Dongeng Anak: Kisah Babi yang Belajar Minta Maaf
Melalui kisah dongeng ini, anak jadi mengerti tentang pentingnya meminta maaf
6 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari banyaknya kegiatan yang bermanfaat untuk si Kecil, membacakan dongeng untuknya merupakan salah satu kegiatan yang bisa Mama lakukan. Kegiatan ini menjadi bermanfaat karena ada pesan moral yang bisa dipelajari si Kecil dari cerita yang dibacakan.
Tidak seperti dulu, di zaman sekarang mencari dongeng yang menarik seperti dongeng fabel tentu sudah sangat mudah. Dengan adanya kemudahan itu, Mama pastinya bisa membacakan dongeng yang menarik untuknya.
Salah satu kisah dongeng yang menarik untuk diceritakan adalah kisah babi yang belajar minta maaf. Dengan membacakan dongeng ini, Mama juga bisa sambil mengajarkan si Kecil tentang meminta maaf kepada orang lain.
Tak perlu berlama-lama, berikut Popmama.com telah menyiapkan dongeng kisah Babi yang belajar minta maaf secara detail.
Yuk, simak ceritanya berikut ini!
1. Ayam, Babi, dan Domba sering bermain bersama
Di suatu tempat di dekat kota, ada sebuah peternakan besar. Di peternakan tersebut, hiduplah banyak hewan yang diternakkan. Lantaran sudah hidup bersama sejak lama, Ayam, Babi, dan Domba tentunya sudah akrab serta bersahabat.
Setiap harinya, mereka sering bermain dan menghabiskan waktu bersama hingga hari menjelang sore. Mereka sangat senang dan menikmati setiap permainan yang dilakukan secara bersama.
"Ayo sini, kejar aku!" seru Babi kepada Ayam dan Domba.
"Hahaha, mudah saja aku mengejarmu," kata Ayam.
"Tunggu. Aku yakin bisa mengejarmu," ujar Domba.
2. Babi punya permainan baru untuk Ayam dan Domba
Suatu hari, Domba, Ayam, dan Babi kembali bermain seperti hari biasanya. Kali ini, Babi memiliki permainan baru yang disebutnya tidak kalah seru. Akan tetapi, saat Domba dan Ayam sudah berkumpul, Babi belum juga datang.
"Hei Ayam, ayo cepat kemari!" seru Domba kepada Ayam.
"Iya, sebentar. Lho, di mana Babi? Katanya dia ingin memperkenalkan permainan baru hari ini," ujar Ayam yang baru keluar dari kandangnya.
Tidak lama kemudian, Babi datang menghampiri Ayam dan Domba. Melihat kedatangan Babi, Domba dengan rasa penasaran segera bertanya mengenai permainan yang akan mereka mainkan.
"Apa yang akan kita mainkan hari ini? Aku sudah tidak sabar menantikannya," ujar Domba kepada Babi.
"Iya nih. Apa yang akan kita mainkan? Katanya, kamu sudah memiliki permainan baru untuk hari ini," sahut Ayam.
3. Babi ajak Ayam dan Domba untuk bermain petak umpat
Setelah menimbulkan rasa penasaran dalam pikiran Ayam dan Domba, Babi akhirnya memberitahukan tentang permainan yang akan mereka mainkan. Ternyata, permainan baru tersebut adalah petak umpat.
Babi akhirnya menjelaskan tentang cara bermainnya kepada Ayam dan Domba. Setelah semua mengerti tentang cara bermain petak umpat, Ayam kemudian mendapatkan giliran untuk berjaga. Sementara itu, Domba dan Babi mulai bersembunyi.
"Siap ya. Aku hitung. 1, 2, 3, 4, 5,…" kata Ayam.
"Aduh, aku bersembunyi di mana, ya? Aku bersembunyi di kandangku saja deh," kata Domba dalam hati sambil berjalan menjauh dari Ayam yang sedang berjaga.
"Di mana ya tempat yang enak untuk bersembunyi? Ah, aku tahu! Aku bersembunyi saja di tempat favorit Ayam, yaitu kandang besar miliknya. Dengan begitu, dia pasti tidak akan menyadari kalau aku bersembunyi di sana," ujar Babi dalam hati.
Editors' Pick
4. Ayam berjaga, Babi dan Domba bersembunyi saat bermain
Setelah Babi dan Domba sampai di tempat persembunyian, tibalah waktunya bagi Ayam untuk mencari mereka.
"Halo Babi dan Domba. Di mana kalian berada? Aku datang mencari kalian," tanya Ayam sambil berjalan mencari Domba dan Babi.
Setelah lama berkeliling, Ayam akhirnya menemukan Domba di belakang kandang. Akan tetapi, Ayam tak menemukan keberadaan Babi. Mengetahui hal itu, Domba kemudian membantu Ayam untuk menemukan Babi.
"Hei, kena kamu. Akhirnya aku menemukanmu, Domba," kata Ayam.
"Aduh, kesal. Kenapa kamu bisa menemukanku dengan mudah, ya?" balas Domba.
"Mudah saja bagiku untuk menemukan tempat persembunyianmu. Hei Domba, tahukah kamu di mana Babi bersembunyi? Dari tadi aku tidak bisa menemukan Babi," kata Ayam.
"Aku juga tidak tahu dia di mana. Baiklah, aku akan membantu kamu untuk mencari Babi," kata Domba.
5. Babi tak sengaja memecahkan telur milik Ayam saat bersembunyi
Sementara itu, Babi masih bersembunyi di tempat favorit Ayam. Tempat tersebut ternyata adalah kandang besar yang berada di peternakan. Di sana menjadi tempat favorit bagi Ayam untuk menyimpan telur-telur miliknya.
Pada saat bersembunyi, Babi tidak sengaja menyenggol tempat telur yang ada di sana. Kelalaian Babi ternyata membuat salah satu telur Ayam menjadi pecah.
Lantaran merasa panik, Babi akhirnya memilih untuk keluar dari kandang Ayam dan bersembunyi di tempat lain.
"Aduh, telurnya Ayam pecah. Kalau Ayam tahu bahwa aku yang memecahkan telurnya, dia sudah pasti akan sangat marah padaku," kata Babi.
"Lebih baik aku pergi saja dari tempat ini agar dia tak mengira aku yang memecahkan telurnya," sambung Babi.
6. Ayam curiga dengan tingkah laku Babi
Babi kemudian memutuskan pergi meninggalkan kandang tersebut dan memilih bersembunyi di kandang miliknya yang jaraknya juga tidak terlalu jauh dari kandang besar milik Ayam.
Ayam yang sedang bersama Domba akhirnya menemukan Babi. Namun, Ayam merasa curiga dengan Babi. Ayam melihat wajah Babi seperti sedang menutupi sesuatu darinya. Itulah yang akhirnya membuat Ayam bertanya kepada Babi.
"Akhirnya kamu ketemu juga. Dari tadi aku berkeliling dengan Domba mencarimu, ternyata ada di sini, ya," kata Ayam bernapas lega.
"He-he, iya aku dari tadi di sini saja menunggu kalian mencariku," kata Babi dengan suara tak bersemangat.
"Babi, kamu tampak tidak seperti biasanya. Wajahmu juga terlihat sangat berbeda. Apakah ada sesuatu yang sedang terjadi padamu?" tanya Ayam.
"Oh, ti... tidak, tidak ada. Tidak ada yang terjadi padaku. Semua baik-baik saja," kata Babi sambil mengubah ekspresi wajahnya.
Dikarenakan hari sudah sore, itu berarti sudah waktunya bagi Ayam, Babi, dan Domba kembali ke kandang mereka masing-masing. Mereka kemudian berpisah dan permainan petak umpat yang mereka lakukan sudah berakhir.
7. Ayam sangat terkejut saat tahu telur miliknya pecah
Setibanya Ayam di kandang besar miliknya, hatinya merasa sangat terkejut. Dia mendapati salah satu telur miliknya sudah dalam keadaan pecah. Tak hanya terkejut, Ayam juga sampai marah saat mengetahui telur miliknya pecah.
"Astaga! Siapa yang tega memecahkan telurku ini?" kata Ayam sambil merasa terkejut.
"Aduh, sedih hatiku melihat telurku pecah seperti ini," sambungnya sambil menangis.
Dia kemudian memanggil Babi dan Domba untuk datang ke kandangnya dan menceritakan mengenai telurnya yang pecah. Ayam kemudian bertanya kepada Babi dan Domba apakah mereka datang ke kandangnya saat bermain atau tidak.
"Babi, Domba. Siapa di antara kalian yang datang ke kandangku saat bermain tadi?" tanya Ayam.
"Aku tidak kemari saat bermain. Aku hanya pergi ke kandangku saja untuk bersembunyi. Kamu juga menemukanku di kandangku bukan?" kata Domba.
"Iya, benar juga. Aku tadi menemukan Domba di kandangnya. Kalau Babi? Apakah kamu datang ke kandangku juga? Tadi aku melihat ekspresi wajahmu seperti sedang menutupi sesuatu. Apakah ini yang kamu sembunyikan dariku?" kata Ayam kepada Babi.
"Ti… Ti… Tidak. Aku tidak pergi kemari saat bermain. Aku hanya berada di kandangku ta... ta… tadi saat bermain," jawab Babi dengan gugup.
"Jangan bohong kamu. Ayolah mengaku saja jika kamu memang bersalah," kata Ayam kepada Babi.
8. Babi akhirnya mengaku salah dan meminta maaf setelah dinasihati
Melihat situasi sedang tidak baik-baik saja, Domba akhirnya menjadi penengah antara Ayam dan Babi. Dengan bijak, Domba menasihati Babi tentang pentingnya mengakui kesalahan dan meminta maaf.
"Hai Babi, tidak baik jika kamu menutupi kesalahanmu. Itu bisa membuat hubunganmu dengan Ayam menjadi terganggu. Selain itu, menutupi kesalahan dan tidak meminta maaf hanya akan membuat dirimu dipandang buruk," kata Domba.
"Oleh karena itu, kalau kamu memang melakukan kesalahan, lebih baik mengaku dan meminta maaf daripada menutupi. Tidak ada salahnya kamu mengakui kesalahan dan meminta maaf atas kesalahanmu," lanjut Domba.
"Dengan meminta maaf atas kesalahan yang sudah kamu lakukan, kamu tentu akan dipandang baik dan bertanggung jawab," katanya lagi.
Mendengar nasihat itu, Babi akhirnya menjadi sadar bahwa menutupi kesalahan bukanlah hal yang baik. Seketika itu pula hatinya terketuk dan memilih untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada Ayam atas perbuatannya yang tak sengaja memecahkan telur.
"Ayam. Aku meminta maaf atas kesalahanku kepadamu. Sungguh, aku tidak sengaja menyenggol tempat telurmu saat bersembunyi, sehingga telurmu menjadi pecah. Aku juga meminta maaf karena menutupi kesalahanku darimu. Aku sadar, apa yang sudah aku lakukan bukanlah hal baik," kata Babi dengan perasaan menyesal.
Pernyataan maaf yang disampaikan Babi membuat hati Ayam tersentuh. Ayam kemudian memutuskan untuk menerima permintaan maaf dari Babi.
"Baik Babi, aku maafkan kesalahanmu. Aku berharap kamu tidak lagi lalai dan tidak lagi menutupi kesalahanmu. Hal yang dikatakan Domba juga sangat benar dan baik untukmu. Aku memaafkan kesalahanmu," kata Ayam.
Setelah kejadian itu, hubungan Ayam dan Babi kembali membaik. Domba tentunya sangat merasa senang dengan tindakan Babi yang berani meminta maaf dan tindakan Ayam yang memaafkan kesalahan Babi.
Pesan Moral Dongeng Kisah Babi yang Belajar Minta Maaf
Pesan moral yang bisa dipetik dari dongeng kisah Babi belajar minta maaf, yakni janganlah menutupi kesalahan yang dilakukan dan janganlah ragu untuk meminta maaf atas kesalahan tersebut.
Seperti kata Domba, tentunya ada dampak tidak baik yang bisa saja akan terjadi jika anak tidak berani mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan tersebut.
Itulah rangkuman dongeng anak tentang kisah Babi yang belajar meminta maaf. Agar lebih menarik, Mama tentunya bisa membacakan dongeng ini dengan menggunakan ekspresi sesuai dengan suasana hati para tokoh pada cerita di atas.
Baca juga:
- Dongeng Anak: Anak Kucing yang Saling Cemburu
- Dongeng Anak: Cumi Raksasa yang Sombong
- Dongeng Anak: Penggembala Domba Pembohong dan Serigala