Kenali dan Cegah Pneumonia pada Anak "The Forgotten Killer"
Lakukan STOP Pneumonia untuk mencegah dan melindungi anak dari Pneumonia
3 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut data WHO pada tahun 2017, Indonesia berada di peringkat ke-7 dunia sebagai negara dengan beban Pneumonia tertinggi, yang di mana terdapat 25.481 kematian balita karena infeksi pernapasan akut atau sekitar 17 persen dari seluruh kematian balita.
Pnenumonia adalah penyebab kematian balita ke-2 di Indonesia setelah persalinan. Faktor-faktor penyebab yang berkaitan adalah, belum terpenuhinya ASI Eksklusif, berat badan bayi lahir rendah, dan belum imunisasi lengkap, polusi udara, dan kepadatan yang tinggi pada rumah tangga. Hingga pada tahun 2019, terdapat 467.383 kasus Pneumonia pada balita.
Dalam mengurangi tingkat kasus Pneumonia pada anak balita, Save the Children International meluncurkan kampanye global pada ulang tahunnya ke 100 tahun di tahun 2019, dan Di Indonesia, Save the Children meluncurkan kampanye yang dinamai STOP Pneumonia tahun lalu bertepatan dengan Hari Pneumonia Dunia (HPD) tanggal 12 November.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, kali ini Popmama.com akan membahas seputar kenali dan cara mencegah pneumonia “The Forgotten Killer” pada anak, berdasarkan press release dari Save the Children Indonesia.
Yuk simak informasinya di bawah ini!
Save the Children meluncurkan kampanye "STOP Pneumonia" yang bertepatan pada Hari Pneumonia Dunia
Di tahun 2019, Save the Children International meluncurkan kampanye global dalam rangka ulang tahunnya ke 100. Di Indonesia sendiri, Save the Children juga meluncurkan kampanye yang dinamai STOP Pneumonia yang bertepatan dengan Hari Pneumonia Dunia (HPD) tanggal 12 November.
Kampanye ini bekerjasama dengan dengan organisasi masyarakat, akademisi, organisasi profesi, pemerintah dan pihak swasta baik di tingkat nasional maupun di wilayah dampingan Save the Children di Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Bandung melanjutkan kampanye STOP Pneumonia untuk penyadaran dan perubahan perilaku masyarakat.
“Kami bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan dukungan Pfizer melalui kampanye STOP Pneumonia mengajak masyarakat untuk menjadikan momen HPD yang kita peringati di tengah pandemi tahun ini, sebagai kesempatan untuk semakin meningkatkan pemahaman mengenai pneumonia dan mencegah lebih banyak kematian akibat penyakit mematikan ini.” ungkap Selina Sumbung selaku CEO Save the Children Indonesia.
Kampanye ini juga didukung sepenuhnya oleh Bambang Chriswanto selaku Public Affairs Director Pfizer Indonesia, yang mengatakan bahwa Pfizer berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih sehat.
Sehingga wujud komitmen ini dilakukan dengan mendukung upaya yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya orangtua, terhadap penyakit pneumonia.
“Kami bangga dapat mendukung seluruh rangkaian acara kampanye Stop Pneumonia dalam peringatan Hari Pneumonia Dunia untuk mendorong pemahaman masyarakat tentang upaya pencegahan pneumonia,” ujar Bambang Chriswanto.
Editors' Pick
1. Pneumonia merupakan penyakit yang membuat paru-paru balita dipenuhi oleh cairan dan sel radang
Pneumonia pada balita merupakan penyakit peradangan akut pada paru-paru yang membuat paru-paru anak dipenuhi oleh cairan dan sel radang.
Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius dan tidak jarang menyebabkan kematian pada balita.
Selain itu, anak yang mengidap pneumonia juga sering terlambat disadari karena gejala awalnya yang sulit dibedakan dengan penyakit pernapasan lain yang ringan seperti pilek dan selesma atau common cold.
Akibatnya, banyak anak-anak yang mengidap pneumonia tidak mendapatkan perawatan yang seharusnya dan berdampak fatal pada kesehatan mereka.