Setiap tanggal 3 Maret dikenal sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia atau International Ear Care Day, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang cara mencegah ketulian dan gangguan pendengaran serta mempromosikan perawatan telinga dan pendengaran.
Di tahun ini tema yang diangkat adalah “Hearing Care for All : Screen, Rehabilitate, Communicate”, yang menyerukan akan pentingnya pemeriksaan dini pada gangguan pendengaran. Karena pendengaran dan komunikasi yang baik penting di semua tahap perkembangan kehidupan anak.
Banyak orangtua yang tidak sadar bahwa anak mengalami gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran juga dapat dicegah dengan melindungi telinga dari suara yang keras, perawatan telinga yang baik, dan imunisasi.
Dalam memperingati Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia, kali ini Popmama.com akan membahas seputar tips menjaga kesehatan telinga anak sejak dini, berdasarkan informasi dari Jovee.
Baca terus ya, Ma!
Sejarah International Ear Care Day atau Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia
Freepik/Gersey
Setiap tanggal 3 Maret, diperingati sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia atau International Ear Care Day. Peringatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang cara mencegah ketulian dan gangguan pendengaran serta mempromosikan perawatan telinga dan pendengaran di seluruh dunia.
Peringatan ini dimulai oleh WHO pada tahun 2007 dengan nama Hari Perawatan Telinga Internasional, pada saat diadakannya Konferensi Internasional pertama tentang Pencegahan dan Rehabilitasi Gangguan Pendengaran di Beijing.
Pihak-pihak yang terlibat pada konferensi ini adalah The China Rehabilitation and Research Center for Deaf Children (CRRCDC) atau Pusat Penelitian Rehabilitasi Anak Tuna Rungu Cina, China Disabled Persons 'Federation (CDPF) atau federasi orang disabilitas Cina, dan WHO.
Hasil dari konferensi ini adalah ditetapkannya tanggal 3 Maret sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia. Namun Indonesia baru berpartisipasi memperingati hari ini sejak tahun 2010 sebagai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Nasional.
Setelah mengetahui sejarah Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia, yuk cari tahu bagaimana cara menjaga kesehatan telinga anak!
1. Membersihkan telinga anak dengan rutin dan menerapkan cara yang tepat
Freepik/Zilvergolf
Sejak anak dalam usia balita, penting untuk mengembangkan kebiasaan membersihkan telinga secara rutin dan dengan cara yang tepat. Mama dapat menggunakan kain basah untuk membersihkan bagian luar telinga anak.
Jangan pernah mencoba membersihkan telinga anak dengan sembarang benda, apalagi yang kebersihannya tidak terjamin. Jika Mama ingin menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga anak, pastikan Mama hanya menggunakannya untuk membersihkan telinga bagian luar saja.
2. Menggunakan obat tetes telinga untuk melembutkan kotoran telinga
Freepik/Fahroni
Untuk melembutkan kotoran telinga yang terbentuk seperti gumpalan zat lilin yang diproduksi secara alami oleh telinga, Mama dapat menggunakan obat tetes telinga. Obat tetes telinga biasanya mengandung bahan-bahan seperti gliserin, hidrogen peroksida, dan garam.
Ketika kotoran telinga anak sudah lebih lembut maka akan lebih mudah juga untuk dibersihkan.
Editors' Pick
3. Awasi anak agar tidak memasukkan benda asing ke dalam telinga
Freepik/Polya_olya
Balita seringkali memasukkan benda-benda asing seperti mainan, pensil, atau ujung kunci ke telinganya. Mama perlu mengawasi anak ketika ia sedang bermain dengan barang-barang tersebut. Hal tersebut dapat menyebabkan infeksi pada gendang telinga anak, mengganggu pendengaran, dan bahkan bisa melukai organ dalam telinganya. Penggunaan cotton bud yang terlalu dalam pun tidak disarankan.
4. Tidak berlebihan saat menggunakan earbud atau headphone
Freepik/wayhomestudio
Dok. Jovee
Perhatian bagi anak yang senang mendengarkan musik menggunakan headphone atau earbud. Jaga volume perangkat pada level yang aman dan jangan terlalu sering menggunakannya. Beri waktu pada telinga untuk tidak menggunakan earbud atau headphone secara terus menerus.
Jika anak sudah bisa mendengar apa yang ingin diketahuinya, maka itu adalah waktu yang tepat untuk Mama untuk meminta anak agar mengurangi volume perangkat yang ia gunakan.
5. Keringkan telinga anak setelah berenang
Freepik/Travnikovstudio
Setelah anak berenang, sudah tentu telinganya berada pada kondisi yang lebih basah dari biasanya. Maka dari itu, Mama dapat menggunakan kain atau handuk lembut untuk menyeka bagian luar telinga. Selanjutnya, coba miringkan kepala anak untuk membantu mengeluarkan air yang tersisa di dalam telinganya.
6. Temui dokter untuk perawatan lebih lanjut
Freepik
Dok. Jovee
Jika anak merasa ada yang tidak nyaman pada telinga, Mama tak boleh ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis THT. Dokter THT biasanya akan menindaklanjuti dengan pemeriksaan khusus untuk mengatasi gangguan pada telinga anak.
Setelah mengetahui tips dalam menjaga kesehatan telinga anak, bukan berarti anak dapat terhindar langsung dari gangguan telinga dan pendengaran ya Ma, karena ada beberapa peristiwa, penyakit, dan kebiasaan yang menyebabkan gangguan telinga dan pendengaran pada anak. Apa saja penyebabnya?
Penyebab Gangguan Telinga dan Pendengaran
Freepik
Dalam mencegah gangguan telinga dan pendengaran anak, ada baiknya Mama mengetahui apa saja peristiwa dan kebiasaan dapat menyebabkan gangguan telinga dan pendengaran anak, di antaranya adalah sebagai berikut:
Cedera kepala
Kasus cedera berlebihan pada kepala dapat menyebabkan tulang telinga bagian tengah terkilir atau bahan merusak jaringan saraf, yang bisa mengganggu pendengaran secara permanen.
Penyakit kronis
Anak yang mengalami sakit dalam jangka waktu yang lama (walaupun tidak berhubungan langsung telinga), bisa memberikan dampak pada pendengarannya. Beberapa penyakit seperti jantung dan diabetes dapat mengganggu aliran darah menuju telinga bagian dalam dan juga otak.
Penggunaan earbud dan headphone yang kurang tepat
Kebiasaan menggunakan headphone sambil mendengarkan lagu dengan volume tinggi dapat menyebabkan rusaknya gendang telinga. Semakin keras dan lama anak menyetel volume suara dari earbud atau headphone, berisiko lebih pada kerusakan indera pendengarannya.
Agar pendengaran anak tetap aman, atur volume suara dari perangkat tidak lebih dari 60 persen dari suara maksimal. Tentukan durasi yang tidak terlalu lama juga ketika anak menggunakan earbud atau headphone-nya yaitu tidak lebih dari satu jam.
Nah itulah beberapa informasi mengenai Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia. Agar telinga dan pendengaran anak selalu terjaga kesehatannya, jangan lupa ya Ma untuk merawat telinga dan pendengaran sejak dini.
Selain menerapkan cara-cara di atas, Mama juga perlu rutin memberikan anak pola makan yang sehat dan juga memberikan vitamin tambahan. Jika anak mengeluhkan rasa sakit terkait telinga dan pendengaran, segera konsultasikan dengan dokter.