7 Langkah Mudah untuk Memastikan Kesehatan Pencernaan Anak
Sudahkah Mama mengurangi pemberian makanan olahan pada balita?
12 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Manfaat usus yang sehat sangat beragam bagi anak-anak, mulai dari mendukung sistem kekebalan yang berfungsi lebih baik, tidur yang lebih baik, meningkatkan fungsi pencernaan, meningkatkan penyerapan vitamin dan mineral utama dari makanan, mengurangi sembelit dan kembung, dan meningkatkan suasana hati sertarespons emosional.
Ini hanyalah beberapa dari efek samping positif yang datang dengan usus yang sehat. Namun, tidak seperti orang dewasa, terkadang sulit membantu anak mengambil langkah untuk meningkatkan kesehatan pencernaannya.
Namun, ada beberapa langkah yang dapat membantu Mama memastikan si Kecil memiliki sistem pencernaan yang sehat. Berikut Popmama.com telah merangkumnya di bawah ini!
1. Mengurangi pemberian makanan olahan atau makanan kemasan
Ada banyak kemungkinan anak-anak menyukai makanan olahan. Hal ini karena mereka dirancang untuk menjadi lezat dan benar-benar membuat ketagihan.
Namun, makanan yang sudah dikemas sebelumnya dan diproses secara berat, terutama yang memiliki jumlah gula tinggi, dapat berpotensi merusak saluran pencernaan anak.
Camilan kemasan cenderung rendah serat dan nutrisi, serta tinggi pengawet yang telah terbukti memiliki efek kesehatan negatif yang tahan lama.
Sebaliknya, biasakan menawarkan makanan sehat buatan sendiri kepada anak-anak. Memasukkan makanan berserat tinggi yang lezat seperti apel, pir, dan ubi jalar dengan kulitnya dan semua jenis beri ke dalam makanan mereka akan memberikannya manfaat kesehatan usus yang signifikan.
2. Pastikan anak tidak makan berlebihan
Mama mungkin tergoda untuk menuruti nasihat yang berkembang, bahwa orangtua harus banyak memberi makan balita karena mereka sedang tumbuh. Meskipun itu memiliki tujuan baik, tetapi pastikan untuk tetap dalam batas yang wajar ya Ma!
Si Kecil harus makan dengan porsi yang tepat dan apa yang berhasil untuk setiap anak mungkin berbeda dari satu anak ke anak berikutnya. Untuk mengetahui seberapa asupan makanan yang tepat, Mama bisa merujuk ke panduan menyusui ini untuk balita.
Perhatikan pola makan anak dengan hati-hati untuk memastikannya mendapatkan cukup makanan sehingga mereka tidak kelaparan dan tidak kekenyangan. Makan berlebihan, dapat menyebabkan sistem pencernaan mungkin tidak dapat menanganinya.
Editors' Pick
3. Biarkan balita bermain kotor
Beberapa nasihat berkembang lainnya juga mengeluarkan peringatan yang mengerikan kepada orangtua tentang bahaya membiarkan anak-anak bermain kotor. Padahal sebenarnya, melindungi anak secara berlebihan dari kuman mungkin lebih berbahaya daripada baik.
Dilansir dari Lovebug Probiotics, paparan kotoran secara rutin sebenarnya memiliki peran penting dalam membantu mengembangkan sistem kekebalan tubuh si Kecil dan kesehatan saluran pencernaan.
Mikroorganisme yang terpapar pada anak-anak ketika terlibat dalam permainan yang berantakan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan usus yang seimbang dan konsekuensi kesehatan jangka panjang.
Sebuah penelitian di tahun 2012 dalam The Journal of Allergy and Clinical Immunology, mengatakan bahwa anak-anak yang dijauhkan dari bermain di tanah lebih berisiko mengembangkan asma dan alergi sekitar dua kali lipat dari anak-anak yang dibiarkan bermain kotor.
Meskipun boleh bermain kotor, penting untuk tetap memerhatikan anak tidak memasukan tangan ke dalam mulut sebelum mencuci tangan ya Ma!
4. Menanamkan kebiasaan aktivitas fisik sejak usia dini
Manfaatkan energi berlebih pada balita untuk menanamkan kebiasaan aktivitas fisik sejak usia dini. Biarkan balita berolahraga di taman bermain atau di rumah.
Bagaimanapun, anak-anak membutuhkan olahraga untuk menjaga tubuhnya tetap sehat dan bahagia, serta juga untuk mempromosikan bakteri baik dalam tubuhnya.
Ketika anak-anak berolahraga, endorfin dilepaskan dan ini membantu menghilangkan stres, yang juga mengarah pada kesehatan usus yang lebih baik.
Jika Mama mengizinkan si Kecil berolahraga di luar ruangan pada pagi hari, ia juga akan dapat menyerap Vitamin D esensial, yang penting untuk tulang, kadar kalsium, serta kesehatan kulit dan rambut mereka.
5. Memasukkan makanan ramah usus untuk menu makanan anak setiap hari
Makanan tertentu memiliki sifat yang telah terbukti mendukung usus yang sehat dan keseimbangan mikroba yang baik.
Secara khusus, memasukkan makanan yang memiliki prebiotik atau sejenis serat makanan yang bertindak sebagai makanan untuk bakteri baik usus, ke dalam makanan anak dapat membantunya menikmati kesehatan pencernaan yang lebih baik.
Untungnya, makanan lezat dan ramah anak dengan jumlah prebiotik yang cukup, tidak sulit ditemukan. Misalnya, seperti pisang, apel, yogurt, buah-buahan beri, bayam, kale, dan masih banyak lagi.
6. Hindari pemberian antibiotik ketika gejala anak tidak mendesak
Antibiotik adalah salah satu keajaiban pengobatan modern, dan penggunaan antibiotik yang tepat telah mengurangi banyak infeksi berbahaya yang dapat mengancam jiwa. Antibiotik sendiri adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.
Misalnya, ketika si Kecil sakit radang tenggorokan, Mama tentu akan memberikan antibiotik untuk mengatasinya. Meskipun dapat bermanfaat, pemberian antibiotik pada saat yang tidak diperlukan atau tidak mendesak dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Sebuah penelitian dalam jurnal Antimicrobial Agents and Chemotherapy pada tahun 2012 mengatakan bahwa satu periode pemberian antibiotik dapat mengganggu keseimbangan pencernaan anak bahkan selama berbulan-bulan.
Sehingga, jika Mama mempertimbangkan untuk memberikan anak antibiotik, perhatikan apakah gejala yang anak rasakan sangat mendesak, atau berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui bagaimana penanganan yang tepat yang minim risiko.
7. PAstikan anak terhidrasi dengan baik
Penting bagi orangtua untuk menjaga agar anak terhidrasi dengan baik sepanjang hari. Banyak cairan akan memiliki efek yang baik pada usus anak. Ini sangat penting di iklim panas seperti Indonesia, terlebih lagi saat cuaca sedang terik.
Dilansir dari Mayo Clinic, faktanya, minum air selama atau setelah makan, dapat membantu pencernaan. Air dan cairan lain membantu memecah makanan sehingga tubuh dapat menyerap nutrisi lebih maksimal. Selain itu, air juga melunakkan tinja, yang membantu anak mencegah sembelit.
Tak hanya air mineral, susu sapi juga baik untuk anak membantu kesehatan ususnya. Namun pastikan agar anak tidak memiliki alergi susu ya Ma!
Nah itulah tujuh langkah mudah untuk memastikan kesehatan pencernaan anak. Jika Mama memerhatikan si Kecil mengalami ketidaknyamanan dan mengalami masalah pencernaan, itu adalah sesuatu yang perlu segera ditangani!
Jika dibiarkan untuk waktu yang lama, masalah pencernaan dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih serius seperti masalah perilaku atau kesulitan dalam latihan toilet.
Baca juga:
- 9 Makanan Penting Diberikan dalam Pola Diet Sehat Balita
- 12 Makanan yang Mengandung Vitamin K untuk Balita
- 8 Makanan yang Meningkatkan Kesehatan Mental Anak