10 Keterampilan yang Anak Pelajari Melalui Kerajinan Tangan
Membuat kerajinan adalah cara agar anak belajar dengan cara yang menyenangkan
8 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Membuat kerajinan mungkin tampak cukup sederhana, namun sebenarnya melibatkan banyak imajinasi, keterampilan motorik halus, dan fokus. Ini membuat kerajinan menjadi waktu yang menyenangkan bagi Mama untuk mengajari anak keterampilan yang berharga.
Tentu, keamanan gunting dan cara menggunakan lem mungkin langsung terlintas di benak Mama, namun bagaimana dengan kesabaran dan pemecahan masalah?
Keterampilan kerajinan tak semuanya tentang cara menggunakan gunting dan lem dengan benar, karena beberapa kerajinan dapat mengajarkan anak untuk bersabar, meningkatkan konsentrasi, dan belajar cara mengikuti petunjuk.
Lantas keterampilan apa saja yang dapat Mama ajarkan pada anak melalui kegiatan membuat kerajinan? Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini yuk!
1. Kesabaran
Kesabaran mungkin tidak tampak seperti keterampilan yang diperlukan untuk seni dan kerajinan pada awalnya, tetapi itu pasti membantu anak-anak menciptakan karya seni yang mereka impikan.
Sederhananya, kerajinan membutuhkan waktu. Kerajinan mungkin juga tidak akan selalu berjalan seperti yang dibayangkan seorang anak, di situlah kesabaran berperan.
Sebagian besar anak-anak dikenal tidak memiliki kesabaran yang sama seperti orang dewasa, dan inilah mengapa mereka perlu diajari bagaimana tetap tenang ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan.
Ini berarti menunggu cat dan lem benar-benar kering, tidak marah ketika proyek seni tidak berhasil, dan tetap cukup sabar untuk mencoba lagi.
2. Penyelesaian masalah
Bagian dari kesenangan seni dan kerajinan adalah membangun sesuatu yang unik dan menantang visi artistik seorang anak. Inilah yang membuat keterampilan pemecahan masalah diperlukan.
Pemecahan masalah dapat membantu anak-anak menjadi lebih kreatif saat mereka membangun proyek-proyek cerdiknya sendiri.
Alih-alih menyerah atau berlari ke orangtua setiap kali sesuatu tidak berhasil, ajari anak-anak untuk mencari solusi yang mungkin berhasil.
Solusi ini mungkin termasuk menggunakan bahan yang berbeda, mencampur warna, atau menambahkan sesuatu ke kerajinan itu untuk menyelesaikannya.
3. Teknik pegangan tripod
Teknik pegangan tripod adalah teknik yang menggunakan tiga jari untuk memegang pena atau pensil. Ini penting untuk diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini, karena tak sedikit anak kecil yang salah memegang alat tulis pada awalnya.
Ini tidak hanya dapat membantu meningkatkan kemampuan kerajinan saat mereka menggunakan kuas, spidol, dan krayon, tetapi juga akan memberi mereka awal yang baik ketika sudah waktunya untuk masuk sekolah.
Mama mungkin belum menyadari betapa pentingnya teknik pegangan tripod yang tepat sampai anak berjuang untuk menulis sekali di sekolah. Jadi latihan awal selama waktu kerajinan bisa sangat membantu!
4. Berapa banyak lem yang cukup
Anak-anak balita cenderung berlebihan dalam penggunaan lem, terutama saat mengoleskan gumpalan lem ke karya seni mereka.
Mungkin Mama sudah memahami mengapa penting untuk mengajari anak-anak cara mengetahui berapa banyak lem yang cukup. Misalnya, terlalu banyak lem dapat menyebabkan hasil yang tidak diinginkan, seperti kertas robek atau tidak cepat kering.
Menggunakan terlalu banyak lem juga dapat mempersulit pewarnaan di atas kertas dan dapat membuat beberapa proyek seni tampak basah. Tentu saja, ini juga membuat anak lebih cepat kehabisan lem, yang mungkin bisa merepotkan.
Editors' Pick
5. Keterampilan dan keamanan dalam menggunakan gunting
Ini mungkin bukan hal yang sulit bagi orangtua untuk mengajarkan anak cara menggunakan gunting, tetapi tampaknya beberapa anak membutuhkan pengingat terus-menerus agar aman saat menggunakan gunting.
Selain mengajarkan anak agar tidak mengalami kecelakaan saat menggunakan gunting, anak juga perlu latihan keterampilan memotong. Ini berarti memotong benda yang lebih kecil dan bentuk yang lebih rumit, seperti lingkaran.
Tentu saja, keterampilan menggunting ini juga tergantung pada usia si Kecil. Karena anak yang lebih muda mungkin belum memiliki keterampilan motorik halus untuk memotong bentuk yang rumit.
6. Fokus dan konsentrasi
Fokus dan konsentrasi dapat diajarkan selama waktu kerajinan dan diterjemahkan ke banyak aspek kehidupan anak. Menggunakan seni dan kerajinan untuk membantu anak melatih konsentrasi, adalah cara yang bagus untuk mempersiapkannya ketika memasuki usia sekolah.
Kerajinan juga menjadi metode yang menyenangkan untuk meningkatkan fokus anak-anak, jika mereka mengalami kesulitan di bidang lain. Semakin rumit kerajinannya, maka semakin banyak konsentrasi yang dibutuhkan!
7. Mencampur warna
Keterampilan ini dapat diajarkan bahkan kepada balita, terutama saat mencampurkan warna primer berubah menjadi warna sekunder.
Tak hanya menyenangkan untuk menciptakan warna cat sendiri, tetapi juga menghemat uang Mama dengan tidak harus membeli semua warna yang berbeda!
Anak-anak bahkan dapat membuat nuansa warna yang berbeda untuk menghidupkan proyek seni mereka. Ini juga akan mendorong anak untuk mengeksplorasi kreativitasnya ketika ia menggunakan warna buatan sendiri untuk menyelesaikan kerajinan.
Si Kecil benar-benar bisa menjadi seniman cilik saat ia menciptakan karya seni dengan warna catnya sendiri!
8. Mengikuti arahan
Tentu, kerajinan memungkinkan anak-anak untuk menggunakan imajinasi dan kreativitas mereka, tetapi beberapa proyek memang membutuhkan arahan.
Proyek yang lebih rumit seperti origami, mengharuskan anak-anak mengikuti petunjuk langkah demi langkah untuk menyelesaikan kerajinannya dengan benar.
Kemampuan untuk mengikuti arahan adalah keterampilan yang dibutuhkan setiap orang, dan berlatih melalui seni adalah cara yang hebat untuk menanamkan keterampilan ini pada anak-anak.
Mampu mengikuti arahan akan bermanfaat bagi anak sepanjang hidupnya, terutama saat ia masuk usia sekolah dan memasuki dunia kerja, jadi mengapa tidak untuk memulainya dari usia muda?
9. Penerimaan dan menoleransi ketika sesuatu tidak berhasil
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak semuanya akan selalu sesuai keinginan balita dan ini termasuk selama waktu kerajinan.
Hasil karya seninya mungkin tidak akan selalu berjalan seperti yang diharapkan atau dibayangkan oleh seorang anak, dan ini tidak apa-apa!
Mengajarkan penerimaan dan bagaimana menoleransi ketika sesuatu tidak berhasil, adalah keterampilan yang diperlukan untuk hidup.
Ini juga berarti mengajarkan anak untuk menerima pekerjaannya sendiri, percaya diri dengan kemampuan diri sendiri, dan dan tidak terlalu kritis terhadap karya seninya. Karena tidak ada hasil yang benar atau salah dalam membuat sebuah karya seni, bukan?
10. Bertanggung jawab atas barang-barang milik sendiri
Keterampilan penting lainnya dalam kehidupan yang bisa anak pelajari dari kerajinan adalah kemampuan untuk membersihkan diri sendiri.
Mengajarkan anak untuk membersihkan perlengkapan kerajinannya sendiri akan menanamkannya sikap bertanggung jawab atas membersihkan, menjaga, dan merawat barang-barang miliknya sendiri.
Kabar terbaiknya lagi adalah, ini menghilangkan sebagian pekerjaan Mama dan bahkan mungkin menghasilkan lebih banyak waktu seni dan kerajinan, karena Mama tidak takut akan kekacauan setelahnya.
Bahkan si Kecil dapat belajar bagaimana mencuci kuas cat atau mengelap meja setelah menyelesaikan kerajinannya!
Nah itulah beberapa keterampilan yang anak pelajari melalui kerajinan tangan. Tak hanya sekadar meningkatkan imajinasi dan kreativitas anak, ternyata ada banyak ya Ma keterampilan yang bisa anak dapatkan.
Dari kegiatan sederhana ini, anak ternyata bisa belajar banyak. Ajak anak untuk membuat kerajinan yuk Ma!
Baca juga:
- Coba Yuk! 11 Kerajinan Tangan Sederhana dan Menarik untuk Balita
- 7 Manfaat Latihan Menggunting untuk Anak Usia Prasekolah
- 7 Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak dengan Menggunting