5 Hal yang Harus Dihindari Orangtua saat Anak Belajar Menulis
Ketika mengajarkan anak menulis, intinya adalah tidak boleh terburu-buru
14 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menulis adalah keterampilan yang diperlukan oleh setiap manusia sepanjang hidup mereka. Mengajarkan si Kecil menulis bisa menjadi usaha yang menuntut. Tak sedikit orangtua yang tidak percaya diri dalam mengajarkan anak untuk menjadi penulis yang baik.
Mulai dari tidak tahu kapan harus memulai, alat bantu pengajaran apa yang digunakan, dan huruf mana yang harus digunakan untuk memulai. Maka ketika si Kecil mulai tumbuh, orangtua seringkali khawatir tentang bagaimana membantunya belajar menulis.
Rasa khawatir ini juga seringkali muncul bersamaan dengan kesalahan-kesalahan paling umum dilakukan orangtua. Sehingga penting bagi orangtua untuk mengetahui apa saja yang harus dihindari saat anak belajar menulis.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya di bawah ini. Yuk simak!
1. Menjadi terlalu kritis
Ketika Mama mengajarkan anak tentang cara menulis, penting untuk menyampingkan terlebih dahulu detail-detail kesalahan. Upaya mendidik anak ini seharusnya tidak menjadi akhir yang tragis di kertas balita.
Jika Mama melihat ada banyak kesalahan dalam cara penulisan anak, pilih satu atau dua bagian untuk ditingkatkan terlebih dahulu, lalu sisihkan sisanya sampai anak kembali siap untuk berkonsentrasi pada bagian baru.
Misalnya, hal terpenting yang harus diingat pertama kali adalah memulai kalimat dengan huruf kapital dan mengakhirinya dengan titik. Buat perubahan itu, dan abaikan kata-kata yang salah eja atau kata benda dengan huruf kapital yang tidak tepat.
Editors' Pick
2. Menolak ketika balita membutuhkan bantuan saat menulis
Mama mungkin khawatir jika terlalu banyak membantu anak dalam belajar, maka ia tidak akan memahaminya. Namun seiring waktu, Mama akan menemukan bahwa bekerja bersama balita sangat penting.
Di masa-masa belajarnya, si Kecil membutuhkan seorang penulis yang terampil yaitu Mama, untuk menjadi panutan, memberikan contoh, dan membuat sampel tulisan.
Tekankan pada balita, jangan khawatir tentang bagaimana ia harus menulis. Karena baik disadari atau tidak, balita sering memiliki banyak ide. Tetapi proses menulis dapat membatasi daya imajinasi anak.
Sehingga bekerja sama dengan balita dalam menulis ide, dapat membantunya ikut menuliskan ide-idenya sendiri suatu hari nanti.
3. Meminta anak untuk langsung menulis di buku tulis sekolah
Ketika anak-anak masih berusia balita atau masih kecil, ia tidak perlu menggunakan lembar kerja menulis atau buku tulis sekolah, karena ini bisa datang nanti.
Alih-alih lembar kerja menulis tradisional, pikirkan tentang permukaan lain yang bisa anak gunakan untuk menulis secara menyenangkan, dan mengubah gaya tulisannya. Ini bisa apa saja dari papan penghapus dengan magnet, menulis di pasir, papan tulis dengan kapur, dan banyak lagi.
Penting bagi orangtua untuk berpikir di luar kebiasaan dan jangan ragu untuk mencoba berbagai hal sebelum si Kecil melakukan latihan menulis yang lebih serius.
4. Mengabaikan keterampilan motorik anak
Belajar keterampilan menulis lebih dari sekadar mengambil pensil dan mulai membentuk huruf. Sehingga penting bagi orangtua untuk meluangkan waktu terlebih dahulu untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan agar anak bisa mengembangkan keterampilan motorik halusnya.
Ini bisa apa saja, mulai dari melipat kertas, membuat seni dan kerajinan dengan gunting dan lem, atau merangkai mote ke kalung tali. Ini semua adalah kegiatan yang akan membantu balita memegang pensil dan menulis, jadi jangan terburu-buru melakukan langkah ini.
5. Belajar menulis sesuai dengan urutan abjad
Tak sedikit orangtua yang mengajarkan balita menulis sesuai dengan urutan abjad. Namun ternyata ini adalah cara yang tak direkomendasikan lho!
Dilansir dari Homeschool, penting bagi Mama untuk mengajarkan anak mulai dengan huruf yang lebih mudah, sehingga anak tidak merasa frustrasi atau kecewa ketika ia tidak bisa menulis satu huruf.
Misalnya, pertama-tama Mama dapat mengajarkan anak semua huruf yang berada dalam garis lurus, seperti huruf E,F, H, I, L, dan T. Selanjutnya, ajari anak menulis huruf uang memiliki garis miring, seperti A, K, M, N, V, W, X, Y, Z.
Sampai akhirnya, anak bisa belajar huruf dengan garis melengkung atau bulat atau campuran keduanya, seperti B, C, D, G, J, O, P, Q, R, S, U.
Selain itu, disarankan juga untuk memulai dengan huruf besar, yang diketahui lebih mudah dipelajari daripada huruf kecil. Mulailah dengan kata yang mudah untuk anak, seperti namanya.
Nah itulah beberapa hal yang harus dihindari orangtua saat anak belajar nulis. Dengan menghindari lima hal di atas, Mama akan mengurangi kemungkinan menciptakan kebiasaan buruk atau membingungkan anak ketika belajar menulis.
Terus semangat dan sabar dalam menjalani prosesnya ya Ma!
Baca juga:
- 7 Metode Mengajarkan Huruf Abjad pada Anak, Mama Perlu Tahu
- 10 Cara Membantu Balita Belajar Berhitung dengan Mudah
- 8 Tips Meningkatkan Keterampilan Menulis Kreatif pada Anak