Dongeng: Cerita Ande-Ande Lumut
Menceritakan tentang Ande-Ande Lumut dan Klenting Kuning yang saling terpisah
14 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menceritakan dongeng pada anak dapat membantunya untuk menjadi lebih imajinatif, meningkatkan hobi membaca dan dapat belajar tentang moral kehidupan dari dongeng yang diceritakan.
Jalan cerita yang didengar, bisa disimak oleh anak dan membuat fantasinya semakin berkembang. Nantinya anak jadi mengenal lebih banyak kosa kata dalam berbahasa dan lebih mengenal banyak benda atau istilah.
Salah satu cerita rakyat dengan pesan moral yang baik adalah, cerita Ande-Ande Lumut. Cerita rakyat Ande-Ande Lumut berasal dari Pulau Jawa.
Tertarik untuk membacakan dongeng: Cerita Ande-Ande Lumut? Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasinya di bawah ini!
Dongeng: Cerita Ande-Ande Lumut
1. Saat terjadi peperangan di Kerajaan Jenggala, Dewi Sekartaji melarikan diri
Dahulu kala berdirilah dua kerajaan besar di wilayah Jawa Timur, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri. Kerajaan Jenggala dipimpin oleh Raja Jayanegara dan Kerajaan Kediri dipimpin oleh Raja Jayengrana.
Untuk mempersatukan kedua kerajaan dan menghindari peperangan, maka dijalinlah sebuah ikatan pernikahan antara Panji Asmarabangun, putra Raja Jenggala, dengan Dewi Sekartaji, putri Raja Kediri.
Suatu hari Kerajaan Jenggala diserang musuh. Ketika pertempuran itu berlangsung Dewi Sekartaji, melarikan diri dan berusaha untuk bersembunyi.
2. Dewi Sekartaji diangkat menjadi anak seorang janda, dan diberi nama Klenting Kuning
Dewi Sekartaji menyamar sebagai gadis desa dan tinggal dengan seorang janda dengan tiga orang putrinya, yaitu Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru. Kemudian Dewi Sekartaji diangkat menjadi anak, dan diberi nama Klenting Kuning.
Namun klenting kuning tidak diperlakukan dengan baik. Setiap hari ia disuruh mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci memasak dan membersihkan rumah.
Ketiga kakak angkatnya sangat pemalas, mereka bisanya hanya menyuruh saja.
"Klenting Kuning! Cuci bajuku dan selendangku!" kata Klenting Merah dan Biru.
"Baik kak" kata Klenting Kuning.
Editors' Pick
3. Panji Asmarabangun berusaha untuk mencari keberadaan Dewi Sekartaji
Kerajaan Jenggala telah kembali aman, Panji Asmarabangun telah berhasil mengalahkan musuhnya yang menyerangnya.
Tetapi ia sedih karena Dewi Sekartaji telah meninggalkan istana, ia pun bertekad untuk mencarinya. Ia mengerahkan para pengawal untuk mencari keberadaan Dewi Sekartaji.
Selang beberapa waktu, seorang pengawal mengabarkan ia bertemu seorang gadis yang mirip dengan Dewi Sekartaji disebuah desa. Panji Asmarabangun berangkat ke desa dadapan.
Desa itu berseberangan dengan desa dimana Klenting Kuning tinggal. Ia pun tinggal di rumah Mbok Randha, Panji Asmarabangun kemudian menjadi anak angkat mbok Randha dan menyamar sebagai Ande-Ande Lumut yang sedang mencari jodoh.
Berita tentang Ande-Ande lumut mencari jodoh, segera tersebar.
4. Klenting Kuning dilarang bertemu dengan Ande-Ande Lumut oleh ketiga kakak angkatnya
Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru, berdandan semenawan mungkin untuk melamar Ande-Ande Lumut. Tak lupa mereka memakai perhiasan dan pakaian yang bagus
"Klenting Kuning, kamu tidak usah ikut melamar! Kamu di rumah saja. Pergilah ke sungai dan cuci semua pakaian kotor itu!" perintah Klenting Biru.
Mereka pun segera berangkat. Klenting Kuning segera pergi ke sungai untuk mencuci.
Tiba-tiba datanglah seekor burung bangau dan memberinya sebuah cambuk.
"Pergilah melamar Ande-Ande Lumut agar kamu dapat bertemu dengan Panji Asmarabangun. Dan bawalah cambuk ini" kata sang bangau.
Klenting Kuning pun bergegas pergi ke Desa Dadapan.
Sementara itu Mama dan ketiga kakak angkatnya, sudah sampai di tepi sungai. Mereka bingung tak ada satu pun perahu yang tampak. Jembatan juga tak ada.
Lalu bagaimana mereka menyeberang. Terlebih lagi, sungai itu sangat luas, dalam, dan deras arusnya. Tiba-tiba muncul seekor kepiting raksasa bernama Yuyu Kangkang.
5. Para Klenting bersedia untuk mencium Yuyu Kangkang, namun Klenting Kuning tidak mau
Kepiting itu menawarkan diri untuk membantu menyebrangi sungai. Dengan syarat, mereka harus mencium Yuyu Kangkang.
Mereka kemudian menyanggupi persyaratan itu satu persatu mereka naik kepunggung Yuyu Kangkang untuk menyebrangi sungai.
Beberapa saat kemudian sampailah Klenting Kuning di tepi sungai. Ia pun juga bertemu dengan Yuyu Kangkang. Kembali lagi, Yuyu Kangkang menawarkan jasa untuk menyebrangkan, dengan syarat Klenting Kuning harus menciumnya.
Klenting Kuning menolak syarat itu, ia memaksa Yuyu Kangkang untuk memberangkatkan nya tanpa syarat itu. Yuyu Kangkang, akhirnya tidak mau menyeberangkan
Kesabaran Klenting Kuning sudah habis, ia keluarkan cambuk itu dan memukulkannya ke sungai. Seketika itu juga air sungai surut.
Yuyu Kangkang ketakutan, akhirnya ia mau membantu Klenting Kuning menyeberangi sungai. Klenting Kuning segera naik kepunggung Yuyu Kangkang dan sampailah ia ke seberang sungai
6. Ande-Ande Lumut menolak Klenting Merah, Ijo, dan Biru, karena mereka mencium Yuyu Kangkang
Mama dan ketiga kakak angkatnya, telah lebih dulu sampai dirumah Mbok Randha. Secara bergantian Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru, menunjukkan wajahnya yang rupawan pada Ande-Ande Lumut.
Tetapi tak satupun dari mereka yang terpilih, karena mereka telah mencium Yuyu Kangkang.
Beberapa saat kemudian tibalah Klenting Kuning dirumah Mbok Randha.
Akhirnya, Ande-Ande Lumut memilih Klenting Kuning sebagai istrinya, karena ia tahu bahwa Klenting Kuning adalah Dewi Sekartaji dan dialah satu-satunya perempuan yang tidak mencium Yuyu Kangkang.
Ande-Ande Lumut kemudian membongkar penyamarannya. Ia bercerita bahwa dirinya adalah Panji Asmarabangun. Sementara, Kleting Kuning terkejut sekali melihat Ande-Ande Lumut adalah tunangannya, Panji Asmarabangun.
7. Klenting Kuning langsung mengubah dirinya menjadi Dewi Sekartaji
Akhirnya, di depan semua orang, Klenting Kuning langsung mengubah diri menjadi Dewi Sekartaji. Semua orang sangat terkejut melihat sosoknya yang sangat menawan.
Ketiga kakak angkatnya pun sangat terkejut ketika mengetahui jika sosok yang selama ini mereka perlakukan dengan tidak baik itu adalah Dewi Sekartaji.
Kemudian, Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji berkumpul kembali. Mereka juga mengajak Mbok Randha untuk tinggal di istana sebagai ucapan terima kasih.
Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji melanjutkan kehidupan pernikahannya dan hidup bahagia selamanya.
Nah itulah dongeng: Cerita Ande-Ande Lumut, yang bisa Mama ceritakan pada si Kecil. Pesan moral yang bisa ditanamkan pada anak dari dongeng Ande-Ande Lumut adalah, anak yang berbuat baik akan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di kemudian hari.
Sedangkan anak yang berbuat buruk akan mendapatkan kesedihan di masa yang akan datang.
Baca juga:
- Dongeng Anak Nusantara: Cindelaras
- Dongeng Nusantara: Lutung Kasarung dan Purbasari
- Dongeng Anak Nusantara: Legenda Batu Menangis