Menyaksikan serial kartun di televisi menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak untuk mengisi waktu, bahkan kemajuan teknologi saat ini membuat anak bisa asyik bermain video game dari televisi. Tak hanya dari smartphone saja, kecanduan layar televisi juga bisa menjadi masalah.
Screen addiction atau kecanduan layar kini menjadi masalah serius bagi anak yang hidup pada era teknologi. Beberapa tayangan televisi memang dapat mengedukasi dan menghibur anak, tetapi menghabiskan waktu depan layar televisi sepanjang waktu itulah yang menjadi masalah.
Walaupun terlihat sepele, ada beberapa konsekuensi fisik dan mental yang timbul akibat kebiasaan ini. Maka dari itu, Mama wajib mengenali apa saja tanda jika anak mengalami screen addiction agar langsung diberikan penanganan secepatnya.
Kali ini Popmama.com akan membahas seputar 5 tanda yang muncul ketika anak mengalami screen addiction atau kecanduan melihat layar televisi yang perlu Mama ketahui. Yuk simak informasinya di bawah ini!
1. Terlalu sering menghabiskan waktu di depan televisi
Freepik
Selain untuk keperluan pendidikan, ada kalanya anak menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar televisi, bahkan saat waktu senggang. Anak lebih memilih menyaksikan televisi daripada melakukan aktivitas lain seperti bermain.
Ketika Mama sudah memerhatikan si Kecil lebih banyak duduk dan menatap televisi seharian, ini bisa menjadi tanda anak telah mengalami kecanduan layar televisi. Dalam kasus ini, Mama harus aktif mendorong anak untuk menikmati aktivitas di luar layar untuk mengatasi kecanduannya.
2. Tidak banyak atau sulit bersosialisasi dengan teman sebaya
Freepik
Di usia kanak-kanak, umumnya si Kecil mudah bersosialisasi dan membangun pertemanan dengan teman-teman sebaya di lingkungannya. Namun, anak yang mengalami kecanduan layar, memiliki masalah ketika bersosialisasi dan tidak dapat melakukannya dengan baik.
Contohnya ketika anak berada di acara keluarga, ia ingin segera pulang karena ingin menyaksikan kartun favoritnya, atau ia menangis meminta ponsel Mama untuk menyaksikannya via internet. Jika Mama mengamati perilaku ini pada anak, Mama tidak boleh mengabaikannya.
Editors' Pick
3. Menggunakan tayangan televisi untuk merubah suasana hati
Freepik
Ada saatnya ketika anak mengalami hari yang bururk, ia membutuhkan acara televisi untuk membuat perasaannya lebih baik. Walaupun bisa menghibur anak, jika konten di layar langsung meningkatkan suasana hatinya, itu bisa menjadi tanda yang buruk.
Menggunakan televisi sebagai media yang dipilih untuk meningkatkan mood-nya bukanlah solusi yang baik. Jadi ketika Mama melihat si Kecil sedang murung, cobalah ajak anak berbicara agar ia tidak menggunakan televisi sebagai pelampiasannya.
4. Tidak tertarik dengan kebiasaan yang sering dilakukan sebelumnya
Freepik/Anchaleeyates
Pernah melihat anak tertarik ada suatu bidang seperti sepak bola, menggambar, atau menari Ma? Apakah ia sekarang masih tertarik setelah mengenal acara televisi? Bisa jadi anak mengalami screen addiction.
Namun perlu diingat jika anak melanjutkan minatnya setelah menyelesaikan acara televisi, belum tentu ia mengalami screen addiction. Namun jika sudah kecanduan televisi, umumnya anak kehilangan minat atau tidak tertarik lagi dengan hal-hal yang biasa ia lakukan.
Kebiasaan ini perlu diperhatikan, karena jika terus dilakukan hal ini bisa menyebabkan depresi, kurangnya harga diri, dan bahkan bisa merendahkan diri sendiri.
5. Tidak fokus melakukan kegiatan lainnya
Freepik/User21856044
Sejak usia kecil, anak membutuhkan pengalaman yang luas untuk memperluas wawasannya. Jika si Kecil terlalu sibuk dengan layar televisinya hingga tidak sempat melakukan kegiatan lain, ini bisa mengganggu aspek perkembangannya.
Umumnya anak akan melihat hal lain sebagai gangguan yang membuatnya tidak fokus jika melakukan kegiatan lain. Sama seperti kecanduan lainnya, screen addiction tidak baik dalam memengaruhi tumbuh kembang anak.
Terdapat beberapa hal yang bisa Mama lakukan untuk mehindari screen addiction sebelum bertambah parah. Simak beberapa tipsnya di bawah ini:
Tips untuk Mencegah atau Mengatasi Kecanduan Layar Televisi pada Balita
Freepik/ArthurHidden
Orangtua atau pengasuh perlu bersiap untuk memberikan batasan yang jelas bagi anak. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut:
Batasi penggunaan TV, komputer, dan perangkat seluler hingga maksimal 30 menit dalam satu waktu. Pastikan jumlah total waktu layar per hari tidak melebihi rekomendasi kelompok usia.
Jadwalkan waktu yang tepat untuk menggunakan perangkat, dan rencanakan aktivitas fisik menyenangkan yang bisa dilakukan anak pada waktu lain.
Jangan meletakkan televisi dan gadget elektronik di kamar tidur anak, dan singkirkan perangkat tersebut setelah digunakan.
Tetapkan waktu 'bebas teknologi' seperti selama makan, pekerjaan rumah, dan waktu tidur. Selain itu, Mama juga dapat menetapkan zona 'bebas teknologi' untuk anak, seperti di kamar tidur, ruang makan, dan di dalam mobil.
Ajari anak sejak dini tentang pentingnya moderasi. Pastikan untuk memberikan pujian saat anak menunjukkan pengendalian diri dalam penggunaan perangkat teknologi dan mengikuti aturan yang Mama tetapkan.
Pantau akses dengan menggunakan fitur perangkat bersama dengan anak. Manfaatkan kesempatan ini untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan berbagi nilai-nilai keluarga.
Terkadang, dengan kesibukan hidup yang orangtua jalani, teknologi dapat digunakan untuk membantu mengisi waktu anak.
Namun, tetap penting bagi Mama dan Papa agar tetap tersedia untuk berbicara, mendengarkan, bermain, dan secara aktif terlibat dengan si Kecil selama rutinitas dan aktivitas sehari-hari agar terhindari dari kecanduan televisi atau screen addiction.