Viral! Video Anak 4 Tahun Menari Techno dan Ditonton 60 Juta Kali
Pandai menari dan berani tampil percaya diri sejak masih kecil
9 Mei 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua pasti mengharapkan anak untuk memiliki potensi atau talenta selama masa tumbuh kembangnya, agar ketika masuk masa sekolah orangtua dapat mendukung anak untuk menggali potensinya lebih dalam lagi, sehingga talenta yang dimiliki dapat bermanfaat saat usianya sudah remaja atau dewasa.
Seperti Liangliang, seorang anak yang berusia empat tahun dari Linyi di Provinsi Shandong, China Timur, yang menjadi viral pada Juli 2019 lalu setelah sang Mama mengunggah video Liangliang menari di akun media sosialnya. Video tersebut menampilkan Liangliang menari di sebuah lapangan.
Tak hanya di China, video tersebut juga viral di luar China, bahkan telah dilihat lebih dari 60 juta kali. Penasaran dengan Liangliang yang disebut sebagai si “Rajanya Irama”?
Kali ini Popmama.com telah merangkum informasinya di bawah ini:
1. Sang Mama mulai melihat potensi Liangliang sejak usianya masih 6 bulan saat baru saja bisa duduk
Walaupun masih balita, Liangliang dapat menari dengan lagu bergenre techno. Ia pertama kali mencoba gerakan-gerakan mudah saat usianya masih 6 bulan, saat itu ia baru saja bisa duduk, yang kemudian sang Mama menyadari potensi dari Liangliang.
“Disaat ia berusia 9 bulan, ia bisa berdiri dengan tangannya berada di dinding. Saat itu ia melakukan gerakan simple seperti menggoyangkan pinggulnya, menghentakan kakinya, tetapi juga dapat bergerak sesuai dengan irama,” ungkap sang Mama.
Ia menambahkan, pada lagu dengan tempo cepat, Liangliang menggerakan badannya juga dengan cepat. Sedangkan pada lagu bertempo lambat, ia menggentakan kakinya secara perlahan sesuai dengan tempo lagunya.
Editors' Pick
2. Mulai mengikuti square dance sejak 3 tahun dan menguasai kemampuan dari mengikuti gerakan orang lain
Liangliang mulai mencoba menari berkelompok atau square dance saat usianya masih 3 tahun, dan dua bulan kemudian ia telah menjadi penari di baris depan yang memimpin penari-penari lainnya yang lebih dewasa darinya.
“Banyak orang yang ramai maju kedepan hanya untuk merekam Liangliang menari,” ujar Mama.
Menurut Mama nya, Liangliang menguasasi kemampuannya hanya dari mengikuti gerakan orang lain. Awalnya ia hanya menonton orang lain menari, lalu ia mencobanya sendiri. Setelah itu liangliang menjadi “bintang” dalam kelompok square dance nya