5 Negara Terbaik untuk Membesarkan Anak, Lingkungannya Sangat Aman
Orangtua juga bisa mendapatkan cuti yang melimpah, lho!
26 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika Mama dan keluarga ingin mencari suasana baru lalu menetap di luar Indonesia, tentu saja butuh banyak riset yang dilakukan. Terutama tentang keamanan negara tersebut untuk anak.
Faktor lain yang harus dipertimbangkan juga misalnya, pendapatan rata-rata atau stabilitas ekonomi negara tersebut.
Belum lagi kesehatan atau kebahagiaan anak-anak di negara, kualitas pendidikan, kebijakan cuti keluarga, dan kalau anak suka bermain di luar, penting untuk mencari negara dengan ruang atau taman bermain paling hijau.
Menurut laporan dari United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), ada beberapa negara yang memiliki kelebihan atau aspek-aspek yang menunjang kesejahteraan anak.
Nah, untuk membantu Mama Popmama.com telah merangkum 5 negara terbaik untuk membesarkan anak. Ini dia daftar negaranya.
1. Belanda
Belanda masuk ke urutan teratas untuk kesejahteraan anak-anak, menurut daftar UNICEF. Dari segi kesehatan mental menduduki posisi pertama dan keterampilan anak-anak di posisi ketiga.
Di Belanda, sangat umum bagi anak untuk mengikuti aktivitas dalam kelompok, klub, dan kegiatan komunitas. Kegiatan tersebut akan menambah relasi pertemanan dan juga mengasah keterampilan mereka sejak dini.
Menurut Olga Mecking dalam bukunya yang berjudul 'Niksen: Embracing the Dutch Art of Doing Nothing', kebahagiaan keluarga di Belanda dipengaruhi oleh faktor struktural. Kesejahteraan dan kesehatan mental anak umumnya dipengaruhi oleh kesejahteraan orangtua.
Hal ini didukung oleh kebijakan Belanda, yang mana orangtua mendapatkan setidaknya 16 minggu cuti hamil yang dimandatkan dan berbayar bagi ibu, serta enam minggu cuti berbayar bagi ayah.
Selain itu, ada cuti khusus orangtua yang tidak berbayar yang dapat diambil hingga anak berusia delapan tahun. Kebijakan ini berlaku untuk semua orangtua yang tinggal dan bekerja secara legal di Belanda.
Editors' Pick
2. Estonia
Meskipun tidak berada di peringkat teratas UNICEF secara keseluruhan, Estonia mendapat peringkat tinggi untuk sejumlah aspek penting.
Misalnya dari aspek kenyamanan. DI Estonia, anak-anak terpapar lebih sedikit polusi udara, lebih sedikit polusi suara, dan lebih sedikit pestisida dibandingkan negara lain. Selain itu, ada fasilitas rekreasi dan lebih banyak ruang hijau di perkotaan.
Sistem pendidikan di Estonia juga dinilai menarik, karena dari TK sudah ada robotika, tablet, dan ada perhatian khusus pada keterampilan digital.
Tidak hanya itu, laporan OECD juga menemukan bahwa keterampilan sosial-emosional rata-rata anak usia lima tahun di Estonia lebih baik daripada negara maju lain. Misalnya, anak mampu bekerja sama dengan anak-anak lain juga pintar mengidentifikasi emosi.
Anak-anak Estonia juga jauh di atas rata-rata OECD perihal keterampilan mengatur diri seperti fleksibilitas mental, memori kerja, dan impuls penghambat.
Negara ini juga mendukung kesejahteraan keluarga dengan kebijakan cuti paling berlimpah.
Terdapat 100 hari cuti hamil serta 30 hari cuti melahirkan diikuti dengan 475 hari cuti melahirkan berbayar hingga anak berusia tiga tahun. Kedua orang tua dapat tinggal di rumah secara bersamaan dan keduanya pun tetap digaji.