Hampir Punah! Beri Tahu Anak, Ini 6 Fakta Pesut Mahakam
Memiliki mata yang kecil namun ahli dalam mendeteksi
23 Juli 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak kecil pasti Mama sering mengajarkan anak tentang berbagai bentuk dan jenis hewan ke anak. Belajar mengenal hewan biasanya dilakukan dengan membacakan buku cerita dongeng atau sambil menonton acara di televisi.
Anak pasti sudah tak asing dengan hewan lumba-lumba, mamalia yang terkenal pandai berenang di laut ini sering muncul di film.
Di Indonesia, terdapat hewan yang disebut sebagai lumba-lumba air tawar yaitu Pesut Mahakam.
Pesut ini sering disebut dengan lumba-lumba air tawar. Di negara lain juga terdapat jenis pesut berbeda yang hidup di dalam sungai.
Walaupun disebut lumba-lumba air tawar, ternyata pesut punya karakteristik yang berbeda dengan lumba-lumba di laut lho! Penasaran?
Nah kali ini Popmama.com akan membahas fakta tentang Pesut Mahakam lumba-lumba air tawar di bawah ini.
Yuk disimak!
1. Karakteristik pesut yang berbeda dengan lumba-lumba air laut
Pesut Mahakam memiliki nama latin Orcaella Brevirostris yang sering disebut dengan lumba-lumba air tawar.
Walaupun disebut sebagai lumba-lumba namun pesut memiliki sirip punggung yang kecil dan membulat di tengahnya. Dahinya yang tinggi dan membulat tapi tidak bermoncong seperti lumba-lumba air laut.
Panjang pesut dewasa bisa mencapai sekitar 2,3 meter dengan berat hingga 130 kg.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, di negara lain juga terdapat jenis pesut lainnya, seperti di Sungai Irrawaddy di Myanmar, Sungai Mekong di Kamboja, Laos, dan Vietnam, Danau Songkhla di Thailand dan sub-populasi Malampaya di Filipina.
2. Pesut Mahakam merupakan satu-satunya lumba-lumba air tawar di Indonesia
Pesut Mahakam adalah simbol Provinsi Kalimantan Timur. Sungai Mahakam menjadi lokasi habitat pesut. Dikutip dari World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Pesut Mahakam merupakan satu-satunya lumba-lumba air tawar di Indonesia.
Habitatnya bisa ditemukan di wilayah perairan Sungai Mahakam yang sebagian besar berada di kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pesut sebagian besar ditemukan di sepanjang 200 Km di Sungai Mahakam, danau, anak sungai, dan lahan basah di sepanjang itu.
Editors' Pick
3. Memiliki mata yang kecil namun ahli mendeteksi dengan ultrasonik
Pesut memiliki mata yang kecil, sehingga membuat penglihatannya tidak begitu tajam. Walaupun begitu, pesut dapat beradaptasi dalam air tawar yang mengandung lumpur.
Namun, pesut merupakan hewan yang ahli mendeteksi dan menggunakan ultrasonic yang dimiliki untuk mendeteksi dan memetakan situasi disekitarnya.
Baca juga:
Mitos atau Fakta: Gajah Takut dengan Hewan yang Lebih Kecil Darinya
4. Kelangkaan pesut akibat habitatnya yang telah menurun dan polusi suara bawah air
Sejak tahun 2009, habitat pesut telah menurun secara substansial. Jumlah ikan yang makin berkurang karena konversi daerah rawa pemijahan ikan menjadi kebun kelapa sawit pada habitat inti pesut.
Penyebab kelangkaan lainnya adalah polusi suara bawah air dari tongkang batubara yang melintasi anak sungai pesut yang menjadi masalah serius. Akhirnya populasi pesut terbesar di bagian Mahakam menjadi lebih pendek (100KM).
Pesut menghabiskan sebagian besar waktunya di persimpangan dua sungai, karena merupakan tempat yang paling aman untuk mencari makan dan bermain.
Sayangnya, Pesut Mahakam menempati urutan tertinggi satwa di Indonesia yang hampir punah. Karena berdasarkan data tahun 2007, populasi hewan hanya tinggal 50 ekor saja.
5. Masuk kategori satwa kritis yang terancam punah dari Badan Konservasi Internasional
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem serta PP Nomor 7 Tahun 1999, Pesut Mahakam merupakan jenis satwa yang dilindungi.
Aturan perlindungan terhadap pesut juga berasal dari International United of Conservation Nature and Natural Resources yang merupakan Badan Konservasi Internasional.
IUCN telah menetapkan Pesut Mahakam masuk kategori satwa kritis yang terancam punah atau disebut sebagai Critically Endangered Species.
6. Yayasan Konservasi RASI bekerja untuk mengamankan area inti habitat yang terakhir
Dalam melestarikan Pesut Mahakam, Yayasan Konservasi RASI atau Rare Aquatic Species of Indonesia bekerja dalam mengamankan area inti habitat terakhir yang tersisa.
RASI juga telah mengusulkan pembentukan kawasan lindung, dan mereka sudah memiliki 100 persen kesepakatan masyarakat karena perlindungan ini tak hanya untuk membantu pesut tetapi juga bermanfaat bagi sumber daya ikan lokal.
Di bagian-bagian tertentu di Sungai Mahakam, juga tidak memperluas transportasi ke daerah baru atau menambah frekuensi dari bagian-bagian kapal ini untuk melindungi Pesut Mahakam dari kepunahan.
Nah, itulahfakta tentang Pesut Mahakam hewan lanka yang dapat Mama ceritakan pada anak. Selain mengedukasi juga dapat membantu anak untuk lebih menyayangi alam di sekitar mereka.
Baca juga:
- 5 Fakta Mainan Robot yang Bisa Tingkatkan Perkembangan Anak
- 7 Fakta tentang Cacar Air pada Anak
- 5 Fakta Panda Merah, Hewan Unik yang Jarang Diketahui Anak