Dongeng: Cerita Rapunzel yang Berambut Panjang
Kisah Putri Rapunzel yang hidup di menara bersama penyihir
14 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membacakan dongeng adalah cara yang banyak dilakukan orangtua untuk mengisi waktu luang bersama anak. Mama mungkin juga suka membacakan dongeng saat menjelang waktu tidur si Kecil, bukan?
Salah satu dongeng internasional yang populer dibacakan untuk anak-anak adalah "Putri Rapunzel dengan Rambut Panjangnya". Dongeng klasik ini aslinya ditulis oleh Brothers Grimm dalam buku mereka, yaitu The Brothers Grimm Fairy Tales Collection.
Karena kepopulerannya, cerita Rapunzel ini juga dibentuk versi film animasi lho!
Tertarik untuk membacakan dongeng ini untuk anak? Yuk simak kisah lengkap "Putri Rapunzel yang berambut panjang" yang telah Popmama.com siapkan di bawah ini!
Dongeng: Cerita Rapunzel
1. Di sebuah negeri yang jauh, hiduplah seorang suami istri yang sangat ingin memiliki bayi perempuan
Pada suatu waktu hiduplah sepasang suami istri di sebuah negeri yang jauh. Mereka tidak memiliki anak, tetapi mereka sangat ingin memiliki seorang bayi perempuan.
Dalam beberapa waktu yang singkat, istrinya tersebut mengandung seorang bayi perempuan.
Suatu hari, ketika istrinya itu melihat keluar dari jendela, ia melihat penjaga selada yang indah di sebelah rumahnya. Sejak saat itu, ia tidak bisa memikirkan hal lain selain memakan selada itu.
"Oh, aku ingin makan selada itu, apakah tidak bisa?" tanya sang istri pada suaminya.
Karena sakit, sang istri kemudian tidak nafsu makan dan kehilangan banyak berat badannya.
Sampai suatu hari, suaminya sangat mengkhawatirkannya. Sehingga ia berjanji kepada istrinya bahwa akan membawakannya seikat selada.
"Jangan khawatir sayangku, aku akan pergi dan membawakanmu selada" kata sang suami.
Tapi sang suami tahu bahwa itu sangat berbahaya, karena rumah di sebelahnya adalah milik seorang penyihir hebat. Taman itu juga dikelilingi oleh tembok besar, sehingga tidak ada yang berani masuk ke dalamnya.
2. Sang suami diam-diam mengambil selada di kebun milik penyihir
Sang suami mengumpulkan seluruh kekuatannya dan memanjat tembok untuk memasuki taman. Ia kemudian mengambil segenggam selada untuk istrinya. Sang istri sangat senang dan merasa sedikit lebih baik.
Tapi sayangnya segenggam tidak cukup untuknya.
Keesokan harinya, sang suami kembali mendatangi rumah penyihir untuk mengambil selada. Tapi kali ini penyihir diam-diam memerhatikannya.
"Berani-beraninya kamu datang dan mencuri selada milikku!" kata penyihir sambil marah.
"Istriku hamil dan dia sangat membutuhkan selada" jawab laki-laki tersebut dengan wajah yang penuh takut.
"Kamu harusnya meminta izin padaku" ujar penyihir.
"Kamu tahu bahwa kami semua sangat takut padamu. Aku tidak berpikir kamu akan mengizinkanku, maafkan saya!" jawab laki-laki itu.
"Oh memaafkanmu? Kamu akan dihukum karena ini!" ujar penyihir.
"Jika istriku tidak bisa makan selada, ia akan sakit dan tidak akan bisa melahirkan. Tolong" kata laki-laki itu sambil memohon.
"Hmm lalu bagaimana kalau kamu boleh mengambil selada sebanyak yang kamu mau, tapi hanya dengan satu syarat. Segera setelah bayimu lahir, kamu akan memberikannya kepadaku!" kata penyihir.
Karena takut, suaminya segera menerima kesepakatan itu tanpa berpikir panjang.
Editors' Pick
3. Rapunzel tumbuh menjadi perempuan yang menawan dengan rambutnya yang panjang
Setelah beberapa bulan, bayi itu lahir. Saat itu juga sang penyihir datang dan membawa bayi itu pergi. Ia menamai bayi itu "Rapunzel".
Sang penyihir kemudian merawat gadis itu hingga remaja.
Ketika Rapunzel berusia 16 tahun, ia menjadi gadis muda yang sangat menawan. Penyihir itu menempatkannya di menara tinggi dan tengah hutan. Tetapi menara ini tidak memiliki tangga, dan hanya ada satu jendela kecil di bagian paling atas.
Penyihir itu tidak pernah memotong rambut pirang Rapunzel. Sehingga, ketika penyihir datang ke menara itu, ia harus memanggilnya dari bawah.
"Rapunzel! Rapunzel! Turunkan rambut emasmu, ini Mama datang!" kata penyihir.
Rapunzel kemudian menurunkan rambut emasnya yang dikepang panjang melalui jendela kecil. Dengan bantuan rambut Rapunzel, penyihir itu berhasil sampai ke bagian atas menara.
Ini berlangsung selama bertahun-tahun
4. Seorang pangeran datang ke menara setelah mendengar suara merdu Rapunzel
Suatu hari seorang pangeran datang ke hutan untuk berburu, dan ia mendengar suara nyanyian yang indah jauh ditengah hutan.
"Betapa indahnya suara itu" kata sang pangeran.
Dia bertanya-tanya siapa yang mengeluarkan suara merdu itu, dan mengendarai kudanya menuju sumber suara.
Ia kemudian tiba di menara tempat tinggal Rapunzel. Sang pangeran melihat ke kiri dan ke kanan, tetapi tidak melihat tangga atau apa pun untuk memanjat menara.
Sang pangeran kemudian terpesona oleh keindahan suara Rapunzel.
Inilah yang membuat pangeran datang ke menara setiap hari, tetapi tidak bisa mencari tahu bagaimana cara ia memanjat ke atas.
Satu malam, pangeran itu mendekati menara. Ia melihat bahwa ada penyihir yang menunggu di bawah.
"Rapunzel! Rapunzel! Turunkan rambut emasmu, ini Mama datang!" kata penyihir itu.
Keesokan harinya tepat setelah matahari terbenam, pangeran pergi ke menara mengubah suaranya menjadi seperti suara perempuan.
"Rapunzel! Rapunzel! Turunkan rambut emasmu, ini Mama datang!" ujar pangeran yang berpura-pura menjadi penyihir.
5. Rapunzel dan pangeran bertemu, mereka kemudian menjadi dekat tanpa sepengetahuan penyihir
Saat itu juga, Rapunzel melihat orang lain selain Mamanya pertama kali dalam hidupnya. Namun ini juga yang membuat Rapunzel sedikit takut.
"Kamu bukan Mamaku, mengapa kamu datang ke sini?" kata Rapunzel.
"Tidak ada alasan bagimu untuk takut, aku mendengarmu bernyanyi dan jatuh cinta dengan suaramu. Aku hanya ingin untuk melihat siapa yang bernyanyi" kata pangeran itu.
Rapunzel sangat menyukai apa yang dikatakan pangeran itu, dan tidak takut lagi.
Sampai beberapa saat semuanya berjalan lancar, dan penyihir tidak mengetahui apapun.
Akhirnya suatu hari, pangeran meminta Rapunzel untuk menikah dengannya.
"Maukah kamu menikah denganku?" kata Pangeran sambil memohon.
Rapunzel dengan senang hati menerima lamaran pangeran yang memiliki wajah menawan. Tapi Rapunzel tidak punya cara untuk turun menara ini.
Tiba-tiba pangeran punya ide cemerlang! Sang pangeran mulai membawa selembar kain setiap kali dia mengunjungi menara. Kemudian Rapunzel mengikat potongan-potongan ini untuk membuat tali yang panjang.
6. Penyihir menghukum Rapunzel karena diam-diam bertemu dengan pangeran di menara
Tetapi suatu hari Rapunzel membuat kesalahan besar, dan secara tidak sengaja menyebutkan bahwa pangeran memanjat rambutnya lebih cepat dari Mamanya tersebut.
"Pangeran siapa?!" tanya penyihir pada Rapunzel.
Saat itu penyihir menyadari bahwa ada sesuatu yang mencurigakan, dan mulai berteriak pada Rapunzel karena tidak bisa menahan amarahnya.
"Mengapa kamu menghianatiku? Aku mencoba melindungimu dari dunia di luar sana yang berbahaya!" teriak penyihir.
Penyihir itu sangat marah, hingga Rapunzel tidak berani melawannya.
Tiba-tiba sang penyihir memotong rambut emas Rapunzel yang indah. Ia kemudian menghukum Rapunzel dengan membawanya ke padang pasir yang jauh.
Malam itu, sang penyihir tinggal di menara dan menunggu pangeran. Tiba beberapa saat kemudian, ia mendengar suara langkah kaki pangeran dari bawah.
"Rapunzel, Rapunzel, biarkan rambut emasmu turun, ini aku pangeran!" panggil sang pangeran.
Penyihir menurunkan rambut Rapunzel yang telah ia potong. Sang pangeran kemudian memanjat rambut itu, tanpa menyadari apa yang menunggunya.
Saat sampai di atas menara, ia menyadari bahwa itu bukan Rapunzel. Pangeran berpikir bahwa sesuatu yang sangat buruk telah terjadi.
Penyihir itu mulai menyerang pangeran hingga membuatnya tersandung dan jatuh dari menara. Berkat semak-semak di bawah, pangeran berhasil bertahan hidup. Tetapi karena duri menusuk dan melukai matanya.
7. Dengan mata yang luka, pangeran berusaha menemukan Rapunzel di gurun
Pangeran menyelamatkan diri dengan berlari ke sekitar hutan. Ia juga mencari Rapunzel, meski air mata di matanya terus mengalir.
Selama beberapa hari, pangeran memakan buah-buahan liar yang ia temukan di hutan. Pangeran berjalan begitu jauh, sehingga akhirnya sampai di gurun tempat Rapunzel tinggal.
Tiba-tiba sesuatu yang tidak terduga terjadi. Pangeran mendengar suara yang nyanyian merdu. Ia langsung mengenali pemilik suara tersebut, dan tentu saja itu adalah suara Rapunzel!
Pangeran mulai berjalan menuju suara merdu itu sambil berteriak,
"Rapunzel! Rapunzel! Rapunzel!" kata pangeran.
Dari kejauhan, Rapunzel juga mengenali suara pangeran.
"Pangeranku!" teriak Rapunzel setelah melihat pangerannya yang datang.
Rapunzel yang meneteskan air mata kegembiraan, mulai berlari ke arahnya pangerannya dan memeluknya. Karena tubuhnya yang lelah, sang pangeran terjatuh di pangkuan Rapunzel.
Rapunzel yang menangis, meneteskan air mata tepat di atas mata pangeran. Tiba-tiba keajaiban terjadi, mata pangeran yang terluka menjadi terbuka lagi. Ia mulai melihat Rapunzel dengan jelas, dan ini sangat membuatnya bahagia.
Mereka kemudian pergi ke kerajaan, di mana orang-orang menyambut mereka dengan gembira.
Rapunzel dan pangeran pun menikah dan hidup bahagia selamanya.
Nah itulah dongeng anak yang berjudul "Putri Rapunzel yang berambut panjang". Kisah yang sungguh menarik untuk diceritakan, ya?
Yuk segera bacakan cerita Rapunzel ini pada si Kecil!
Baca juga:
- Dongeng Anak: Putri Salju dan Tujuh Kurcaci
- Dongeng Anak: Kisah Cinderella dan Sepatu Kaca
- Dongeng Anak: Putri Tanpa Senyum dan Jack yang Ceroboh