11 Fakta Menarik Tentang Jerapah, Banyak Anak Belum Tahu!
Dikenal sebagai hewan yang pendiam, ternyata jerapah bisa 'bersenandung' di malam hari
13 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tak mengenal hewan dengan leher panjang yang satu ini?
Leher panjang jerapah membuatnya dikenal sebagai hewan darat tertinggi yang hidup saat ini, dengan jerapah dewasa berdiri setinggi 6 meter. Meski hampir setiap anak mengenali hewan ini, banyak diantara mereka yang hanya tahu sedikit tentang 'raksasa' lembut ini.
Terlepas dari perawakannya yang mengesankan, jerapah seringkali tak menonjolkan diri, sementara hewan-hewan lain mengambil sorotan di hati anak-anak dan masyarakat lainnya.
Agar anak dapat mengenal jerapah lebih dalam, dilansir dari Treehugger dan Toucan Box, berikut Popmama.com telah merangkum 11 fakta menarik jerapah.
Yuk simak!
1. Pertama kali jerapah berevolusi di benua Eropa
Meskipun jerapah dikenal hidup di sub-Sahara Afrika, penelitian menunjukkan bahwa nenek moyang jerapah modern sebenarnya berevolusi di Eropa sekitar delapan juta tahun yang lalu!
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Transactions of the Royal Society of South Africa, kawanan jerapah memasuki Afrika melalui Ethiopia sekitar tujuh juta tahun yang lalu.
Perpindahan ini menghasilkan lebih banyak kesuksesan daripada jerapah yang pindah ke Asia dan meninggal beberapa juta tahun kemudian.
Evolusi jerapah juga telah didorong terutama oleh pergeseran vegetasi, dari hutan ke campuran sabana, hutan, dan semak belukar. Proses evolusi ini kemudian menghasilkan raksasa yang bisa makan dedaunan tinggi di luar jangkauan hewan lain.
Tingginya jerapah juga merupakan keuntungan besar, karena mereka dapat melihat bahaya dari jauh, sehingga tidak mudah ditaklukkan oleh pemangsa.
2. Jerapah dapat 'bersenandung' di malam hari
Pernahkah anak mendengar jerapah bersenandung? Mungkin jarang atau tidak sama sekali, bukan?
Selain suara dengusan halus, sebenarnya sudah lama dipercaya bahwa jerapah adalah hewan yang tidak bersuara.
Dengan leher panjang itu, banyak ilmuwan mengatakan akan terlalu sulit bagi jerapah untuk menghasilkan aliran udara yang cukup untuk membuat suaranya yang mudah didengar.
Namun, dalam sebuah studi tahun 2015, tim ahli biologi melaporkan bukti jerapah di tiga kebun binatang bersenandung satu sama lain di malam hari.
Masih banyak yang belum diketahui tentang dengungan ini. Karena saat ini masih tidak jelas apakah suara itu adalah bentuk komunikasi, atau bukan.
Namun penulis studi beranggapan bahwa itu mungkin berfungsi sebagai panggilan kontak untuk membantu jerapah tetap berkomunikasi dalam gelap.
3. Jerapah yang baru lahir bahkan bisa lebih tinggi dari kebanyakan manusia
Anak mungkin mengira bahwa jerapah yang baru lahir memiliki perawakan yang pendek. Namun jangan salah, jerapah yang baru lahir memiliki tinggi sekitar 1,8 meter dan 100 kg.
Induk jerapah, melahirkan dalam posisi berdiri. Sehingga anak jerapah harus bertahan lama jatuh ke tanah. Namun anak jerapah mampu berdiri di atas kakinya dalam waktu sekitar satu jam setelah lahir.
Inilah yang membuat penyesuaian cepat anak jerapah itu penting.
Pasalnya, jerapah dewasa yang tinggi dan cukup besar, mampu menangkis sebagian besar pemangsa. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk anak mereka. Sekitar setengah anak jerapah tidak bertahan hidup pada tahun pertama mereka.
4. Jerapah Memiliki Lidah yang Panjang dan Dapat Memegang
Makanan jerapah terutama terdiri dari daun segar dan ranting dari pucuk pohon, terutama akasia. Selain bantuan yang didapatkan dari kaki dan leher mereka yang panjang, lidah jerapah juga memainkan peran kunci dalam membantu mereka mengakses makanan ini.
Lidah berwarna ungu kebiruan jerapah memiliki panjang sekitar 45 cm! Lidahny juga dapat memegang, sehingga membantu jerapah mengambil dan menarik daun dengan cekatan diantara duri yang ditemukan di pohon akasia.
Jerapah makan hingga 30 kg makanan per hari, dan warna gelap lidah mereka dapat membantu mereka makan sepanjang hari tanpa menderita sengatan matahari.
Editors' Pick
5. Jerapah tidak memiliki tanduk, melaikan osikon di atas kepalanya
Dengan mata besar, bulu mata panjang, dan dua tanduk kecil, wajah jerapah terlihat sangat menggemaskan, bukan?
Jerapah jantan dan betina memiliki dua osikon. Ini seringkali disalahartikan sebagai 'tanduk' pada jerapah, tetapi sebenarnya osikon adalah tulang rawan ditutupi dengan kulit.
Osikon pada betina lebih kecil, dengan jumbai berbulu. Sedangkan jerapah jantan memiliki osikon yang lebih tebal dan botak di bagian atas, ini bisa terjadi karena keausan akibat adu jerapah.
6. Jerapah menggunakan kepalanya untuk bertarung
Seperti yang disebutkan di atas, jerapah jantan umumnya menggunakan kepalanya untuk bertarung dengan jerapah lainnya.
Tak hanya kepala, jerapah jantan juga mengayunkan leher panjangnya untuk melihat siapa yang lebih kuat diantara jerapah jantan lainnya. Ini dikenal sebagai "necking" dan kebanyakan jerapah tidak terluka saat melakukannya.
'Pertarungan' ini umumnya akan menghasilkan satu jerapah jantan yang akan menyerah dan pergi. Bukan untuk bermusuhan, namun mungkin untuk makan.
7. Jerapah tidak banyak minum air
Leher jerapah yang panjang membantu mereka mengambil daun untuk makan. Namun bagaimana ketika jerapah ingin minum?
Yup, leher jerapah yang panjang membuatnya kesulitan untuk minum air sambil berdiri tegak. Sehingga untuk minum, jerapah menurunkan mulutnya ke sumber air dengan berlutut atau dengan canggung merentangkan kaki depannya.
Inilah yang membuat jerapah hanya minum air setiap beberapa hari sekali. Bahkan ketika air tersedia, mereka jarang meminumnya, menurut Giraffe Conservation Foundation (GCF).
Sebaliknya, jerapah mendapatkan sebagian besar air dari tanaman yang mereka makan. Mereka juga merupakan hewan yang lebih tahan terhadap kekeringan daripada beberapa hewan lain.
8. Memiliki tekanan darah tinggi
Karena kepala jerapah terletak sangat jauh dari jantungnya, tubuh mereka menghadapi tantangan unik dalam memompa darah ke otak.
Akibatnya, jerapah telah mengembangkan tekanan darah yang sangat tinggi yaitu 280/180 mm Hg, yang kira-kira dua kali lipat dari manusia, menurut GCF.
Jantung jerapah biasanya berdetak 40 hingga 90 kali per menit saat istirahat, tetapi mungkin melonjak hingga 170 denyut per menit saat hewan itu berlari.
9. Ada kemungkinan jerapah bisa berenang
Kita mungkin akan sangat jarang atau tidak pernah melihat bagaimana jerapah bisa berenang. Yup, hal ini karena bentuk tubuh jerapah tidak cocok untuk bergerak di air, dan sudah lama diyakini bahwa jerapah tidak bisa berenang.
Namun, menurut sebuah studi tahun 2010, jerapah mungkin mampu berenang, meskipun tidak terlalu anggun.Meski belum diuji pada jerapah yang sebenarnya, para peneliti menggunakan analisis komputasi untuk memeriksa bagaimana mekanisme kerja jerapah untuk berenang.
"Meskipun bukan tidak mungkin bagi jerapah untuk berenang, kami berspekulasi bahwa mereka akan berkinerja buruk dibandingkan dengan mamalia lain, dan karenanya cenderung menghindari berenang jika memungkinkan," tulis para peneliti.
Mereka menemukan bahwa jerapah dewasa dapat mengapung di air yang lebih dalam dari 2,8 meter, di mana mereka mungkin dapat berenang jika benar-benar diperlukan.
10. Pola tubuh jerapah yang unik, seperti sidik jari manusia
Bukan hal asing lagi bahwa semua jerapah memiliki bulu berbintik, tetapi ketahuilah bahwa tidak ada dua jerapah yang memiliki pola yang sama.
Beberapa peneliti bahkan dapat mengenali jerapah individu dengan pola khas mereka. Bintik-bintik ini sebagian bermanfaat untuk kamuflase, terutama bagi jerapah kecil yang masih cukup pendek untuk melindungi diri dari pemangsa.
Bintik-bintik tersebut juga dapat membantu menghilangkan panas di sekitar tubuh jerapah, karena suhu kulit sedikit lebih tinggi di daerah yang lebih gelap, dan dapat berperan dalam komunikasi sosial.
11. Jerapah sudah punah di setidaknya tujuh negara, dan masuk dalam daftar 'rentan' di IUCN
Sekitar 150.000 jerapah liar ada pada tahun 1985, tetapi sekarang jumlahnya kurang dari 97.000, menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN). Pada tahun 2016, IUCN memindahkan jerapah dari "Terancam" menjadi "Rentan".
Menurut GCF, jerapah sudah punah di setidaknya tujuh negara, dan sekarang populasi mereka yang tersisa telah menyusut sekitar 40 persen dalam 30 tahun.
Penurunan sebagian besar jerapah disebabkan oleh hilangnya habitat dan kerusakan, bersama dengan ancaman dari perburuan dan kekeringan, yang menjadi lebih parah karena perubahan iklim.
Nah itulah 11 fakta menarik tentang jerapah, yang banyak anak belum tahu. Semoga dengan memberitahu anak informasi di atas, akan semakin menambah pengetahuannya dan meningkatkan kepeduliannya terhadap makhluk hidup ya!
Baca juga:
- Cerita ke Anak, Ini Cara Komunikasi Jerapah si Hewan yang Pendiam
- 11 Hewan yang Hidup di Sabana, dari Cheetah hingga Gajah
- 10 Hewan yang Bisa Terancam Punah Akibat Pemanasan Global