Dongeng Fabel Anak: Serigala dan Tujuh Anak Kambing
Dongeng ini mengajarkan si Kecil untuk selalu berhati-hati bila bertemu dengan orang asing
20 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama jika membaca dongeng untuk anak memiliki beragam manfaat? Yup, membaca dongeng mampu meningkatkan imajinasi anak, menambah pengetahuan kosa katanya, serta mengajarkan anak tentang beragam nilai moral kehidupan.ini semua bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Ada macam-macam dongeng yang bisa Mama ceritakan, salah satunya dongeng fabel asal Jerman, yang pertama kali diterbitkan oleh Brothers Grimm di tahun 1812, yaitu 'Serigala dan Tujuh Anak Kambing' atau dalam versi aslinya berjudul 'The Wolf and the Seven Young Goats".
Jika Mama tertarik untuk membacakan dongeng fabel anak serigala dan tujuh anak kambing, berikut Popmama.com telah merangkum dongeng selengkapnya di bawah ini.
Yuk, bacakan untuk si Kecil!
1. Hiduplah induk kambing dengan ketujuh anaknya di hutan
Pada zaman dahulu kala, hidup seekor induk kambing dan ketujuh anaknya. Mereka tinggal di sebuah rumah di hutan. Ketujuh anaknya sangat menggemaskan! Mereka terdiri dari 4 kambing betina dan 3 kambing jantan.
Sang induk sangat menyayangi anak-anaknya dan akan melindungi mereka bagaimanapun caranya.
Suatu hari, sang induk ingin pergi ke pasar untuk menjual mentega yang dia buat, tapi dia harus meninggalkan anak-anaknya di rumah sendirian. Dia kemudian akan mencoba mengajari mereka pelajaran tentang pengalaman hidupnya.
“Sayangku, aku akan pergi ke pasar. Jangan bukankan pintu untuk orang asing. Berhati-hatilah. Serigala memiliki suara yang dalam dan kaki yang berwarna abu-abu. Oh anakku sayang, serigala bisa memakan kalian semua!” ujar sang induk kambing.
“Baik, Ma. Saat kau pulang, perlihatkan kakimu. Jika kami yakin itu adalah kakimu, kami akan membuka pintunya” jawab anak-anak kambing.
Induk kambing kemudian berangkat setelah mencium semua anak-anaknya.
2. Serigala kemudian datang dan memanfaatkan kesempatan untuk memangsa anak-anak kambing
Sementara itu, ada seekor serigala jahat sedang berjalan-jalan di hutan, mencari mangsa. Serigala itu bersembunyi di balik pohon, dengan sabar dia menunggu induk kambing pergi meninggalkan rumah.
Begitu induk kambing pergi, serigala jahat mengetuk pintu rumah. Dia ingin memanfaatkan kesempatan ini.
“Knock... Knock...” bunyi serigala yang mengetuk pintu.
“Siapa itu?” tanya anak-anak kambing di dalam rumah.
“Anak-anakku sayang, ini aku, indukmu. Aku membawakan buah-buahan yang sangat enak untuk kalian. Bukakan pintunya!" kata serigala yang berbohong
“Hei tunggu, aku tahu suara itu! Itu suara si serigala. Ingat apa yang Mama bilang!" ucap salah satu anak kambing.
3. Serigala kemudian mencoba meninggikan suaranya agar terdengar seperti induk kambing
Karena serigala tidak bisa masuk , dia mengetuk pintu untuk mencoba kesempatannya lagi.
“Knock... Knock...”
"Kambingku sayang, aku terjebak di luar. Ayo, bukakan pintunya. Aku sangat lelah. Aku membawakan banyak makanan untukmu. Kenapa kau membuat indukmu menunggu di luar?” ujar serigala yang kali ini meninggikan suaranya agar terdengar seperti induk kambing.
“Itu terdengar seperti suara Mama, tapi kita harus yakin. Ma, tolong julurkan kakimu ke bawah pintu. Ingat apa yang sudah kita bicarakan? Perlihatkan kakimu.” minta salah satu anak kambing.
Serigala kemudian menjulurkan kakinya. Tentu saja, setelah melihat kaki yang gelap, kambing-kambing menyadari kalau itu adalah kaki serigala.
“Pergi kau! Kau bukan Mama kami. Kaki Mama berwarna putih, putih seperti salju. Kami tidak akan membuka pintu ini! Tidak akan!” teriak kambing yang tertua.
4. Akhirnya para anak kambing menyusun rencana untuk mengusir serigala
"Grrrr...” serigala menjadi marah.
Dia pergi ke tukang kue dan membeli sekarung tepung. Dia akan kembali ke depan pintu dan menaburi kakinya dengan tepung, membuatnya menjadi putih.
“Ini pasti akan berhasil. Aku akan menangkap kalian. Kalian kambing-kambing kecil tidak akan bisa lolos dariku!” kata serigala dengan penuh tekad.
Tapi serigala melupakan satu hal, kambing-kambing kecil itu sangat pintar. Ketika serigala yang mengerikan terus mondar-mandir di depan pintu rumah mereka, ketujuh anak kambing membuat rencana.
“Saudara-saudaraku, aku punya perasaan. Menurutku serigala ini tidak akan menyerah dengan mudah dan dia akan berusaha untuk menipu kita. Jika serigala jahat itu datang lagi, bahkan jika melihat kaki putih, kita akan mengintip dari bawah pintu. Jika itu memang Mama, kita akan bisa mencium baunya bahkan dari balik pintu.” kata kambing tertua.
Editors' Pick
5. Anak kambing menyadari bahwa kaki serigala yang terlalu besar, dan mereka mulai menjalani rencananya
Kambing-kambing kecil berkumpul dan saling membisikan rencana satu sama lain. Mereka semua memiliki tugas yang berbeda-beda. Dengan semangat, serigala mengetuk pintu lagi dengan kaki putihnya yang dilumuri tepung.
“Knock... Knock...”
Kali ini serigala yakin bisa menipu kambing-kambing itu!
“Anak-anak, ayo! Aku induk kalian! Lihat apa yang kubawakan untukmu. Jika kau buka pintunya, aku punya hadiah untuk kalian semua, ini kakiku yang seputih salju. Lihat dari bawah pintu. Kau lihat itu? Kau bisa lihat kakiku yang seputih salju ini?” ujar serigala sambil memasukkan kakinya ke lubang pintu.
Saat para kambing melihat kaki itu dengan hati-hati, mereka menyadari kakinya terlalu besar untuk kaki induk mereka.
“Benar, kakinya berwarna putih tapi sangat besar! Saudara-saudaraku, itu si serigala, bukan Mama kita. Ayo kita laksanakan rencana kita.” bisik salah satu kambing.
“Baik, Ma. Aku akan membukakan pintunya sekarang.” ujar kambing kecil yang menunggu di dekat pintu.
6. Serigala yang berhasil masuk ke dalam rumah, dijebak oleh kawanan anak kambing
Seperti yang sudah di rencanakan, mereka semua bersembunyi di tempat yang beda-beda. Ada yang bersembunyi di bawah selimut, di bawah tempat tidur, di dalam lemari, di dalam oven, ada yang sembunyi di balik gorden, dan ada yang pergi ke atap.
Akhirnya, si kambing kecil yang tahu ini sudah waktunya, perlahan menarik tali yang dia ikatkan ke pintu, dari dalam jam besar di ruang tengah tempat dia bersembunyi dan pintunya pun terbuka.
“Pintunya sudah di buka! Kau boleh masuk.”
“ngeeek" bunyi suara pintu yang menandakan serigala sudah masuk ke dalam rumah.
Namun serigala kaget menemukan rumah itu kosong. Dia tidak melihat satu kambing pun!
Tiba-tiba, serigala melihat ada yang bergerak di bawah selimut. Serigala perlahan maju ke sana, menjulurkan tangannya. Dia mengangkat selimut itu.
"Kena kau! Kau pikir kau bisa menipuku? Tidak ada yang bisa melarikan diri dariku.” ujar serigala yang berusaha mencengkram anak kambing.
“Nih rasakan!" ujar kambing tertua yang bersembunyi di bawah selimut. Di tangannya ada botol cabai pedas.
7. Wajah serigala terbakar, ia pun jatuh karena kakinya yang penuh minyak
“Aaaarghhhh.....!!! Aaaaaghhh....!!!” teriak serigala yang kesakitan karena matanya terkena cabai.
Dan kambing di bawah tempat tidur menuang sebotol minyak di kaki serigala. Tumpahan minyak ada di mana-mana.
“Aaaaaaghhhh.... Aaaiiii..... Aarghh!” teriak serigala dengan wajah yang terbakar, jadi ia tidak bisa berdiri di lantai yang licin dan jatuh di lantai.
Karena berlumur minyak, serigala itu berguling ke arah pintu mencoba untuk kabur.
“Tolong! Tolong! Aku terbakar, aku terbakar! Apa tidak ada yang bisa menolongku? Mataku, mataku terbakar, aku tidak bisa melihat apa-apa.” mohon serigala.
“Tangkap serigala jahat itu dan hukum dia! Dia harus tahu apa akibatnya jika dia mencoba menipu kita!” ujar anak kambing yang bersembunyi di dalam jam besar.
8. Serigala akhirnya keluar dari rumah kambing dan menyesali perbuatannya
Mendengar suara itu, yang lain mulai melempari serigala dengan tomat yang mereka simpan di ruang tengah dari dalam lemari pendingin dan juga kelereng yang mereka mainkan ke arah serigala agar dia tidak bisa lari di lantai yang licin.
Kambing yang berada di atap menuang seember air dingin di atas kepala serigala yang kesulitan mencoba keluar. Serigala itu berusaha menyelamatkan dirinya.
“Aku tidak akan pernah lagi datang ke rumah itu. Aku terbakar karena cabai yang mereka lempar kewajahku, aku kedinginan karena air dingin dan berlumuran tomat. Aku adalah tomat yang beku!" kata serigala yang mengeluh
"Aku tidak pernah membayangkan kambing-kambing kecil akan bisa menipuku. Apakah aku sudah terlalu tua atau kambing-kambing itu sudah jadi sangat pintar!” ujar serigala yang berbicara dengan diri sendiri.
9. Induk kambing kemudian pulang dari pasar dan kaget melihat ke dalam rumah
Menjelang malam, induk kambing kembali dari pasar. Dia membawakan buah-buahan dan sayuran untuk anak-anak kambing agar mereka sehat. Masing-masing mendapat buah yang berbeda. Induknya tidak melupakan satupun dan memilihnya dengan hati-hati.
Saat dia tiba di depan pintu, dia melihat jalan masuknya basah. Dia melihat ke atas dan tidak ada awan di langit dan tadi tidak hujan. Dia mengetuk pintu dan memanggil ketujuh anak kambingnya.
“Anak-anakku, aku pulang, buka pintunya. Aku sangat lelah dan ada banyak tas di tanganku, aku juga punya kejuatan untukmu.” ujar induk kambing.
“Perlihatkan kakimu!” ucap salah satu anak kambing.
Induk kambing menjulurkan kakinya di bawah pintu. Dan kambing-kambing kecil langsung bisa mengenali suara dan kaki induknya. Mereka langsung membuka pintu.
Sang induk kambing pun berteriak karena kaget saat dia masuk ke dalam rumah.
10. Kambing-kambing kecil kemudian membersihkan rumah dan makan malam bersama induknya
Rumah itu sangat berantakan. Cabai dan tomat bertebaran di lantai dan perabotan berantakan. Induk kambing sangat ketakutan!
“Astaga, apa yang terjadi dengan rumah ini? Apa ini? Ada cabai dan tomat di mana-mana! Apa kalian baik-baik saja?” tanya induk kambing yang panik.
Kambing-kambing kecil kemudian menceritakan apa yang terjadi pada mereka satu persatu. Sang induk sangat sedih tapi juga sangat bangga pada anak-anaknya. Sekali lagi, sang induk menyadari betapa pintarnya mereka.
Kemudian, bersama-sama mereka membersihkan rumah dan makan malam.
“Anak-anak yang pintar. Aku sangat menyayangi kalian. Hari ini kalian sangat hebat. Kalian bekerja sama dan mengalahkan serigala jahat. Aku sangat bangga pada kalian! Ini sangat membuatku bahagia bisa menjadi induk dari kambing-kambing yang pintar!” ujar induk kambing sambil mencium dan memeluk mereka satu persatu.
11. Serigala kemudian ditangkap oleh polisi hutan agar tidak pernah kembali lagi
Keesokan harinya mereka pergi ke polisi untuk melaporkan serigala itu. Mereka memberitahu polisi hutan tentang apa yang terjadi.
Polisi hutan memberi selamat kepada para kambing kecil atas keberanian dan kepintaran mereka. Dia bahkan memberitahu bahwa mereka bisa jadi polisi hutan saat besar nanti.
Para kambing sangat senang mendengar itu!
Serigala itu di tangkap dan di buang ke tempat yang jauh, dia di hukum untuk tidak pernah kembali lagi. Ketujuh kambing kecil hidup bahagia, saling melindungi seperti yang selama ini diajarkan oleh induk mereka
Nah itulah dongeng fabel anak: serigala dan tujuh anak kambing. Dari kisah ini, pesan moral yang dapat dipelajari si Kecil adalah ia tidak boleh membiarkan orang asing untuk mendekatinya, terlebih lagi jika tidak ada orangtua yang menemani.
Kemudian, kerja sama ketujuh kambing ini juga mengajarkan anak-anak mama untuk kompak dan saling melindungi satu sama lain.
Baca juga:
- Dongeng Nusantara: Lutung Kasarung dan Purbasari
- Dongeng Anak: Si Kancil dan Siput, Simak Pelajaran dari Ceritanya
- 5 Metode Mendongeng untuk Anak Usia Dini, Bisa Mama Coba!