Penyebab dan Cara Mengatasi Anak yang Sering Kentut
Bisa disebabkan akibat salah mengonsumsi makanan yang tidak dapat dicerna
7 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semua orang dari kalangan usia, anak-anak maupun orang dewasa pasti pernah kentut. Kentut memang bukan sembarangan angin, kentut disebabkan oleh pengeluaran gas yang berlebihan dari dalam usus melalui anus.
Dan umumnya dengan Buang Air Besar (BAB). Banyak faktor yang menentukan seberapa sering maupun volume kentut anak. Di antaranya pola makan dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti jenis antibiotik.
Memang belum ada penelitian normalnya anak kentut dalam sehari, namun buang angin sekitar 14 kali dalam sehari masih dianggap normal. Sedangkan volume angin yang di produksi setiap individu dalam kondisi normal bervariasi antara 4001.600 ml per hari.
Namun bagaimana jika anak dalam sehari sering kentut? Berikut ini Popmama.com akan memberikan informasi selengkapnya tentang penyebab dan cara mengatasi anak sering kentut di bawah ini, yuk simak Ma!
1. Kentut disebabkan oleh proses fermentasi dalam tubuh yang membentuk sejumlah gas
Proses pencernaan dan penyerapan makanan terjadi dalam usus halus. Makanan yang tidak dapat dicerna dan diserap tubuh akan dibuang ke usus besar. Sisa makanan yang ada di dalam usus besar ini merupakan makanan bagi bakteri yang ada di dalam usus.
Dalam usus besar juga terjadi proses fermentasi yang membentuk sejumlah gas. Mengacu pada proses ini, maka jenis makanan yang dikonsumsi juga menentukan produksi gas dalam usus anak.
Semakin banyak anak mengonsumsi jenis makanan yang tidak dapat dicerna, maka semakin meningkat pula proses fermentasi oleh bakteri. Akibatnya, produksi gas pun mengalami peningkatan. Jenis gas yang diproduksi dalam usus antara lain karbondioksida (CO2), hidrogen (H2), dan metan.
Selain itu ada pula sumber gas dalam usus anak yang berasal dari udara luar, seperti nitrogen (N2) dan oksigen (O2). Udara dari luar ini dapat ikut masuk ke dalam tubuh akibat aktivitas makan yang tidak benar, seperti kebiasaan mengunyah permen karet, dan sebagainya.
Editors' Pick
2. Aroma tak sedap disebabkan oleh pembusukan metabolisme bakteri dalam usus besar
Pada dasarnya tidak semua kentut mengeluarkan bau tidak sedap. Namun, angin yang satu ini bisa menjadi bau akibat proses pembusukan oleh metabolisme bakteri dalam usus besar.
Bau tak sedap juga bisa timbul berupa bau asam, yang diakibatkan jika anak mengonsumsi makanan yang tidak sesuai kemampuan organ pencernaannya. Selain itu, makanan berbau tajam seperti, petai, durian, nangka, dan cempedak, juga dapat menyebabkan kentut anak berbau.
Kentut yang tidak berbau, umumnya terdiri dari 5 komponen gas, yaitu gas nitrogen, oksigen, hidrogen, metan, dan karbondioksida. Sedagkan, kentut yang berbau umumnya merupakan campuran gas yang berbau seperti skatol, indol, hidrogen sulfida, dan asam lemak rantai pendek.
Walaupun gas ini hanya dalam jumlah kecil, namun mampu menimbulkan aroma yang menusuk hidung.