Buah hati Mama saat ini tengah dalam masa pertumbuhan? Biasanya di fase ini, si Kecil jadi mudah rewel, banyak bertanya yang kadang membuat Mama kesal. Tak jarang rewelnya mereka diiringi dengan rengekak dan tangisan.
Daripada memarahi si Kecil yang dapat menyebabkan efek traumatis kepada dirinya, coba deh simak beberapa tips yang akan Popmama.com share ini. Apa saja ya, Ma?
1. Sering-sering mengajaknya bermain di luar rumah
Shutterstock/People Image Studio
Mama, ruang terbuka sebenarnya adalah taman bermain bagi si Kecil. Dari pohon dan dinding ia bisa bermain petak umpet, dari lapangan luas ia bisa bermain bola, bahkan dari setumpuk batu ia bisa memainkan permainan tradisional. Untuk membuatnya tetap aktif, coba deh Ma arahkan mereka untuk selalu bermain di ruang terbuka, nggak hanya bisa membuatnya aktif, hal ini juga bisa melatih saraf motorik kasarnya lho, Ma. Apalagi Mama bisa memanfaatkan momen bermain di luar rumah sebagai fasilitas untuk mengobrol atau bercanda santai dengan si Kecil. Seru ‘kan?
2. Kasih mereka syarat demi untuk dapatkan mainan
Shutterstock/Volodymyr Tverdokhlib
Saat rengekan si Kecil mulai tidak terkendali, coba deh Ma ajak mereka untuk memberikannya syarat tertentu sebelum mendapatkan mainan yang ia inginkan. Si Kecil akan lebih tertantang untuk melakukan sesuatu dengan menjadikan permainan yang ia inginkan sebagai motivasi. Minat mencobanya, Ma?
Editors' Pick
3. Belikan mainan yang multifungsi dan mendidik
Shutterstock/anek.soowannaphoom
Jika sudah melakukan beberapa usaha di atas, dan si Kecil masih terus merengek, nampaknya Mama harus dengan sabar menuruti keinginannya. Biasanya si Kecil merengkek jika ingin dibelikan mainan, lebih baik Mama mainan-mainan yang multifungsi dan mendidik. Jadi sambil bermain, si kecil juga bisa belajar sedikit demi sedikit.
Coba saja cari di aplikasi Lazada, Ma. Selain kualitasnya terjamin, Mama juga pasti tahu betul fungsi mainan yang Mama beli untuknya. Apalagi di bulan Ramadan ini, Lazada mengadakan berbagai promo menarik seperti: diskon terGILA 99%, Crazy Flash Sale dan Slash It! Sudah dapat diskon, Mama tak perlu lagi deh repot-repot keluar rumah. Yuk Ma, belanja hemat hanya di Lazada.
4. Boleh pergi ke mall, tapi bukan jadi rekreasi rutin
Shutterstock/Tom Wang
Zaman sekarang banyak orangtua milenial yang menjadikan Mall sebagai tempat rekreasi bagi si Kecil. Asumsinya, mall memiliki banyak fasilitas dari taman bermain, toko pakaian hingga tempat makan. Tapi dengan pergi ke mall si Kecil bisa terdorong untuk menjadi individu yang konsumtif nih, Ma. Bukan tidak boleh, tapi nggak perlu terlalu sering ke sana ya, Ma.
5. Selalu ajarkan si Kecil untuk berbagi
Shutterstock/Syda Productions
Kebiasaan seseorang yang suka berbagi tidak datang dengan sendirinya lho, Ma. Mama bisa mendorong si Kecil untuk menjadi orang yang dermawan bahkan dimulai dari barang-barang pribadinya, seperti mainan. Coba deh Ma, tanamkan kepada si Kecil, untuk selalu mewariskan satu mainannya kepada teman-temannya yang membutuhkan jika ia mendapatkan yang baru. Selain memiliki jiwa dermawan, hal ini juga melatihnya agar tidak jadi pribadi yang egois lho.
6. Alihkan perhatiannya ke hal-hal positif lainnya
Shutterstock/soo hee kim
Saat rengekan si Kecil mulai tidak terkendali, coba deh Ma alihkan fokusnya kepada hal lainnya. Misalnya seperti mengajaknya bermain bersama teman-temannya atau mengajaknya berbincang tentang hal-hal yang ada di sekitarnya dengan memancingnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggugah sisi penasarannya. Dengan begini pelan-pelan si Kecil akan lupa dengan hal yang sedang ia inginkan.
7. Ajak si Kecil berkreasi
Shutterstock/KK Tan
Walaupun terdengar agak rumit, aslinya nggak juga kok, Ma. saat si Kecil mulai merengek meminta mainan-mainan yang sudah ia miliki, coba deh ajak dia membuat sebuah prakarya atau mainan yang bisa ia buat sendiri. Selain bisa membuatnya lebih menghargai proses, ia bisa lebih bangga memainkan hasil karya yang ia buat lho, Ma.
Nah, itu tadi beberapa tips yang bisa Mama lakukan untuk mengontrol emosi si Kecil yang dalam masa pertumbuhan. Ternyata, nggak perlu memarahi si Kecil ‘kan, Ma?