Si Kecil tentu sudah tak asing dengan hewan yang satu ini, bukan?
Tak sedikit film animasi yang menggunakan hewan penguin sebagai karakter utama yang cerdas dan menggemaskan. Sehingga membuat balita menjadi tertarik untuk mengenal penguin lebih dalam.
Hal yang mungkin sering membuat balita penasaran adalah penguin juga merupakan sejenis burung dan memiliki sayap. Namun berbeda dari burung lainnya, penguin tidak bisa terbang.
Nah untuk menjawab rasa penasaran, yuk bantu si Kecil mengenal penguin, ciri, karakteristik, habitat, dan makanannya yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Ciri-ciri fisik penguin
Freepik/vladsilver
Tak diragukan lagi bahwa penguin (Spheniscidae) disenangi oleh banyak orang di seluruh dunia karena penampilannya yang kekar dan berkaki pendek, yang membuatnya terlihat menggemaskan.
Di antara karakteristik lainnya, penguin memiliki tinggi berkisar dari sekitar 35cm dan berat berkisar dari sekitar 1kg.
Salah satu fitur penguin yang signifikan adalah warnanya. Sebagian besar penguin berwarna hitam di punggungnya dan putih di bawahnya. Seringkali garis-garis hitam membentang di dada bagian atas mereka dan memiliki bintik-bintik putih di kepala.
Sangat jarang penguin memiliki warna yang berbeda. Namun beberapa dari mereka memiliki kaki atau paruh berwarna merah. Tiga spesies Eudyptes memiliki jumbai coklat kuning.
Penguin kaisar dan raja memiliki warna kuning dan oranye di bagian dada, leher, dan kepala.
2. Fitur-fitur pada tubuh penguin yang menarik
Freepik/vwalakte
Penguin merupakan hewan akuatik jenis burung yang tidak bisa terbang, namun sangat terspesialisasi dalam hal berenang.
Hal ini karena penguin dapat mengubah kaki depannya menjadi 'dayung', dan membawa kembali ke kaki depan untuk berjalan.
Menariknya, dasar kerangka sirip penguin sama dengan sayap burung terbang. Tetapi penguin memiliki elemen yang diratakan dan diperpendek.
Sehingga menghasilkan anggota tubuh yang relatif kaku dan ditutupi dengan bulu yang sangat pendek, yang merupakan organ ideal untuk dorongan cepat saat berenang.
Bulu pada tubuh penguin juga terdiri dari bulu yang sangat pendek untuk meminimalkan turbulensi dan gesekan.
Editors' Pick
3. Karakteristik penguin
Freepik/iherphotography
Di darat, penguin memiliki sikap tubuh yang tegak dan cenderung bergoyang, melompat, atau berlari dengan tubuh miring ke depan.
Penguin kutub juga dapat melakukan perjalanan jarak jauh dengan cepat yang disebut dengan "tobogganing". Ini merupakan cara hidup penguin untuk meluncur melintasi es dengan perut dan mendorong ke depan dengan kakinya.
Jika cuaca sangat dingin, penguin berkumpul bersama dalam koloni besar. Cara ini melindungi mereka dari pemangsa dan memberikan kehangatan. Koloni ini terdiri dari ribuan, dan bahkan jutaan penguin.
Menggemaskan sekali ya!
4. Habitat penguin
Freepik/vladsilver
Si Kecil tentu sering bertanya-tanya tentang “di mana habitat penguin?”. Mayoritas dari 18 spesies penguin ini tidak hanya hidup di Antartika saja lho!
Tetapi habitat penguin adalah daerah antara garis lintang 45° dan 60° S. Mereka berkembang biak di pulau-pulau tersebut. Bahkan beberapa habitat penguin berada di daerah beriklim sedang.
Dan, salah satu spesiesnya, penguin Galapagos, dengan nama ilmiah Spheniscus mendiculus, hidup di Khatulistiwa.
5. Makanan penguin
Flickr.com/Rudolf
Penguin memakan krill (udang seperti krustasea), cumi-cumi, dan ikan. Berbagai spesies penguin memiliki preferensi makanan yang sedikit berbeda, yang mengurangi persaingan antar spesies.
Spesies penguin yang lebih kecil dari Antartika dan subantartika terutama memakan krill dan cumi-cumi. Spesies yang ditemukan lebih jauh ke utara cenderung memakan ikan.
Misalnya penguin Adélie makan terutama krill kecil, chinstrap mencari makan krill besar.
Sedangkan penguin kaisar dan raja biasanya memakan ikan dan cumi-cumi.
6. Populasi penguin di dunia
Freepik/galyna_andrushko
Sekitar dua pertiga spesies penguin terdaftar sebagai terancam di Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Sehingga menjadikannya salah satu burung laut yang paling terancam punah.
Hilangnya habitat, penyakit, dan penyakit menular yang disebarkan oleh wisatawan tampak sebagai ancaman.
Penangkapan ikan komersial di Samudra Selatan juga menjadi perhatian, karena telah mengurangi pasokan ikan yang menjadi makanan penguin di Semenanjung Antartika.
Hal ini memaksa banyak penguin untuk bersaing mendapatkan makanan, dan menempatkan mereka dalam bahaya tertangkap secara tidak sengaja oleh jaring ikan.
Di antara ancaman terbesar bagi populasi penguin adalah perubahan iklim. Pemanasan di daerah kutub telah mencairkan es laut, yang menjadi andalan penguin untuk mencari makanan dan membangun sarang.
Kondisi yang berubah dengan cepat berarti Antartika bisa kehilangan sebagian besar penguinnya karena perubahan iklim pada akhir abad ini. Untuk bertahan hidup, penguin mungkin harus pindah ke habitat baru.
Nah itu lah beberapa informasi agar si Kecil lebih dalam mengenal penguin, ciri, karakteristik, habitat, dan makanan. Semoga dari informasi di atas, kini menjawab rasa penasaran si Kecil tentang pinguin ya!
Fakta penguin apa yang paling menarik pagi anak mama?