Masa kanak-kanak merupakan periode di mana sistem imunitas tubuh masih terus berkembang. Hal inilah yang mengharuskan orangtua untuk menjaga kesehatan anak semaksimal mungkin, seperti dari pemberian asupan dengan gizi seimbang dan rutin ajak anak untuk berolahraga.
Karena imunitas tubuh yang masih berkembang, anak-anak lebih rentan terserang penyakit.
Bahkan beberapa penyakit berbahaya ini lebih bersifat mematikan bagi anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.
Untuk itu, perhatian dan kepekaan dari orangtua sangatlah penting agar tidak menyepelekan jika ada gejala penyakit pada anak, dan segera mencari pertolongan medis jika anak menunjukkan gejala yang kurang sehat.
Berikut ini Popmama.com akan membahas 5 penyakit yang paling mematikan bagi anak-anak yang perlu Mama waspadai.
1. Pneumonia
Freepik/User6624752
Pneumonia adalah suatu kondisi di mana kantung udara dalam paru-paru meradang dan terisi dengan cairan. Pneumonia ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Meskipun pneumonia bisa berakibat fatal pada semua rentang usia, akan tetapi di seluruh dunia pneumonia justru lebih mematikan bagi anak-anak yang berusia di bawah lima tahun.
Gejala pneumonia sendiri, meliputi batuk, sulit bernapas, demam, kehilangan nafsu makan, dan nyeri dada. Kondisi ini juga biasanya dapat diobati secara efektif dengan pemberian antibiotik.
Faktor risiko yang menyebabkan anak pneumonia adalah malnutrisi dan polusi udara.
Editors' Pick
2. Diare
Freepik/Kwanchaiudom
Diare menjadi penyakit pencernaan yang sudah tidak asing lagi di telinga Mama. Diare disebabkan oleh infeksi usus, dan umumnya disebabkan oleh patogen, seperti rotavirus dan bakteri E.Coli. infeksi ini menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi, serta ditularkan dari orang ke orang.
Diare dapat membuat anak dehidrasi parah, bahkan menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani. Anak yang kekurangan gizi, dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat rentan terkena diare.
Kasus diare yang paling lazim terjadi di daerah yang memiliki sanitasi atau kebersihan yang buruk, serta kurangnya akses air bersih. Gejala diare yang dapat dialami anak yaitu, feses lembek dan cair, nyeri dan kram pada perut, mual yang disertai muntah, nyeri kepala, dan kehilangan nafsu makan.
3. Malaria
Freepik/Poringdown
Malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit, dan kemudian disebarkan oleh gigitan nyamuk. Gejala malaria yaitu anak mengalami suhu yang tinggi, berkeringat dan menggigil, sakit kepala, muntah, nyeri otot, dan diare.
Penyakit ini paling banyak terjadi di negara tropis yang di mana nyamuk banyak ditemukan, terutama di negara-negara seperti Afrika di selatan gurun Sahara, dan sebagian di Asia Selatan termasuk Indonesia.
Dalam mencegah malaria, Mama dapat mengaplikasikan lotion anti-nyamuk agar anak terhindar dari gigitan nyamuk, pakaikan anak celana dan pakaian yang berlengan panjang saat ingin mengunjungi tempat yang lembab, serta melakukan pencegahan 3M yaitu menguras, menutup, dan mengubur.
4. Meningitis
Freepik/user18526052
Meningitis merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya infeksi pada bagian lapisan tipis yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, atau yang disebut meninges. Dua penyebab penyakit ini, yaitu bakteri dan virus. Bakteri bertanggung jawab atas sebagian besar kematian anak akibat penyakit.
Gejala meningitis meliputi leher kaku, demam tinggi, sensitivitas terhadap cahaya, kebingungan, sakit kepala, hingga muntah. Kematian dapat terjadi dalam 24-48 jam setelah timbulnya gejala. Namun, meningitis yang diakibatkan oleh bakteri dapat diobati dengan antibiotik dan vaksin yang tersedia.
Walaupun telah ditangani dengan perawatan yang terbaik, masih banyak anak dengan meningitis yang kemudian mengalami kematian. Bahkan menurut data organisasi kesehatan dunia, WHO, kematian balita akibat meningitis di tahun 2015 berjumlah 116.000 anak.
5. HIV
Freepik/user18526052
Virus HIV dapat menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh anak. Jika dibiarkan berkembang, HIV dapat menyebabkan AIDS, yang hampir selalu berakibat fatal. Virus ini dapat ditularkan melalui cairan tubuh, kontak seksual, dan melalui peralatan yang digunakan bersama, seperti jarum suntik.
Seorang Mama yang terinfeksi HIV dapat menularkan kepada bayinya selama kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Gejala HIV yang muncul dalam beberapa minggu tampak seperti flu, yaitu demam, sakit tenggorokan, dan kelelahan.
Kemudian jika dibiarkan, penyakit ini biasanya tanpa gejala berkembang menjadi AIDS. Sayangnya, HIV tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, obat antiretroviral dapat membantu menghentikan perkembangan virus.
Sehingga anak yang terinfeksi HIV yang telah diobati dengan antiretroviral, kemungkinan besar dapat terhindar dari AIDS. Menurut data dari WHO, kematian balita akibat HIV ditahun 2015 mencapai 87.000 anak.
Itulah 5 penyakit berbahaya paling mematikan bagi anak. Salah satu cara pencegahan akibat fatal dari penyakit-penyakit di atas adalah dengan segera berkonsultasi pada dokter apabila anak menunjukkan adanya tanda-tanda masalah pada kesehatannya.