10 Penyakit yang Umum Terjadi pada Anak saat Musim Hujan
Yuk Ma, segera lakukan pencegahan agar anak terhindar dari penyakit ini!
6 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bermain hujan adalah salah satu kegiatan yang paling disukai anak-anak saat memasuki musim hujan. Walaupun menyenangkan, aktivitas ini berisiko membuat anak terpapar berbagai kuman dan virus, yang berisiko membuat anak hanya berbaring di tempat tidur karena sakit.
Penyakit musim hujan juga mulai meningkat karena tubuh anak-anak yang terkena perubahan besar di atmosfer, menyebabkan jumlah mikroorganisme yang jauh lebih besar yang harus dilawan oleh tubuh.
Sebagai orangtua, Mama perlu memiliki kesadaran tentang penyakit musim hujan yang umum terjadi agar dapat mengatasinya dan segera mendapatkan perhatian medis.
Berikut Popmama.com telah merangkum 10 penyakit yang paling sering menyerang anak selama musim hujan serta cara mencegahnya. Yuk simak informasinya di bawah ini!
1. Malaria
Malaria adalah salah satu penyakit paling umum yang menyerang banyak orang, termasuk anak-anak dan balita selama musim hujan.
Seperti apa penyebabnya?
Hujan yang tak berhenti bisa memicu terbentuknya genangan air di berbagai area. Bahkan bisa dekat dengan rumah, genangan air menjadi tempat berkembang biak yang efektif bagi nyamuk. Nyamuk betina biasanya membawa kuman dan akhirnya menularkannya ke manusia setelah menggigitnya.
Gejala yang muncul:
Malaria terasa dengan gejala awal demam. Hal ini biasanya terjadi secara berkala atau saat fajar menyingsing. Selanjutnya disertai dengan menggigil yang tidak terkendali, rasa sakit yang luar biasa pada tubuh dan kelemahan otot. Gejala-gejala ini semakin memburuk seiring waktu
Cara mencegahnya:
Mengusir nyamuk adalah satu-satunya cara untuk mencegah malaria menginfeksi anak. Pastikan lingkungan sekitar bersih, dan tidak ada genangan air yang terletak di sekitar rumah. Selalu pastikan anak mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, dan menggunakan obat nyamuk untuk mengusir nyamuk. Penggunaan kelambu di dalam ruangan juga berguna dalam hal ini.
2. Kolera
Kolera merupakan penyakit yang cukup mematikan dan biasanya menginfeksi anak yang cenderung membeli jajanan di tempat yang tak higienis.
Seperti apa penyebabnya?
Kolera terutama disebabkan oleh jenis bakteri tertentu yang biasanya tumbuh subur di air kotor atau terkontaminasi, serta makanan yang disiapkan secara tidak higienis. Lingkungan yang tak higienis, WC yang tidak bersih, atau rumah yang terletak di dekat tempat yang tidak higienis dapat menyebabkan penyebaran bakteri.
Gejala yang muncul:
Satu-satunya gejala kolera adalah serangan diare yang berulang. Kotoran umumnya berair, ini menyebabkan dehidrasi hebat, kram otot, dan muntah, yang bisa berakibat fatal bagi bayi dan balita.
Cara mencegahnya:
Vaksinasi adalah garis pertahanan pertama dalam hal ini, karena satu suntikan dapat memberikan perlindungan selama setengah tahun. Berikutnya, mengajarkan anak tentang menjaga kebersihan pribadi, itu bisa dilakukan dengan menggunakan sanitiser dan desinfektan.
Pilih air minum yang bersih dan terjamin untuk membunuh kuman di dalamnya. Selain itu, hindari terlalu sering membeli makanan dari luar, dan Mama dapat membeli sayuran dan buah-buahan dengan hati-hati. Dalam kasus ini, daging mentah juga harus dihindari.
3. Penyakit tifus
Tifus menjadi penyakit lain yang cukup umum pada musim hujan, karena terbawa air
Seperti apa penyebabnya?
Air yang terkontaminasi dan makanan yang disiapkan dengan cara yang tidak higienis atau di lingkungan yang tidak bersih adalah alasan utama penyebaran tifus. Bakteri Salmonella Typhi adalah penyebab tifus, dan dengan mudah tumbuh subur dalam kondisi yang tak bersih.
Gejala yang muncul:
Tifus cukup berbahaya dibandingkan dengan penyakit lain karena cenderung bersarang di kantong empedu anak bahkan setelah pengobatan berhasil. Saat tertular tifus, tanda-tanda infeksi yang kuat adalah demam, sakit perut, dan sakit kepala parah.
Cara mencegahnya:
Penyakit tifus menyebar dengan mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dengan segala cara adalah cara yang penting untuk menghentikan penyakit agar tidak mempengaruhi anak. Tindakan pencegahan lainnya adalah vaksin Tifoid yang tersedia dan dapat diberikan kepada anak-anak setelah usia 6 bulan.
4. Demam akibat infeksi virus
Meskipun dapat tertular kapan saja sepanjang tahun, kemungkinan demam akibat tertular virus lebih besar selama musim hujan.
Seperti apa penyebabnya?
Virus yang menyebabkan penyakit bisa banyak berkembang, dengan kebanyakan dari virus memiliki metode serangan yang sama. Mereka biasanya mengudara dan memengaruhi manusia terutama ketika cuaca mengalami banyak perubahan.
Gejala yang muncul:
Demam akibat infeksi virus terutama ditandai dengan bersin berulang, demam hebat, badan lemas, dan sakit tenggorokan.
Cara mencegahnya:
Menghindari hujan adalah salah satu cara terbaik untuk menghentikan demam virus menyerang anak. Minum susu kunyit secara teratur membantu tubuh anak mencegah terkena infeksi. Sakit tenggorokan dapat diatasi dengan berkumur dengan air hangat dengan garam.
Editors' Pick
5. Gastroenteritis
Penyakit yang menyerang perut secara hebat ini disebabkan oleh virus dan bakteri dari tangan anak yang jarang mencuci tangan setelah bermain.
Seperti apa penyebabnya?
Gastroenteritis biasanya disebabkan oleh beberapa virus dan bakteri. Mereka bisa hadir di air, makanan, atau bahkan permukaan yang terkontaminasi. Kontak sekecil apa pun antara tangan anak yang tidak bersih dengan mulut dapat memindahkannya virus dan bakteri ke tubuh dan membuat anak terinfeksi.
Gejala yang muncul:
Muntah parah dan diare terus-menerus adalah gejala gastroenteritis terkuat. Penyakit ini mampu melemahkan tubuh dan membawa kelemahan yang sangat besar. Beberapa gejala lain dari penyakit ini adalah iritasi, peradangan dan kram usus yang menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Cara mencegahnya:
Kebersihan tangan sangat penting untuk diikuti setiap saat. Hindari mengonsumsi makanan yang telah dibiarkan terbuka dalam waktu lama. Berikan anak air matang bersih secara rutin sepanjang hari. Hindari pemberian makanan pedas dan manis sebisa mungkin.
6. Demam berdarah
Malaria bukan satu-satunya penyakit yang dapat ditimbulkan oleh nyamuk. Nyamuk juga dapat menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD), yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani tepat waktu.
Seperti apa penyebabnya?
Varian nyamuk Aedes Aegypti dengan garis-garis menyerupai harimau di tubuhnya adalah pembawa virus ini. Saat menggigit anak, virus langsung masuk ke aliran darahnya.
Gejala yang muncul:
Anak yang terkena demam berdarah merasakan nyeri pada bagian persendian dan otot, pembengkakan kelenjar getah bening, lemas, sakit kepala, demam, bahkan bisa menyebabkan perdarahan hemoragik, yang bisa berakibat fatal.
Cara mencegahnya:
Jika terdapat ruangan yang tidak ber-AC, manfaatkan kelambu atau tirai magnet anti-nyamuk. Setelah itu gunakan aerosol pengusir nyamuk agar ruangan bebas dari nyamuk. Mengenakan pakaian lengan panjang setiap anak ke luar rumah juga dapat mencegah kemungkinan nyamuk menggigitnya.
7. Influenza
Ini adalah kondisi umum lain yang mempengaruhi suhu tubuh anak, terkadang hadir dalam bentuk pilek dan batuk.
Seperti apa penyebabnya?
Disebabkan oleh virus yang sangat menular dan menyebar dengan cepat melalui udara. Ini memasuki tubuh melalui hidung dan tenggorokan, mempengaruhi saluran pernapasan anak bagian atas.
Gejala yang muncul:
Hidung yang meler terus-menerus, nyeri badan, tenggorokan teriritasi, dan demam.
Cara mencegahnya:
Memiliki kekebalan yang kuat adalah satu-satunya cara untuk mencegah virus mengambil alih kesehatan tubuh anak. Untuk mendapatkan kekebalan yang kuat, sajikan asupan yang bergizi dan seimbang.
8. Hepatitis A
Penyakit serius dan berbahaya yang menyebar dengan cepat melalui air dan menyerang hati.
Seperti apa penyebabnya?
Air dan makanan tidak bersih yang memungkinkan virus hepatitis A berkembang biak. Kotoran orang yang terinfeksi dapat menarik lalat di atasnya, yang nantinya dapat duduk di makanan yang terpapar dan menularkan virus.
Gejala yang muncul:
Peradangan pada hati anak yang terkena, gejala penyakit kuning mengakibatkan mata dan kulit menjadi kuning, sakit perut, muntah, kehilangan nafsu makan, diare, dan kelelahan.
Cara mencegahnya:
Vaksin sangat penting dalam membangun kekebalan terhadap virus Hepatitis A. Menjaga kebersihan dasar juga dapat mengurangi kemungkinannya. Rebus air jika ada tanda-tanda kontaminasi dan jauhkan dari makanan luar yang terbuka dan terpapar.
9. Leptospirosis
Leptospirosis juga dikenal sebagai sindrom Weil, penyakit ini terlihat pada anak-anak yang seringkali bersentuhan dengan air yang tercemar.
Seperti apa penyebabnya?
Kontak dengan air dan tanah yang tercemar, biasanya bercampur dengan urine hewan yang mengandung infeksi dapat menyebabkan leptospirosis. Infeksi bisa masuk ke tubuh melalui makanan, air, melalui mulut, hidung atau mata, atau bahkan luka kecil yang terbuka di kulit.
Gejala yang muncul:
Sakit kepala, nyeri badan, demam, semua gejalanya menyerupai influenza. Menggigil dan kaku di leher, radang otak dan perut.
Cara mencegahnya:
Kenakan anak alas kaki yang tepat yang melindungi kaki dari basah. Kemudian kebersihan hewan peliharaan dan periksakan mereka. Jika anak memiliki luka terbuka, selalu tutupi agar infeksi tidak masuk ke tubuh.
10. Kudis
Kudis adalah infeksi kulit yang dapat menginfeksi balita dan menimbulkan ruam yang mengiritasi di seluruh tubuh.
Seperti apa penyebabnya?
Tungau parasit yang berukuran kecil dapat menyebar ke kulit. Parasit ini dapat tumbuh subur di area hangat dan lembab seperti ketiak, lipatan kulit, siku, alat kelamin, dan bahkan di kulit kepala. Ini menular dan dapat menyebar melalui kontak kulit-ke-kulit juga.
Gejala yang muncul:
Ruam merah dengan benjolan dan lepuh berisi air. Ada garis coklat atau perak di area yang menandakan tungau masuk ke dalam kulit.
Cara mencegahnya:
Jauhkan anak dari orang yang tampaknya mengalami infeksi kulit. Selain itu cuci dan ganti seprai, selimut, dan barang-barang rumah tangga lainnya secara teratur. Kenakan pakaian lengkap yang benar-benar kering dan didesinfeksi.
Penyakit musim hujan pada anak dapat datang dalam berbagai bentuk dan gejala. Mencegah adalah pengobatan terbaik daripada mengharuskan anak tidur sepanjang hari untuk memulihkan diri dari suatu penyakit.
Selain itu, menjaga pola makan yang sehat dan suntikan vaksinasi teratur untuk meningkatkan kekebalan tak kalah penting dalam pencegahan penyakit-penyakit berbahaya di atas. Yuk lindungi kesehatan si Kecil!