Waspadai, 5 Dampak Bahaya Meninggalkan Anak Sendirian di Mobil
Meski cuma sebentar, ini bisa berdampak buruk bagi anak
28 Desember 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meskipun jarang terjadi, setiap orangtua pernah sesekali meninggalkan anak di mobil sebentar untuk sekadar berlari ke toko untuk membeli satu barang atau ingin mengambil ATM.
Jika keperluannya hanya sebentar, hari tidak panas, dan mobil dapat terlihat setiap saat, maka tampaknya tidak ada risiko untuk meninggalkan si Kecil di dalam mobil. Dan dalam banyak kasus, semuanya ternyata baik-baik saja.
Sayangnya, risiko yang berbahaya dan mengerikan masih dapat terjadi, terlepas dari seberapa aman kondisinya.
Lantas apa sajakah bahaya meninggalkan anak sendirian di mobil?
Beriku Popmama.com telah merangkum 5 dampak bahaya meninggalkan anak sendirian di mobil, yang perlu orangtua waspadai.
1. Heatstroke
Kebanyakan orangtua menyadari bahwa pada saat cuaca terik, anak-anak tidak boleh ditinggalkan sendirian di dalam mobil. Karena hanya dalam hitungan menit, bagian dalam mobil dapat mencapai suhu yang akan memberikan sengatan panas.
Menurut American Academy of Pediatrics, suhu mobil dapat memanas hingga menyebabkan anak-anak mengalami heat stroke. Heat stroke adalah kondisi yang patut diwaspadai, yang bisa membuat anak pusing, kejang-kejang, stroke, hingga kematian.
Tergantung pada apa yang anak kenakan, bagaimana matahari menyinari mobil, dan seberapa terlindungnya mobil, semuanya akan menentukan seberapa cepat suhu inti mencapai 41 derajat Celcius.
Dengan demikian, tidak ada suhu yang aman untuk membiarkan anak-anak di dalam mobil dalam waktu yang lama tanpa pengawasan.
Editors' Pick
2. Tersedak
Meninggalkan camilan di mobil dengan maksud membuat anak tidak bosan selagi menunggu, bisa menimbulkan dampak berbahaya seperti tersedak.
Dilansir dari Safe Ride 4 Kids, saat anak-anak makan dan orangtua berada di dalam mobil, kebanyakan orangtua tidak mengenali tanda-tanda bahwa anak-anak mereka tersedak, karena tersedak terjadi secara diam-diam.
Konsekuensi bahkan bisa menjadi lebih buruk jika orangtua tidak berada di dalam mobil saat anak mengalami tersedak.
3. Membuka pintu dan turun dari mobil
Tergantung pada kepribadian anak-anak di dalam mobil, beberapa diantaranya mungkin lebih berani daripada yang lain.
Akibatnya, mereka bisa turun dari jok mobil, menekan tombol, atau membuka pintu mobil. Sehingga tak satu pun anak yang aman jika ditinggalkan di dalam mobil tanpa pengawasan.
Sebuah studi yang dilansir dari UAB News menbgatakan bahwa tempat parkir menimbulkan risiko cedera atau kematian yang tinggi bagi anak-anak. Setiap tahun, 5.000 anak-anak terlibat dengan kecelakaan di tempat parkir, dengan lebih dari 200 mengakibatkan kematian.
Terlepas dari seberapa hati-hati pengemudi mencoba untuk berhati-hati, anak balita memiliki perilaku yang tidak dapat diprediksi. Satu gerakan tiba-tiba yang dilakukan anak-anak di tempat parkir bahkan bisa menjadi bencana baginya.
4. Keracunan karbon monoksida
Bahaya lain yang mengintai ketika meninggalkan si Kecil sendirian di mobil adalah keracunan gas karbon monoksida. Gas tersebut dapat berkumpul di dalam mobil jika sistem pembuangan mobil tidak berfungsi dengan baik.
Ketika mobil berada dalam keadaan tertutup, gas karbon monoksida pun tidak bisa keluar dan meracuni anak yang berada di dalam mobil.
Umumnya, efek keracunan gas monoksida tidak akan langsung muncul. Ia akan menyebabkan korbannya mengantuk dan lemas secara perlahan hingga berakibat fatal.
5. Mengundang tindakan kriminal
Terakhir yang juga patut untuk dipertimbangkan ketika ingin meninggalkan anak di mobil sendirian adalah, dapat mengundang tindakan kriminal dari pihak yang tak bertanggung jawab, seperti perampokan bahkan penculikan.
Sehingga bukan tidak mungkin ada oknum tertentu yang kehilangan akal sehat dan membahayakan anak, selagi ia mengetahui tidak ada orangtua yang mengawasi anak di dalam mobil.
Nah itulah beberapa dampak bahaya meninggalkan anak sendirian di mobil. Meskipun cuma sebentar atau dianggap merepotkan, membawa anak keluar dari mobil tentu tak seberat dengan risiko-risiko yang mungkin terjadi.
Dengan mengajak anak keluar dari mobil, juga dapat membuat Mama lega karena bisa mengawasi anak secara langsung.