Mengenal Ciri-Ciri Anak Autis Ringan dan Cara Penanganannya
Autisme ringan pada anak seringkali tidak terdeteksi, karena gejalanya dapat tersembunyi
23 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Autisme ringan adalah kondisi yang seringkali menimbulkan pertanyaan dan ketertarikan bagi banyak orang. Dalam dunia perkembangan anak, mengenali ciri-ciri anak autis ringan menjadi penting untuk dapat memberikan perhatian dan dukungan yang tepat.
Autisme ringan adalah istilah tidak resmi yang biasa digunakan untuk merujuk pada diagnosis gangguan spektrum autisme tingkat 1.
Autisme ringan seringkali tidak terdeteksi, karena gejalanya dapat tersembunyi. Sehingga sering diabaikan sejak anak usia dini. Akibatnya, anak dengan kondisi tersebut cenderung didiagnosis pada usia yang lebih tua, mungkin di masa dewasa.
Agar Mama dapat memahami seperti apa ciri-ciri anak autis ringan, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya di bawah ini!
1. Apa itu autisme ringan?
Istilah "autisme ringan" bisa membingungkan, karena belum semua orangtua memahami bahwa autisme adalah kelainan spektrum dengan gejala mulai dari yang paling ringan hingga yang paling parah.
Anak dengan gejala autisme ringan, autisme berat, atau yang berada di antaranya semuanya didiagnosis dengan Autism Spectrum Disorder (ASD).
Selanjutnya diklasifikasikan mereka didiagnosis berdasarkan level. Ada tiga level yang masing-masing ditentukan oleh jumlah penanganan yang mungkin dibutuhkan.
Dilansir dari verywellhealth, autisme tingkat 1 menggambarkan seseorang yang paling tidak membutuhkan penanganan untuk menjalani aktivitas di kehidupan sehari-hari. Inilah yang oleh sebagian orang disebut autisme ringan.
Secara umum, anak dengan autisme ringan memiliki kemampuan akademis yang baik. Namun memiliki tantangan dengan komunikasi sosial, menolak perubahan dalam rutinitas, dan dapat menjadi sangat sensitif terhadap kebisingan, bau, sentuhan, dan pengalaman sensorik lainnya.
Editors' Pick
2. Ciri-ciri anak autis ringan
Anak-anak dengan autisme ringan dapat memiliki banyak perilaku yang khas. Ketika gejala benar-benar muncul, gejalanya bisa ringan dan mudah diabaikan, atau dianggap sebagai perbedaan sederhana dalam kepribadian atau temperamen.
Perlu diingat bahwa anak-anak dan orang dewasa dapat menunjukkan tanda yang berbeda. Berikut adalah beberapa ciri-ciri anak autis ringan yang perlu diperhatikan:
- Tidak melakukan kontak mata: Anak-anak dengan autisme ringan mungkin tampak sangat pemalu dan memalingkan muka dari orang-orang ketika berbicara atau diajak bicara, baik sering maupun secara konsisten.
- Terlihat sering melamun: Mereka kadang-kadang tampak "di dunia mereka sendiri" dan mungkin tidak mendengar orang yang berbicara kepada mereka.
- Konsisten pada rutinitas: Cara tertentu dalam melakukan sesuatu seringkali menimbulkan perasaan aman. Setiap perubahan pada rutinitas ini dapat menyebabkan anak bereaksi secara emosional.
- Adaptasi yang buruk terhadap perubahan: Tugas sekolah atau tugas yang sesuai usia mungkin tidak bermasalah, tetapi seorang anak mungkin mengalami kesulitan mengubah aktivitas atau mencoba cara baru dalam melakukan sesuatu.
- Kesulitan melihat perspektif orang lain: Mungkin sulit bagi anak dengan autis ringan untuk memahami apa yang dipikirkan atau dirasakan orang lain.
- Tantangan menyesuaikan diri dengan situasi sosial yang berbeda: Anak dengan autis ringan mungkin menjadi kesal dalam situasi sosial baru dan tidak memahami "aturan" dan ekspektasi sosial.
- Kesulitan mengembangkan dan mempertahankan hubungan: Anak sering bergumul dengan permainan imajinatif, berteman, atau berbagi minat.
- Mengulangi tindakan, aktivitas, gerakan, atau kata yang sama: Anak dapat menyusun objek atau melakukan aktivitas lain berulang kali, meskipun tidak ada alasan yang jelas untuk melakukannya.
- Rentang minat terbatas, tetapi pengetahuan mendalam: Seorang anak dengan autis ringan mungkin hanya peduli pada beberapa hal, tetapi mereka akan mempelajari segalanya yang perlu diketahui tentang mereka.
- Sangat sensitif atau acuh tak acuh terhadap sensasi: Anak bisa sangat sensitif (hiperreaktif) terhadap rasa bahan di kulitnya, tidak tahan dengan suara keras, atau memiliki reaksi kuat terhadap pengalaman sensorik lainnya. Namun bahkan ada juga yang tidak memerhatikan perubahan sensasi (hiporeaktif), seperti panas atau dingin yang ekstrim.
Beberapa gejala ini mungkin lebih jelas daripada yang lain. Penting juga untuk mempertimbangkan bahwa gejala dapat dipengaruhi oleh lokasi anak berada (misalnya, di rumah atau sekolah), serta siapa yang bersama mereka (misalnya, teman dan keluarga atau orang asing).
Gejala autisme mungkin menjadi lebih jelas seiring bertambahnya usia anak. Meski ini tidak selalu terjadi, misalnya, seorang praremaja autis mungkin tidak dapat mengikuti pergaulan sosial dengan teman sebayanya.