Ciri, Perilaku, Habitat, dan Makanan Buaya, Beri Tahu si Kecil Yuk!
Buaya dikenal sebagai hewan ganas yang dapat memangsa apa pun yang berada di sekitarnya
23 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak dapat dimungkiri bahwa buaya adalah salah satu spesies yang paling dikenal dan paling ditakuti di planet ini.
Mereka adalah salah satu spesies paling berbahaya di dunia terutama di habitat alami mereka. Hal ini karena otot mereka yang besar dan kuat, gigi yang kokoh, kecepatan dan stamina yang luar biasa, dan memiliki kemampuan kamuflase yang baik.
Meski banyak anak yang telah mengenal hewan yang satu ini, Mama bisa menjelaskan beberapa informasi penting tentang buaya agar menambah wawasan anak.
Maka itu, yuk bantu si Kecil lebih dalam mengenal buaya, ciri, karakteristik, habitat, dan makanannya, yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Ciri-ciri fisik buaya
Buaya (Crocodylinae) adalah reptil semi-akuatik yang sangat besar. Jika si Kecil melihat ciri fisik buaya, maka ia tentu akan mengenali bahwa hewan ini adalah pemangsa yang baik.
Buaya air asin atau muara, dikatakan sebagai buaya hidup terbesar di dunia, bahkan beberapa orang mengatakan, jika hewan ini sangat mungkin memakan manusia.
Buaya dewasa berkisar 4,3 hingga 7 meter, dengan berat 498 hingga 997 kilogram!
Tubuh buaya yang ramping memungkinkannya berenang dengan cepat, ia juga mampu melipat kakinya ke kiri saat berenang, yang meningkatkan kecepatan dengan mengurangi ketahanan air.
Menariknya, buaya sebenarnya juga memiliki kaki berselaput, namun ini tidak digunakan untuk mendorong dan melintasi air. Melainkan untuk membantu mereka saat berbelok cepat di dalam air.
Kaki berselaput ini diketahui memang membantu hewan bernavigasi di air yang lebih dalam, tempat mereka sering berjalan.
Buaya memiliki palatal flap, yaitu jaringan kaku di bagian belakang mulut yang mencegah air masuk. Nah selama perendaman, lubang hidung menutup.
2. Perilaku buaya yang dianggap lebih berevolusi
Dilansir dari Vedanta, buaya dianggap lebih berevolusi daripada reptil lain dalam hal perkembangan perilaku, sosial, dan fisik.
Hal ini karena mereka adalah satu-satunya reptil yang mampu membuat suara berisik dan menguasai berbagai hal lebih baik daripada reptil lainnya. Buaya berkomunikasi dengan desis, dengusan, kicauan, sendawa, dan geraman, serta suara inframerah.
Menampar kepala, melengkungkan badan, dan meniup gelembung adalah contoh demonstrasi fisik.
Sedangkan dilansir dari New York Times, buaya dapat mengambil bagian dalam aktivitas lanjutan yang membuat reptil lain ketakutan. Yaitu mereka berkomunikasi satu sama lain dengan vokalisasi.
Mereka dapat "berdebat" tentang status sosial, dan dapat membedakan antara buaya yang kuat dan sopan serta buaya muda yang menjengkelkan namun coba mengancam.
Editors' Pick
3. Proses buaya berkembang biak
Dalam hal berkembang biak, perkawinan buaya sering dilakukan di dalam air, dan pasangan dapat kawin berkali-kali.
Kemudian buaya betina dapat bertelur di berbagai tempat, termasuk lubang dan gundukan sarang, tergantung spesiesnya. Sarang lubang biasanya digali di pasir, sedangkan sarang gundukan biasanya terbuat dari rumput.
Durasi siklus bersarang bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga enam bulan. Buaya betina dapat membangun atau menggali sejumlah sarang percobaan, ketika salah satunya tampaknya belum selesai dan kemudian dibuang.
Periode bertelur biasanya berlangsung selama 30-40 menit dan berlangsung pada malam hari. Betina menjaga sarang dan anak-anaknya dengan nyawanya. Telur buaya memiliki cangkang yang kaku, tetapi transparan saat diletakkan.
Embrio buaya tidak memiliki kromosom seks, dan jenis kelamin tidak ditentukan secara genetik, tidak seperti manusia. Namun suhu yang menentukan jenis kelamin. Misalnya kebanyakan anak buaya adalah betina jika pada suhu 30°C atau kurang.
4. Habitat buaya
Buaya dapat banyak ditemukan di dataran rendah belahan bumi utara dan selatan, daerah yang tergolong tropis. Mereka juga telah ditemukan di berbagai sumber air, dari air tawar hingga agak payau.
Banyak buaya yang hidup di Afrika selatan Sahara, Madagaskar, India, Sri Lanka, Asia Tenggara, Hindia Timur, Australia utara, Meksiko dan Amerika Tengah, Hindia Barat, dan Amerika Selatan bagian utara (keluarga Crocodylidae).
Daerah beriklim sedang juga merupakan rumah bagi buaya Amerika (Alligator mississippiensis) dan buaya Cina (Alligator sinensis).
Kemudian ada Gavial India (Gavialis gangeticus) adalah spesies gavial asli Pakistan, India utara, Nepal, Bhutan, Bangladesh, dan Myanmar.
5. Makanan buaya
Dilansir dari National Geographic, buaya adalah predator bergaya klasik, alias mereka mengintai mangsanya dengan sabar di bawah permukaan dekat tepi air, menunggu mangsa potensial berhenti untuk menyesap air.
Kemudian mereka akan memakan apa saja yang bisa ditemukan, termasuk kerbau, monyet, babi hutan, dan bahkan zebra.
Tanpa peringatan, mereka "meledak" dari air dengan hentakan ekor mereka yang kuat, menangkap korbannya, dan menyeretnya kembali, menahannya di bawah sampai hewan itu tenggelam.
6. Populasi buaya saat ini
Meski buaya adalah hewan yang kuat dan ganas, bukan berarti mereka bisa terlindungi dari ancaman kepunahan.
Karena populasi buaya saar ini telah berkurang di seluruh jangkauan mereka. Hal ini karena perambahan manusia dan perubahan penggunaan lahan, yang telah mengurangi habitat buaya.
Tak hanya itu, ada juga perburuan kulit buaya, yang nantinya digunakan sebagai tas tangan, aksesori, ikat pinggang, dan barang lainnya, telah sangat menguras banyak spesies buaya.
Selain itu buaya juga masih banyak dimanfaatkan untuk daging dan obat-obatan di masyarakat setempat.
Nah itulah beberapa informasi untuk membantu si Kecil mengenal buaya, ciri, perilaku, habitat, dan makanannya. Menambah pengetahuan anak tentang kehidupan binatang, dapat meningkatkan rasa kepeduliannya untuk menjaga lingkungan.
Tentu anak tidak ingin hewan besar ini menjadi punah, bukan?
Baca juga:
- Beri Tahu si Kecil, 8 Fakta Hewan yang Menarik dan Jarang Diketahui
- Fakta Komodo, Hewan yang Terancam Punah
- 8 Hewan Punah yang Ditemukan Masih Hidup