Hati-hati! 7 Makanan Penyebab Kanker Darah pada Anak
Makanan sehari-hari ini ternyata bisa menyebabkan kanker darah pada si Kecil
22 Januari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker darah atau leukimia adalah penyakit yang menyerang sel darah putih, yang dimulai di tempat sel darah diproduksi atau sumsum tulang.
Leukemia terjadi ketika sel darah putih abnormal tumbuh tidak terkendali. Sel darah putih abnormal ini tidak berfungsi dengan baik dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan
Meski penyebab kanker darah belum sepenuhnya diketahui, tetapi salah satu faktor lingkungan yang diduga dapat menyebabkan kanker darah adalah makanan sehari-hari. Lantas apa saja makanan yang harus dihindari?
Berikut Popmama.com telah merangkum 7 makanan penyebab kanker darah pada anak, baca sampai habis ya Ma!
1. Daging olahan
Berbagai jenis daging olahan dengan variasi seperti sosis dan daging patty pada burger banyak ditemukan di pasaran. Produk-produk daging yang diolah ini juga populer sebagai jajanan favorit anak-anak.
Menurut Angeles Health International, salah satu rumah sakit terbesar di Meksiko, anak-anak yang secara rutin mengonsumsi produk daging olahan memiliki risiko terkena kanker darah 74% lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sayur dan tofu.
Sodium nitrit dan nitrat, yang umumnya terdapat dalam sebagian besar daging olahan, diduga menjadi penyebab peningkatan risiko tersebut.
Kedua bahan tambahan tersebut biasanya digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan, namun, pada tahun 2009, penelitian menunjukkan bahwa kaitannya erat dengan perkembangan sel kanker, terutama kanker darah.
2. Daging merah
Daging merah, terutama daging olahan, dapat meningkatkan risiko kanker darah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan daging merah sebagai karsinogenik, yang berarti bahwa ada bukti yang cukup bahwa daging merah dapat menyebabkan kanker.
Daging merah, seperti daging sapi, domba, dan babi, mengandung zat karsinogenik, seperti heterocyclic amines (HCAs) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs). Zat-zat ini dapat merusak DNA sel dan meningkatkan risiko kanker.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi daging merah dalam jumlah tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker darah, terutama leukemia.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Lancet menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 100 gram daging merah per hari memiliki risiko 17 persen lebih tinggi terkena leukemia dibandingkan orang yang mengonsumsi 50 gram atau kurang per hari.
Editors' Pick
3. Jeroan
Salah satu faktor yang memudahkan penyebaran kanker darah di dalam tubuh anak adalah asupan daging, meskipun bukan seluruh bagian daging, namun bagian tertentu yang dapat memicu leukemia jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Daging sapi, kerbau, dan kambing mengandung zat-zat yang mempercepat pertumbuhan sel tidak normal dalam darah, serta dapat menimbulkan gejala-gejala tambahan.
Jeroan juga perlu mendapat perhatian, karena meskipun rasanya lezat, berbagai makanan olahan dari jeroan binatang ternak, seperti jantung sapi, paru, dan usus, dapat menimbulkan efek samping yang perlu diwaspadai.
4. Keripik kentang
Keripik kentang adalah salah satu opsi camilan yang populer untuk anak-anak hingga orang dewasa, karena menawarkan rasa yang lezat dan gurih.
Meskipun demikian, sebaiknya Mama berhati-hati dalam memberikan cemilan ini pada anak, karena keripik kentang mengandung tinggi gula, garam, dan lemak.
Kelebihan konsumsi keripik dapat berpotensi merugikan sistem produksi sel darah putih, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya leukemia.
5. Makanan tinggi lemak
Makanan yang dapat menyebabkan kanker darah pada anak selanjutnya adalah makanan yang tinggi lemak.
Makanan berlemak mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, berpotensi merusak sel darah putih dan sel lainnya.
Untuk mencegah penyakit ini, disarankan Mama dapat mengurangi pemberian makanan berlemak seperti kentang goreng, makanan cepat saji, dan makanan ringan yang tidak sehat pada anak.
6. Makanan yang tinggi garam
Mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi garam secara berlebihan dapat meningkatkan kadar garam dalam tubuh, yang berdampak pada produksi sel darah putih yang tidak normal.
Kadar garam yang tinggi juga dapat memperburuk kondisi penyakit leukemia dan mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan.
Selain itu, kandungan garam yang berlebihan berpotensi menimbulkan komplikasi penyakit lain yang dapat berujung pada kematian.
7. Makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko kanker darah, tetapi tidak secara langsung. Makanan yang digoreng mengandung zat karsinogenik, seperti akrilamida.
Akrilamida terbentuk ketika makanan digoreng pada suhu tinggi. Zat ini dapat merusak DNA sel dan meningkatkan risiko mutasi yang dapat menyebabkan kanker.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan yang digoreng lebih sering mengalami leukemia.
Studi ini menemukan bahwa risiko leukemia meningkat sebesar 27 persen pada orang yang mengonsumsi makanan yang digoreng lebih dari dua kali seminggu.
Itulah 7 makanan penyebab kanker darah pada anak. Kanker darah adalah penyakit yang berbahaya dan dapat menyerang siapa saja. Maka itu, penting bagi Mama untuk menjaga pola makan yang sehat pada anak untuk mengurangi risiko kanker darah.
Baca juga
- 7 Gejala Kanker Darah pada Anak
- 7 Penyebab Kanker Mata pada Anak, Orangtua Harus Waspada!
- Kanker pada Anak: Jenis, Gejala, dan Pengobatannya