Punya Tiga Anak Membuat Mama Paling Mudah Stres, Benarkah?
Transisi dari anak kedua ke anak ketiga, membuat dunia Mama seakan terbalik
5 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi seorang Mama mengubah hidup seorang perempuan. Mama sekarang tak hanya harus memikirkan orang lain setiap detik dalam hidupnya, tetapi juga melakukan hal-hal yang tidak pernah dilakukan sebelumnya, bahkan mungkin tidak pernah berpikir harus melakukannya.
Seperti menjahit kostum untuk drama sekolah di malam hari, membuat kerajinan sabun untuk proyek sekolah, atau memanggang kue untuk acara sekolah.
Terlebih lagi jika Mama memiliki beberapa anak, tentu membuat jumlah pekerjaan meningkat.
Seringkali mengasuh satu anak dapat membuat Mama kewalahan, frustasi, hingga stres. Namun bagaimana jika Mama memiliki banyak anak?
Menariknya, ada sebuah studi yang meneliti berapa jumlah anak yang dianggap paling menyebabkan stres bagi Mama.
Dilansir dari laman Bright Side, berikut Popmama.com telah merangkum informasi terkait punya tiga anak membuat mudah stres, di bawah ini!
Editors' Pick
1. Menjadi seorang Mama lebih menyebabkan stres daripada yang terlihat
Pada tahun 2013, sebuah laman bernama Today, melakukan survei online tentang tingkat stres yang dialami oleh para Mama dan apa alasannya. Survei ini menghasilkan 7.164 jawaban yang berpartisipasi.
Ternyata, rata-rata, pada skala 1-10, seorang Mama umumnya memiliki tingkat stres dengan skala 8,5, dan ada beberapa alasan untuk itu.
75 persen Mama mengatakan bahwa mereka merasakan penilaian dan tekanan untuk menjadi "sempurna" dari, kebanyakan dari Mama-Mama lainnya.
Alasan lain termasuk kurangnya waktu untuk melakukan segala sesuatu yang diperlukan (60 persen), kewalahan untuk tetap menjaga kebugaran dan menarik (10 persen), dan stres yang disebabkan oleh pasangan yang ternyata menyebabkan lebih banyak stres daripada anak-anak mereka(46 persen).
Selain itu juga ada 72 persen Mama yang stres tentang betapa stresnya mereka, dan ada pula 60 persen Mama yang mengatakan membesarkan anak perempuan lebih membuat stres daripada membesarkan anak laki-laki.
2. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa masa terberat adalah ketika Mama memiliki anak ketiga
Berdasarkan survei di atas, anak-anak memiliki kontribusinya sendiri terhadap stres seorang Mama. Tak hanya itu saja, hasil penelitian tersebut juga menunjukkan, bahwa puncak stres seorang Mama adalah ketika jumlahnya mencapai tiga orang anak.
Para Mama melaporkan bahwa transisi dari satu anak ke dua bukanlah tantangan yang sangat besar, tetapi ketika dua menjadi tiga, dunia berubah terbalik.
Alasannya, Mama hanya memiliki dua tangan, dan bersama dengan pasangan, Mama memiliki dua tangan tambahan untuk ikut mengasuh anak kedua, sehingga satu anak lagi menjadi "ekstra".
Seorang Mama dari tiga anak yang bekerja sebagai blogger mencatat bahwa, pada dasarnya mereka tidak dapat memegang semua tangan anak-anaknya saat menyeberang jalan, dan situasi ini tampak di luar kendali.
Ia juga mencantumkan lebih banyak penjelasan tentang stres yang tumbuh dengan anak ketiga. Misalnya, anak kedua kurang mendapatkan perhatian, karena tidak memiliki hak istimewa seperti kakak pertama, atau perhatian seperti anak ketiga.