Rusia Siap Bantu Anak-Anak Palestina yang Dievakuasi
Rusia siap terlibat dan memberikan bantuan kepada anak-anak yang membutuhkan
2 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Situasi di Palestina, khususnya di Jalur Gaza, telah menjadi perhatian dunia internasional. Badan PBB untuk urusan anak-anak, UNICEF, telah menyuarakan kekhawatirannya atas meningkatnya jumlah kematian anak-anak sejak meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina.
Dengan apa yang terjadi, Pemerintah Rusia telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yang dievakuasi dari Palestina. Pemerintah Rusia mengungkapkan kesediaan ini pada pertemuan Komisi Perlindungan Hak Anak Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Minsk, Belarusia, pada Rabu (1/11/2023).
Berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai Rusia siap bantu anak-anak Palestina yang dievakuasi.
Editors' Pick
1. Pemerintah Rusia siap terlibat dan siap membantu
Pemerintah Rusia telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan kepada anak-anak yang dievakuasi dari Palestina. Komisioner Rusia untuk Hak Anak-Anak, Maria Lvova-Belova, mengungkapkan kesediaan ini pada pertemuan Komisi Perlindungan Hak Anak Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Minsk, Belarusia.
Menurut Lvova-Belova, Rusia telah mengutarakan keinginan mereka untuk mendukung dan membantu jika diperlukan. Mereka siap terlibat dan memberikan bantuan kepada anak-anak yang membutuhkan.
"Kami telah mengutarakan keinginan kami untuk mendukung dan membantu jika diperlukan. Jika ada yang membutuhkan, kami sudah mengatakan ini sejak awal. Kami siap terlibat dan kami siap membantu," ujar Lvova-Belova.
Namun, hingga saat ini belum ada permintaan resmi dari pemerintah Palestina terkait evakuasi anak-anak tersebut.
2. UNICEF menyuarakan kekhawatiran
Badan PBB untuk urusan anak-anak, UNICEF, menyuarakan kekhawatirannya atas meningkatnya jumlah kematian anak-anak di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, ketika ketegangan Israel dan Palestina meningkat menjadi konflik bersenjata.
Juru bicara UNICEF, James Elder, menyebutkan bahwa Gaza telah menjadi kuburan anak-anak dan neraka bagi semua orang. "Gaza telah menjadi kuburan anak-anak. Itu menjadi neraka bagi semua orang," ujarnya.
Hingga saat ini, sebanyak 8.525 warga Palestina tewas akibat gempuran Israel. Sebanyak 3.542 dari jumlah itu adalah anak di bawah umur.