7 Permainan Tradisional Khas Sunda untuk Anak Bermain
Mana permainan tradisional khas Sunda yang menjadi favorit anak?
14 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Umumnya, anak identik dengan bermain sehingga banyak yang mengatakan bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang menyenangkan. Namun, karena wabah Covid-19 ini, mengharuskan anak untuk lebih banyak di rumah saja, sehingga menghambat waktu bermain bersama teman.
Tetapi Mama tidak boleh khawatir, karena Mama bisa menemukan solusi untuk mengajak anak bermain. Menggunakan alat sederhana dan tanpa memerlukan gadget, Mama bisa mengajak anak permainan tradisional.
Kali ini Popmama.com akan memberikan 7 rekomendasi permainan tradisional dari Sunda yang bisa anak mainkan bersama Mama dan anggota keluarga lainnya di rumah. Kira-kira ada permainan apa saja ya?
1. Bebentengan
Bebentengan merupakan permainan dari Jawa Barat, permainan ini juga memiliki sebutan lain dari luar Jawa Barat, seperti benteng-bentengan, jek-jekan, pris-prisan, pal-palan, dan omer. Jika diperhatikan, bebentengan ini diambil dari kata benteng atau pertahanan.
Walaupun lebih sering dimainkan oleh anak laki-laki, permainan ini juga bisa dilakukan oleh anak perempuan. Bebentengan dimainkan dengana membagi empat sampai delapan orang di dua kelompok. Setiap kelompok memiliki markas seperti pohon, tembok, atau tiang yang harus dijaga.
Maskar itulah yang disebut dengan benteng. Permainan ini memiliki aturan yang mudah, yaitu anggota kelompok harus berusaha menyentuh benteng lawan. Salah satu anggota yang disebut Lamo boleh bergerak. Lamo dapat dikejar dan ditawan oleh anggota benteng lawan jika tersentuh.
Permainan ini bisa dimenangkan oleh tim yang mampu mempertahankan bentengnya, serta mampu menyentuh benteng lawan tanpa tersentuh oleh lawan. Bebentengan ini juga dapat menumbuhkan sikap kerjasama, peduli, dan berani.
2. Hahayaman
Selanjutnya adalah hahayaman yang diambil dari Bahasa Sunda Hayam yang artinya ayam. Dalam bahasa Indonesia, permainan ini dikenal dengan istilah ayam-ayaman. Permainan ini dimainkan dengan pemain yang cukup banyak.
Para pemain membuat lingkaran besar, kemudian anak yang bertindak sebagai “ayam” dikejar oleh anak yang bertindak sebagai “musang” sampai dapat. Namun terdapat peraturan, bahwa musang tidak boleh menangkap ayam jika sedang memasuki lingkaran tersebut.
Apabila musang berhasil menangkap ayam, maka permainan dimulai lagi dari awal, dengan memilih peserta lainnya untuk menjadi ayam dan musang yang baru. Permainan hahayaman ini dapat melatih ketangkasan serta melatih anak dalam mengambil keputusan.
Editors' Pick
3. Congklak
Jika ingin permianan di dalam rumah, Mama bisa ajak anak bermain congklak.Congklak merupakan permainan yang umumnya dimainkan oleh anak-anak. Congklak dimainkan pada sebuah alat yang terbuat dari kayu/plastik yang berbentuk seperti perahu dengan panjang 30-50cm.
Pada bagian tengahnya banyak lubang-lubang untuk tempat biji atau batu. Permainan ini dimainkan oleh dua orang dengan cara, pemain pertama memindahkan batu pada satu lubang dan memasukkannya ke setiap lubang dan gunung yang dimilikinya.
Apabila batu habis pada lubang yang kosong, maka pemain tersebut dapat “menembak” atau mengambil batu pada lubang yang diseberangnya. Kemudian pemain kedua mendapat giliran, jika batu terakhir jatuh pada lubang milik pemain pertama, maka ia bisa mengambil dan melanjutkannya.
Permainanpun bergantian jika batu berakhir pada lubang yang kosong. Congklak dapat mendidik anak untuk bersikap jujur, teliti, dan patuh pada peraturan. Selain itu, permainan ini juga melatih kemampuan berhitung anak.
4. Ucing sumput
Ucing sumput merupakan permainan petak umpet dalam Suku Sunda. Dalam Bahasa Sunda ucing sumput berarti “kucing sembunyi”. Permainan ini minimal dimainkan oleh dua pemain. Semakin banyak pemain, maka permainan akan semakin menarik.
Awalnya para pemain melakukan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi “kucing”. kucing ini bertugas untuk mencari pemain-pemain lainnya yang bersembunyi. Pemain yang menjadi kucing, harus menghadap tembok sambil memejamkan mata dan menghitung sampai sepuluh detik.
Kemudian, kucing akan bergerak mencari pemain yang bersembunyi. Apabila kucing menemukan pemain yang bersembunyi, ia harus segera menyentuh tembok dan mengucapkan nama pemain yang ditemukannya.
Permainan ucing sumput ini selesai ketika semua pemain berhasil ditemukan dari tempat persembunyiannya.
5. Sunda manda
Selanjutnya dalah sunda manda, permainan ini dianggap memiliki simbol dari usaha manusia untuk membangun tempat tinggal, dan sebagai simbol usaha manusia untuk mencapai kekuasaan dengan menaati aturan-aturan yang berlaku.
Untuk bermain sunda manda, Mama juga memerlukan lahan yang besar untuk membentuk sebuah petak dan menuliskan angka 1-9, kemudiann siapkan gacuk yang umumnya pecahan genting. Namun, jika tidak ada, Mama bisa menggantinya dengan benda lain yang aman untuk anak.
Lemparkan gacuk pada petak yang telah digambar, setiap pemain tidak boleh menginjak kotak yang terdapat gacuk, dengan cara melompat satu kaki ke petak berikutnya hingga petak terakhir.
Pemain yang sudah menyelesaikan satu putaran petak, berhak memiliki satu petak yang dipilihnya untuk dijadikan “sawah” miliknya. Dan petak tersebut hanya boleh diinjak dengan kedua kaki pemiliknya saja. Pemain yang memiliki petak “sawah” paling banyak, maka menjadi pemenang.
6. Endog-endogan
Endog-endogan merupakan permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak di tanah Sunda atau Jawa Barat. Permainan ini diambil dari kata endog yang berarti telur. Endog-endogan bisa dimainkan oleh dua orang pemain atau lebih.
Cara memainkannya yaitu dengan mengatur posisi tangan yang dikepal dan ditumpuk-tumpuk seperti telur, sambil menyanyikan lagu bersama-sama dengan lirik seperti berikut ini:
Endog–endogan peupeus hiji pre. Endog–endogan peupeus hiji pre.
Endog–endogan peupeus hiji pre. Endog–endogan peupeus hiji pre.
Ketika sampai di kata “pree”, tangan yang awalnya mengepal lalu dibuka kepalannya dari yang paling bawah. Permainan bisa diulang atau diselesaikan jika semua tangan tidak ada yang mengepal lagi.
7. Jajangkungan
Jajangkungan dikenal juga dengan enggrang. Permainan ini membutuhkan alat yang terbuat dari bambu. Bambu yang digunakan adalah bambu hijau, bambu tali, atau bambu hitam, karena memiliki kekuatan dan daya tahan yang baik sehingga tidak mudah rusak saat diinjak.
Pada bagian bawah bambu terdapat pijakan kaki untuk pijakan pemain. Jajangkungan ini seringkali dipertandingkan antara lain adu cepat, adu keseimbangan, dan sebagainya. Selain itu juga bisa dipadukan dengan permainan lainnya.
Ketika anak bermain jajangkungan, penting sekali untuk menjaga keseimbangan tubuh. Keseimbangan pun juga dibutuhkan ketika menaiki enggrang. Jika keseimbangan kurang baik, maka anak kemungkinan dapat terjatuh.
Selain untuk melatih keseimbangan tubuh, jajangkungan juga bermanfaat untuk melatih konsentrasi serta keberanian anak.
Nah itu lah permainan khas asal Sunda yang bisa dimainkan anak untuk mengatasi kebosanan selama di rumah saja. Permainan apa yang menjadi favorit anak, Ma?
Baca juga:
- Selain Angklung, ini 12 Alat Musik Tradisional Khas Sunda
- Apa itu Permainan Sunda Manda dan Bagaimana Cara Bermainnya?
- 7 Rekomendasi Mainan Anak Laki-Laki agar Tetap Aktif