Kenali Tahap dan Cara Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak
Perkembangan kognitif menjadi salah satu hal penting dalam masa tumbuh kembang anak
15 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tanpa Mama sadari, anak dapat tumbuh dalam waktu yang cepat bagai sekejap mata. Sejak masa kanak-kanak hingga tahun-tahun pembentukannya sebagai remaja. Selama waktu yang cepat tersebut, tak hanya fisik yang berubah namun juga ada perkembangan besar yang sedang terjadi.
Anak juga tumbuh secara emosional, mentalnya. Perkembangan kognitif inilah menjadi salah satu bagian penting dalam perkembangan anak.
Di mana anak mengembangkan cara berpikir kreatif dan pemecahan masalah yang memudahkannya di masa sekolah hingga masa depannya.
Karena perkembangan kognitif anak termasuk yang paling penting, Popmama.com akan membahas cara yang dapat Mama lakukan untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak pada usia prasekolah serta empat tahap utama dalam perkembangan kognitif anak di bawah ini!
Apa itu Perkembangan Kognitif?
Perkembangan kognitif adalah perkembangan anak yang mengacu pada pengembangan pemikiran, penalaran, pemecahan masalah, dan keterampilan kreatif.
Perkembangan kognitif memastikan bahwa seluruh otak anak dapat tumbuh secara mental dan emosional. Dilansir dari Parenting.firstcry.com, menurut psikolog Jean Piaget, anak-anak memiliki kecerdasan yang dengan orang dewasa.
Satu-satunya perbedaan terletak pada proses berpikirnya. Berbeda dengan kepercayaan pada umumnya, anak tidak menyerap informasi secara langsung, namun mereka terlebih dahulu mencoba memahami dunia di sekitarnya.
Nah, persepsi dan perspektif anak yang semakin berkembang dan tajam merupakan sebagai hasil dari perkembangan kognitifnya.
Tahapan Utama Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini
Pada setiap tahap perkembangan anak, beberapa perubahan terjadi dalam hal perkembangan kognitif. Saat anak mulai mengeksplorasi dunia, ia melewati empat tahap utama perkembangan kognitif, yang tercantum di bawah ini:
1. Tahap sensorimotor
Pada tahap ini, anak dapat menyerap sensasi dan persepsi sekelilingnya melalui indra motoriknya. Anak dapat dengan gembira menjalani hidup dan menikmati lingkungan sepenuhnya, ia terutama mulai belajar melalui manipulasi objek dan sentuhan. Ini adalah tahap ketika indera anak menjadi aktif saat ia terus memahami persepsi inderawi dan mengenali kesadaran akan lingkungannya.
2. Tahap pra-operasional
Jangka waktu antara usia dua sampai tujuh tahun disebut sebagai Tahap praoperasional. Ini adalah tahap di mana anak tidak mampu memahami logika, tetapi mampu memahami gambar dan representasi simbolik dari informasi.
Sederhananya, ini adalah saat anak belajar secara visual, dan ingatan, imajinasi, serta kreativitas yang mulai terbentuk. Anak biasanya tidak memahami sudut pandang orang lain dengan mudah, namun saat inilah anak mulai mempelajari kata-kata sebagai dasar bahasa.
3. Tahap operasional kongkret
Anak mulai mendapatkan kesadaran akan lingkungannya dan merasakan perasaan orang lain antara usia 7 sampai 11 tahun. Ini adalah saat di mana perkembangan emosional terjadi, saat anak mulai menyadari emosi orang lain dan memahami peristiwa eksternal. Pemikiran yang masih abstrak atau belum terbentuk sempurna masih terjadi, namun dasar-dasar pemikiran logis dan analisis mulai dibangun sejak tahap ini.
4 Tahap operasional formal
Jangka waktu antara usia 12 hingga dewasa disebut sebagai tahap operasional formal. Ini adalah saat anak mulai mengembangkan keterampilan berpikir logisnya dan belajar penalaran serta konsep abstrak. Perencanaan sistematis dan cara logis dalam pemecahan masalah mulai terbentuk di otak selama tahun-tahun ini.
Tips Mengembangkan Keterampilan Kognitif pada Anak
Setelah mengetahui tahap-tahap perkembangan kognitif anak, ada beberapa cara yang bisa bantu anak untuk meningkatkan perkembangan kognitifnya. Berikut adalah 10 tips yang dapat Mama terapkan untuk meningkatkan perkembangan kognitif pada anak usia dini:
Editors' Pick
1. Menyanyikan lagu
Dorong anak untuk bernyanyi bersama. Ini mendorong perkembangan memori dan menciptakan asosiasi antara kata-kata dan gambar. Mama bisa menggunakan lagu-lagu dengan Bahasa Indonesia terlebih dahulu terutama untuk mengajarkan anak berbagai kosa kata dalam Bahasa Indonesia.
Selanjutnya Mama juga bisa mengajak anak untuk menyanyikan lagu asing yang dapat menunjang anak dalam berbahasa asing, salah satunya Bahasa Inggris.
2. Identifikasi suara
Ajari anak untuk mengidentifikasi dan membedakan antara suara yang berbeda di lingkungan sekitarnya. Baik itu suara nyanyian burung, aliran air, atau mesin cuci.
Kemudian minta anak untuk mengidentifikasi suara dan menghubungkannya dengan objek atau tindakan yang berkaitan dengan lingkungan sehari-hari.
3. Permainan mencari alphabet
Gunting potongan alfabet dan tempelkan di berbagai area di rumah. Kemudian dorong anak untuk pergi mencari setiap alfabet dan menemukan bagian yang hilang secara berurutan.
Biarkan anak mengumpulkan bentuk-bentuk alfabet tersebut dan merekatkannya sambil menyanyikan lagu-lagu menyenangkan yang berhubungan dengan huruf-huruf. Hal ini dapat membantu anak untuk belajar identifikasi kata serta asosiasi gambar.
4. Melibatkan bentuk dan warna
Mainkan bola dan permainan warna-warni yang menyenangkan bersama anak, dengan melibatkan manipulasi bentuk, seperti balok bangunan atau potongan puzzle. Saat anak tumbuh perlahan, minta anak untuk berbicara tentang objek di dekatnya dan menjelaskan warna serta bentuknya.
5. Menentukan keputusan
Biarkan anak untuk menentukan keputusan dari pilihan-pilihan mudah, seperti pertanyaan berikut ini:
- Mana yang kamu suka untuk makan malam, pizza untuk atau burger?
- Mana yang kamu suka pergi ke taman, atau bermain video game di rumah?
- Mana yang kamu suka sweter merah atau mantel coklat?
Dengan menawarkan pilihan kepada anak, Mama akan membuatnya terlatih untuk lebih mandiri dan memungkinkan kebebasan dalam berpikir dan berbicara, sehingga dapat membantu perkembangan kognitifnya.
6. Mengajukan pertanyaan
Ajukan pertanyaan kepada anak tentang permasalahan ringan yang dihadapi sehari-hari. Bertanya juga membantu anak untuk berpikir, dan memungkinkannya menjadi pemecah masalah yang lebih baik. Menanyakan beberapa pertanyaan juga membantunya memahami bagaimana lingkungannya bekerja
7. Melakukan tamasya dan perjalanan
Ajak anak keluar rumah, mengunjungi museum, taman hiburan, dan sebagainya. Biarkan anak memulai petualangan di luar ruangan dan bersenang-senang.
Biarkan anak bermain di taman, menangkap serangga, pergi berburu serangga, dan puaskan rasa ingin tahunya dengan menjawab setiap pertanyaan anak terkait tamasya yang dilakukan. Perjalanan museum dan mengajaknya berbelanja bahan makanan juga merupakan ide bagus.
8. Mainkan game menyenangkan
Permainan mencocokkan bentuk dan warna, puzzle, permainan papan, atau permainan apa saja yang menyenangkan dapat membantu ikatan sosial dan pemikiran logis anak. Jangan khawatir, karena beberapa permainan dapat membantu membangun keterampilan kognitif utama di area otak anak.
Mama bahkan dapat membiarkan anak bermain video game sesekali untuk membawa perubahan pada hal-hal sehari-hari. Permainan luar ruangan seperti petak umpet adalah saran permainan yang direkomendasikan.
9. Bermain hitung objek
Ajari anak untuk menghitung benda, sayuran, beberapa pasang sepatu, dan apa pun yang sederhana dan menyenangkan. Dengan berlatih berhitung, dia bisa membangun kemampuan berpikir logisnya.
Mama juga bisa membuatnya lebih menyenangkan dengan menanyakan berapa banyak coklat yang dia inginkan di hari ulang tahunnya atau berapa banyak tempat untuk ia ingin kunjungi selama akhir pekan. Buat anak belajar menghitung dan mengingat nama-nama dengan cara yang menyenangkan.
10. Latihan dan olahraga
Ajari anak untuk olahraga dan tunjukkan padanya cara tepat berolahraga. Latihan melepaskan endorfin dan membuat anak jadi merasa nyaman. Selain itu, olahraga juga bermanfaat untuk kesehatannya dan mengembangkan koordinasi serta keterampilan motorik halus.
Latihan kreatif tambahan seperti menari dan bermain di luar ruangan mempromosikan pemikiran logis dan kreatif di samping ketangkasan dan perkembangan sensorik.
Nah itulah informasi seputar perkembangan kognitif anak yang perlu diketahui. Pastikan orangtua juga memelihara lingkungan yang penuh kasih dan bahagia di rumah yang mendorong pembelajaran dan kesenangan. Anak bisa belajar lebih mudah saat ia santai, terlibat, dan bahagia.
Waktu dapat mudah berlalu ketika anak terus belajar dan tumbuh. Merupakan kenangan yang indah ketika Mama melihat anak tumbuh dari bayi baru lahir menjadi balita dan seterusnya.
Jadikan belajar sebagai pengalaman yang menarik bagi anak agar ia bisa menanamkan sikap haus akan belajar.
Baca juga:
- Dukung Perkembangan Kognitif Anak dengan Mencukupi Kebutuhan Air Minum
- Perkembangan Kognitif Anak Usia 3 Tahun: Berhitung dan Mengenal Warna
- Perkembangan Kognitif Anak Usia 5 Tahun: Berhitung dan Menulis