Screentime atau waktu layar seringkali menjadi perdebatan diantara beberapa orangtua.
Banyak orangtua yang percaya bahwa screentime dapat memengaruhi perkembangan balita, sementara yang lain tidak membiarkan balita memiliki screentime karena efek sampingnya bagi kesehatan.
Inilah masalahnya, teknologi telah berkembang, dan tidak mudah untuk mengetahui berapa lama screentime yang direkomendasikan dan efeknya pada anak.
Selain itu berkembangnya usia anak, akan sulit bagi orangtua untuk membatasi anak dari gadget. Sehingga, hal terbaik yang harus dilakukan adalah memastikannya sehat dan produktif.
Berikut Popmama.com telah merangkum 9 tips membuat screentime balita tetap sehat dan produktif. Yuk simak!
1. Pastikan konten yang diberikan bersifat edukatif dan sesuai dengan usia anak
Freepik/Rawpixel-com
Jenis konten apa yang ditonton si Kecil selama screentime, dan apakah konten tersebut bermanfaat baginya?
Ada begitu banyak program mendidik yang ditayangkan, namun juga ada begitu banyak program yang dapat diakses balita yang mungkin akan menimbulkan dampak buruk daripada manfaatnya.
Jika balita menonton televisi, pastikan bahwa program yang ditonton bersifat edukatif atau sesuai dengan usianya.
Dalam hal penggunaan perangkat seluler, pastikan bahwa yang dapat anak lakukan hanyalah bermain game interaktif yang sesuai untuk usianya atau berkomunikasi dengan keluarga.
2. Batasi screentime hanya satu jam sehari
Freepik
Dilansir dari New Parent Support, untuk anak berusia dua sampai lima tahun, disarankan agar hanya memiliki screentime selama satu jam sehari.
Meski begitu, screentime ini harus didistribusikan dengan baik sepanjang hari, karena Mama tentu tidak ingin terlalu merangsang anak.
Tentu, tampaknya agak sulit mengingat balita aktif selama hampir sembilan jam dalam sehari, tetapi Mama selalu dapat bermain dengannya, daripada meninggalkannya di depan layar.
Untuk balita yang sudah terbiasa dengan screentime lebih dari satu jam, Mama harus mulai dengan mengurangi jam yang dihabiskan dengan layar secara bertahap, turun menjadi satu jam sehari.
3. Terlibat dalam screentime bersama
Freepik/Lookstudio
Untuk memanfaatkan screentime si Kecil sebaik-baiknya, mengapa tidak melakukannya bersama-sama? Dengan cara ini, screentime anak akan lebih diawasi, dan Mama akan mendapatkan lebih banyak waktu ikatan bersama anak.
Menghabiskan waktu layar dengan anak juga memungkinkan Mama untuk melatihnya tentang bagaimana ia harus menghabiskan screentime-nya, dan kegiatan apa yang harus ia lakukan selama screentime, terutama bila anak diberikan ponsel atau tablet.
Editors' Pick
4. Jadwalkan banyak aktivitas tanpa layar
Freepik/pressfoto
Ketika balita sudah tak lagi menonton animasi favoritnya atau membuka ponsel, Mama harus segera merencanakan sesuatu yang lain agar ia tidak bosan dan akhirnya beralih ke gadget.
Buatlah daftar aktivitas menyenangkan yang tidak melibatkan layar dan lakukan bersama-sama. Mama dapat memberikannya berbagai kegiatan menarik untuk dipilih. Perhatikan kegiatan apa yang paling menarik minat anak.
Misalnya jika balita lebih menikmati proyek seni dan kerajinan, segera siapkan alat-alat seni. Maka, ia akan secara sukarela mengurangi screentime dan membuat kerajinan bersama Mama.
Selain itu, Mama dapat memastikan anak menggunakan waktu yang tersisa untuk melakukan sesuatu yang mendidik.
5. Perhatikan reaksi anak selama waktu layar
Freepik
Jika Mama adalah orangtua yang bekerja di rumah, maka Mama juga memiliki tugas kantor yang harus diselesaikan. Ini membuat Mama sulit untuk memantau screentime si Kecil sepanjang waktu.
Namun, ada metode yang lebih baik yang dapat digunakan untuk memantau anak, yaitu lihat reaksinya.
Reaksi si Kecil akan tampak seperti lembar contekan. Mama akan belajar banyak dari melihat tanggapannya daripada menanyakan pendapatnya.
Jika anak sudah tampak bosan, atau terlihat terus menggulir tayangan video, segera jadwalkan aktivitas tanpa layar seperti yang sudah dijelaskan di atas.
6. Perhatikan bagaimana opini dari para ahli
Pexels/EKATERINA BOLOVTSOVA
Sebagai orangtua, seorang Mama dapat mencakup segalanya. Mama bisa menjadi dokter, teman bermain, koki, dan terkadang guru.
Tentu saja, kita tidak bisa benar-benar menjadi ahli dalam segala hal, dan sebagian besar waktu, harus mencari pendapat ahli sebelum membuat pilihan. Ini juga berlaku dalam hal mencari aturan screentime yang sehat lebih dari apa pun.
Baca berbagai artikel tentang screentime yang sehat, Mama juga bisa berbicara dengan dokter anak, dan cari tahu apa yang akan ia rekomendasikan untuk anak.
Ada waktu layar yang direkomendasikan untuk usia dan kondisi kesehatan tertentu, jadi sangat penting bagi Mama untuk melakukan penelitian khusus ini.
7. Hindari menggunakan waktu layar untuk hiburan saja
Freepik
Seberapa sering balita menonton acara edukatif di televisi? Apakah Mama memiliki permainan interaktif di ponsel yang akan membantu perkembangan otak anak? Jenis video apa yang anak tonton di tablet?
Lebih sering daripada tidak, screentime hanya ditujukan untuk hiburan.
Tak sedikit orangtua yang cenderung membiarkan anak menggunakan screentime-nya untuk menonton animasi favorit atau menonton video kucing lucu, dan tidak memerhatikan aspek pendidikan.
Untuk perubahan, tetapkan waktu layar untuk program pendidikan setidaknya sekali sehari, meskipun ini hanya selama dua puluh menit. Cari permainan yang mendidik untuk anak sesuai usianya dan download.
Pastikan anak juga mendapat manfaat sebanyak mungkin dari screentime.
8. Tetapkan aturan di mana screentime harus dihentikan
Freepik/bearfotos
Tetapkan waktu tertentu bahwa balita tidak boleh memiliki screentime. Mama tentu tidak ingin anak menonton televisi atau mengambil ponsel segera setelah ia bangun, karena ini akan terlalu merangsang pikirannya.
Begitupun dengan waktu makan malam, yang juga harus menjadi momen non-layar.
Ini harus menjadi aturan yang tidak boleh dilanggar, bahkan untuk kakak, orangtua, dan orang dewasa yang berada di rumah.
Waktu makan seharusnya menjadi saat seluruh keluarga berkumpul dan berbicara tentang aktivitasnya, sehingga akan meningkatkan ikatan sebagai sebuah keluarga.
Selain itu, ajari si Kecil juga cara berinteraksi dengan orang lain tanpa menggunakan perangkat selama momen tanpa screentime ini.
9. Jadilah teladan bagi anak
Freepik
Si Kecil memerhatikan lebih dari yang Mama kira. Ketika anak melihat Mama sering asyik dengan acara favorit, bermain ponsel, atau menonton film dari tablet, dan akhirnya ia akan meniru.
Sehingga, luangkan waktu sejenak dan renungkan. Perubahan harus dimulai dari orang-orang terdekat anak. Jika orangtua menggunakan screentime secara sehat dan produktif, maka balita akan menirunya.
Jadilah teladan yang Mama harapkan anak bisa mengikutinya.
Nah itulah tips membuat screentime balita tetap sehat dan produktif. Meskipun screentime bisa bermanfaat, ini juga bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan anak terutama, mata.
Dengan mengikuti tips di atas, dipastikan si Kecil akan tetap mendapatkan manfaat screentime sambil menjaga tubuhnya agar selalu sehat dan hubungan dengan orangtua akan selalu terjaga.