka dari itu, penting untuk bersiap dan memberikan bantuan yang diperlukan anak.
Berikut Popmama.com akan membahas beberapa cedera besar yang dapat terjadi selama masa kanak-kanak dan cara terbaik untuk mengatasinya.
1. Patah tulang
Bagian terbaik tentang masa kanak-kanak adalah dapat berlari dengan bebas, melompat, dan melakukan banyak hal yang seringkali memicu adrenalinnya, energi yang tiada habisnya semasa kecil seringkali berisiko cedera.
Fraktur pada dasarnya adalah retakan atau patah tulang, dan cukup umum terjadi pada anak-anak, karena tingkat aktivitas si Kecil yang tinggi.
Namun, tulang anak-anak lebih fleksibel dan lebih kuat daripada tulang orang dewasa, sehingga proses penyembuhan menjadi lebih cepat.
Apa yang harus dilakukan ketika anak mengalami patah tulang:
- Buat anak duduk atau berbaring dengan nyaman. Jangan mencoba terlalu banyak menggerakkan tubuhnya yang cedera.
- Gunakan kompres dingin untuk menghilangkan rasa sakit sampai Mama bisa mendapatkan bantuan profesional untuk anak.
- Jika area yang terluka membengkak atau terasa sakit saat disentuh atau digerakkan, kemungkinan besar itu adalah patah tulang.
- Bawa anak ke rumah sakit sesegera mungkin. Hubungi ambulans jika sulit membawanya dengan kendaraan pribadi.
Editors' Pick
2. Tersedak
Tersedak seringkali terjadi ketika anak semangat melahap makanan untuk segera bermain setelahnya, terganggu saat makan, atau diberi makan makanan yang lebih banyak daripada yang bisa ia makan, anak dapat berisiko tersedak saat makan atau bahkan saat bermain dengan mainan kecil.
Kondisi ini seringkali membuat Mama bingung dan khawatir ketika anak terus batuk seperti kehabisan napas.
Apa yang harus dilakukan ketika anak mengalami tersedak:
- Pahami seberapa bersih jalan napas anak, jika penyebab tersedak adalah partikel kecil dan anak masih dapat menjawab Mama dengan suara sederhana, pukul punggungnya dengan kuat, di antara tulang belikat untuk menghilangkan penyumbatan. Lakukan ini lima kali.
- Jika penyumbatan parah atau tidak terlepas dengan pukulan punggung, coba Manuver Heimlich. Buat anak berdiri dan posisikan badan Mama di belakangnya. Lingkarkan lengan Mama di pinggangnya dan kepalkan tangan.
- Pegang kepalan dengan tangan Mama yang satunya dan dorong ke arah perut dengan gerakan ke dalam dan ke atas. Setelah penyumbatan diatasi, anak akan bisa bernapas.
- Jika Mama tidak yakin dapat melakukan salah satu teknik di atas, atau tidak dapat mengeluarkan benda tersebut, segera bawa anak ke dokter.