5 Gejala Kerusakan Gigi pada Anak Preschool, Ini Cara Mencegahnya!
Jika si Kecil suka mengonsumsi makanan manis, waspadai tanda-tanda kerusakan gigi ini ya Ma!
12 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjaga kesehatan gigi anak tak kalah penting, terlebih lagi sejak tahun-tahun awal tumbuh kembangnya. Namun, tak sedikit orangtua yang menyadari bahwa beberapa kebiasaan sehari-hari seperti memberikan makanan manis hingga minuman soda, dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Kerusakan gigi adalah masalah yang sangat umum pada anak kecil yang sering luput dari perhatian.
Hal ini karena sebagian besar waktu, kerusakan gigi tak terlihat dan sulit dikenali.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Mama untuk dapat sering memantau kesehatan gigi si Kecil.
Jadi, berikut ini Popmama.com telah menyiapkan beberapa gejala kerusakan gigi pada anak preschool yang harus Mama waspadai. Simak tanda-tandanya di bawah ini ya, Ma!
Apa yang Menyebabkan Kerusakan Gigi pada Anak?
Dilansir dari Raising Children, kerusakan gigi adalah penyakit mulut terkait pola makan yang dapat merusak gigi.
Kerusakan gigi terjadi ketika kuman di mulut membuat lapisan lengket yang disebut plak di permukaan gigi.
Kuman ini memakan gula yang berasal dari makanan dan minuman, kemudian menghasilkan asam yang merusak permukaan gigi. Seiring waktu, asam ini menggerogoti permukaan gigi, dan menciptakan lubang atau 'rongga'.
Dilansir WebMD, ada banyak penyebab di balik plak. Contohnya adalah sering mengonsumgi makanan dan minuman yang banyak mengandung gula seperti permen, kue, dan minuman ringan.
Jika si Kecil sering mengonsumsi makanan manis, sebaiknya perhatikan tanda-tanda berikut ini untuk mengatasi kerusakan gigi sedini mungkin.
1. Munculnya bintik putih dapat menunjukkan kerusakan gigi
Menurut University of Rochester Medical Center, salah satu tanda awal kerusakan gigi pada gigi anak adalah terbentuknya bintik-bintik putih pada permukaan gigi, dekat area gusi pada gigi yang terkena.
Ini menunjukkan bahwa lapisan luar gigi, email, sudah mulai rusak. Dan setelah beberapa saat, jika tidak diobati, bintik-bintik ini dapat menyebabkan gigi sensitif dan bahkan nyeri.
Sehingga, jika Mama sudah menemukan bintik putih ini, segera periksakan anak ke dokter gigi ya!
Editors' Pick
2. Penumpukan rongga dan munculnya bintik-bintik cokelat
Tanda awal lain dari kerusakan gigi adalah penumpukan gigi berlubang atau bintik-bintik coklat muda pada gigi balita. Dan saat kerusakan gigi memburuk dan gigi berlubang menjadi lebih dalam, bintik-bintik ini berubah menjadi berwarna cokelat atau hitam.
Sedangkan gigi yang sudah terlihat menghitam, sudah merupakan indikasi kerusakan gigi lanjut.
Gigi busuk seperti ini merupakan infeksi bakteri yang dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan, termasuk infeksi jantung dan otak.
Oleh karena itu, kondisi tersebut memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
3. Penipisan gigi dapat mengindikasikan kerusakan gigi
Terlalu banyak gigi berlubang juga dapat mengubah ukuran dan bentuk gigi. Sehingga, tanda kerusakan gigi selanjutnya yang perlu Mama waspadai adalah gigi anak yang mengalami penipisan, dan akhirnya, menyusut dan rontok.
Ini terjadi akibat banyak lapisan gigi yang sudah mulai rusak.
Gejala ini mungkin yang paling terlihat, terutama jika Mama secara teratur memeriksa senyum si Kecil saat menyikat gigi.
4. Mengeluhkan rasa sakit atau ketidaknyamanan
Penumpukan plak dapat merusak permukaan gigi, sampai ke pulpa. Selain itu, kerusakan gigi juga dapat menyebabkan infeksi bakteri, abses, dan noda kuning yang dibawa oleh karang gigi.
Dan karena itu, si Kecil mungkin mengeluhkan rasa sakit dan tidak nyaman di area mulutnya, terutama saat sedang makan atau minum minuman panas dan dingin.
Ketidaknyamanan tersebut juga dapat memicu sakit kepala, yang dapat memengaruhi aktivitasnya sehari-hari.
5. Tercium bau mulut akibat penumpukan bakteri
Bau mulut atau yang juga dikenal sebagai Halitosis, juga merupakan salah satu tanda terbesar kerusakan gigi. Selain itu, si Kecil juga bisa mengeluhkan rasa pahit di mulutnya. Hal ini karena gigi yang membusuk menimbulkan bau tak sedap akibat penumpukan bakteri yang berlebihan.
Untungnya, kerusakan gigi dapat dicegah bahkan dengan langkah-langkah higienis kecil setiap hari.
Oleh karena itu, sangat penting bagi Mama untuk mengembangkan kebersihan mulut dasar pada anak, sehingga komplikasi dan masalah medis dapat dihindari.
Berikut adalah beberapa kebiasaan yang dapat mencegah kerusakan gigi pada anak.
Tips untuk Mencegah Kerusakan Gigi pada Anak Prasekolah
Meskipun kerusakan gigi adalah masalah umum pada anak, namun Mama dapat membantu mencegah kerusakan gigi pada anak dengan menanamkan langkah-langkah sederhana ini:
- Sering menyikat gigi minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride.
- Mengonsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah
- Cegah perpindahan bakteri dari mulut orang lain ke anak dengan tidak berbagi peralatan makan.
- Menghindari makanan dengan terlalu banyak gula, misalnya minuman ringan, permen, makanan penutup
- Minum air putih yang cukup setiap hari
- Rutin mengunjungi dokter gigi setiap 6 bulan.
Nah itulah beberapa informasi seputar gejala dan cara mencegah kerusakan gigi pada anak. Dengan menjaga gigi anak tetap sehat dan menerapkan langkah-langkah di atas sebagai kebiasaan sehari-hari, ia akan memiliki senyum yang indah hingga usianya besar nanti.
Semoga informasinya membantu ya Ma!
Baca juga:
- 5 Inspirasi Cara Mendidik Anak dari Tokoh Populer di Dunia
- Mendidik dan Menarik, 5 Cara Meningkatkan Kecintaan Sains pada Anak
- Abses Gigi pada Anak: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan