Kenali Sindrom Inflamasi Multisistem Anak Terkait Covid-19
Menyerang pada anak-anak dan remaja yang berusia dibawah 21 tahun
19 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama berbulan-bulan, banyak informasi mengklaim bahwa Virus Corona, Covid-19 sebagian besar tidak berpengaruh pada anak. Namun saat ini Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mengeluarkan peringatan kesehatan untuk penyakit baru “misterius” yang menyerang anak-anak dan remaja di bawah usia 21.
Penyakit tersebut diberi sebutan sebagai multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak, dan para ahli percaya itu memiliki kaitan dengan Covid -19. Pertama kali dilaporkan pada 26 April 2020, di Inggris, MIS-C menyerupai sindrom syok toksik dan penyakit Kawasaki yang langka.
Sekitar 110 kasus terjadi di New York, dan telah memakan korban tiga anak berusia 5,7, dan 18 tahun akibat MIS-C. Lebih dari 18 negara bagian lain, termasuk New Jersey, California, Ohio, Georgia, dan Michigan, serta beberapa negara Eropa juga telah melaporkan kasus MIS-C.
Berikut ini Popmama.com akan membahas tentang gejala sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak, serta hal yang perlu Mama lakukan untuk melindungi anak.
1. Anak-anak yang terkena sindrom inflamasi multisistem dites positif terinfeksi virus corona Covid-19
Departemen Kesehatan Kota New York meneliti 15 pasien yang terkena MIS-C pada 4 Mei 2020. Dilaporkan bahwa, dari 15 pasien yang diteliti, empat memiliki virus korona positif.
Dari 11 pasien yang tersisa, 6 diuji positif dengan serologi, yang berarti mereka memiliki antibodi virus corona, hal ini disampaikan oleh Demetre C. Daskalakis, M.D., MPH, wakil komisaris Divisi Pengendalian Penyakit Departemen Kesehatan Kota New York.
Ini menunjukkan bahwa pasien-pasien tersebut mungkin sebelumnya telah terinfeksi dengan virus corona. Dokter juga melihat tes Covid-19 positif atau adanya antibodi dengan kasus MIS-C baru.
Mereka percaya penyakit ini biasanya muncul 4-6 minggu setelah terkena paparan dari Covid-19.
Editors' Pick
2. Gejala sindrom inflamasi multisistem pada anak yang berbeda dengan gejala Covid-19
Para ahli masih meneliti tentang MIS-C, sehingga berbagai gejala belum dipahami. Namun, Departemen Kesehatan Kota New York menemukan beberapa tanda-tanda.
“Semua pasien mengalami demam subyektif atau terukur dan lebih dari setengah melaporkan ruam, sakit perut, muntah atau diare. Kurang dari setengah pasien mengalami gejala pernapasan,” menurut Dr. Demetre dalam memo.
CDC merilis diagnosis untuk MIS-C, yaitu demam 100,4 derajat atau lebih tinggi untuk setidaknya 24 jam, muncul peradangan, terdapat komplikasi setidaknya dua organ, perlunya rawat inap dan tidak ada diagnosis alternatif lainnya.
Pasien juga harus dites positif untuk virus corona atau antibodinya, atau telah terinfeksi Covid-19 dalam empat minggu terakhir.
Kasus MIS-C terjadi pada anak-anak dan remaja yang berusia kurang dari 21 tahun, namun CDC juga mencatat kemungkinan orang dewasa dapat mengembangkannya.