7 Kegiatan yang Membantu Meredakan Kemarahan Anak saat di Rumah Saja
Kegiatan ini membantu anak mengatasi kemarahannya dengan cara yang lebih sehat
14 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelum pandemi Covid-19, anak menghabiskan banyak waktu untuk melakukan kegiatan di luar ruangan. Tapi sekarang, ia harus tinggal di dalam ruangan untuk waktu yang lebih lama, sehingga waktu bermainnya di luar ruangan menjadi terbatas.
Ketika anak-anak tidak terlalu aktif, mereka cenderung mudah tersinggung. Mereka juga bisa cepat marah. Jika kemarahan dibiarkan, itu dapat menyebabkan sejumlah kesulitan seperti kemurungan, sakit kepala, masalah tidur, dan bahkan harga diri yang rendah.
Maka penting untuk mengajari anak keterampilan untuk menangani perasaan emosinya dengan cara yang sehat.
Ketika Mama menemukan bahwa bernapas dalam-dalam tidak dapat membantu anak tenang, kali ini Popmama.com akan membahas beberapa aktivitas untuk mengurangi kemarahan anak.
1. Meniru gaya pernapasan hewan
Mengambil napas dalam-dalam berdampak pada bagaimana anak memproses lingkungannya. Ketika anak merasa marah, Mama dapat membantunya bernapas melalui pikirannya.
Namun, meminta anak untuk bernapas dalam-dalam mungkin tidak berhasil karena bisa membosankan. Untuk itu, cobalah untuk mengajak anak meniru gaya pernapasan hewan yang berbeda untuk membuatnya lebih menarik.
Misalnya, balita bisa membuat napas pendek dan cepat untuk meniru kelinci, pernapasan ini akan membantunya untuk lebih fokus. Jika anak sangat marah, biarkan da mengeluarkan suara auman sambil mengambil napas, seperti seekor singa untuk membantunya melepaskan amarahnya.
2. Melukis
Menurut sebuah penelitian tahun 2014 yang terdapat pada jurnal Plos One, berpartisipasi dalam seni visual membantu membangun ketahanan terhadap stres. Maka itu, Mama bisa mengalihkan perhatian anak dari perasaan marahnya dengan memberikannya beberapa cat.
Melukis akan membuat pikiran anak tetap sibuk dan fokus pada aktivitas selain stresor. Biarkan anak melukis apa pun yang terlintas dalam pikirannya. Mama dapat memilih untuk menggunakan cat berbahan dasar air agar mudah dibersihkan setelahnya.
Editors' Pick
3. Menghancurkan lilin play-doh
Lilin play-doh adalah alat yang hebat untuk mengajari si Kecil cara melampiaskan perasaan marah dan frustrasi. Mama bisa memberikan potongan besar lilin play-doh dan biarkan anak menumbuk atau menghancurkannya hingga kecil-kecil untuk melepaskan amarahnya.
Saat balita sudah kembali tenang, ia bisa memahat bentuk atau bentuk apa pun yang ia sukai sehingga meningkatkan suasana hati yang membuatnya bahagia. Ini adalah cara yang tepat untuk membantu anak mengatasi perasaan negatif dan bergerak maju.
4. Perang bantal
Apakah Mama memiliki anak yang saling bertengkar satu sama lain? Melakukan adu bantal adalah cara yang tepat dan aman untuk membantu anak-anak melampiaskan kemarahan mereka terhadap satu sama lain.
Untuk melindungi anak, Mama juga dapat bergabung dalam perang bantal. Jelaskan kepada mereka bahwa adu bantal itu ramah, namun tetapkan aturan agar anak-anak tidak saling menyakiti.
Misalnya seperti setiap pemain harus menghormati kata "berhenti" ketika salah satu pemain ingin keluar.
Dan setelah permainan berakhir, Mama dapat mengajak anak-anak untuk saling berpelukan sebagai tanda perdamaian.
5. Mengadakan "pesta"
Hampir setiap anak suka menari. Memiliki "pesta menari" di rumah adalah salah satu cara tercepat untuk membuat anak tersenyum kembali dalam waktu singkat.
Buat daftar putar lagu favorit balita dan biarkan ia menikmati alunan lagu dengan menari atau Mama juga bisa mengajaknya berdansa di ruang tamu. Menari juga merupakan cara yang bagus untuk anak-anak berolahraga namun juga tetap menyenangkan.
6. Menyiapkan ruang tenang
Dilansir dari Motherly, buatlah sebuah area yang tenang di rumah, di mana balita dapat beristirahat ketika ia membutuhkan waktu sendirian. Ajari anak untuk menggunakan ruang ini ketika ia merasa kewalahan dan tidak ingin bertengkar dengan siapa pun.
Buat ruangan senyaman mungkin dengan meletakkan alas lantai dan bantal yang empuk, termasuk mainan favoritnya. Dorong anak untuk berbagi perasaannya dengan Mama begitu ia keluar dari "ruang tenang".
7. Saling berpelukan
Semua orang menyukai pelukan yang tulus. Pelukan diketahui membantu tubuh melepaskan hormon yang dikenal sebagai oksitosin. Dilansir dari U.S. News Health, hormon ini membantu mengurangi stres, meningkatkan perasaan sejahtera, dan menurunkan tekanan darah.
Ciptakan tradisi dalam keluarga di mana Mama mendorong anak untuk saling berpelukan setiap kali ia merasa sedih atau marah. Selain untuk balita, latihan ini bermanfaat bagi seluruh keluarga.
Ingat, permainan dan aktivitas di atas tidak dimaksudkan untuk menggantikan cara Mama dalam mendukung anak di tengah kemarahan. Cara-cara ini hanyalah alat bagi orangtua untuk membantu anak-anak terhubung dengan perasaannya dan mempelajari cara-cara alternatif untuk mengatasi kemarahan.
Baca juga:
- Sulit Dibedakan, Ini Perbedaan Marah dan Agresi pada Balita
- Cara Menjelaskan pada Anak Perasaan Kangen, Marah dan Sedih
- Sering Memarahi Anak di Depan Umum? Inilah 5 Dampak Buruknya