Ma, Ini Cara Memberikan Pemahaman Tentang Agama Pada Anak
Pembentukan karakter dan kepribadian anak dimulai dari nilai agama, Ma
22 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam rangka mengupayakan proses tumbuh kembang Si Kecil berjlana dengna lancar, pembentukan karakter tentu saja merupakan hal penting yang harus yang diperhatikan. Tentu, hal ini dapat diwujudkan dengan menanamkan nilai agama.
Akan tetapi, bagaimana caranya melakukan pendekatan pada anak terkait agama, ya?
Di bawah ini, Popmama.com menyediakan secara khsusu mengenai cara pendekatan pada anak terkait agama. Yuk, simak dan pelajari bersama-sama!
1. Perkenalkan Sang Pencipta pada anak
Di atas segalanya, kita tentu setuju bahwa pemahaman anak terhadap segala sesuatu dimulai dari pengenalan.
Hal tersebut turut berlaku dalam perihal melakukan pendekatan dan pendalaman agama terhadap Si Kecil.
Mama haruslah mengenalkan sosok Sang Pencipta pada anak melalui pembangunan komunikasi yang bersifat jelas dan bersahabat.
Mama juga bisa melakukannya dalam berbagai media seperti buku maupun film yang berkaitan dengan agama.
2. Berdoa dan beribadah bersama
Berbicara mengenal upaya untuk mengenalkan anak mama terhadap Sang Pencipta, Mama seharusnya tidak hanya fokus pada penjelasan pada poin sebelumnya.
Sebaliknya, kami sangat menganjurkan supaya Mama turut melakukannya dengan mengajak Si Kecil berkomunikasi dengan Sang Pencipta melalui doa maupun rutinitas ibadah yang meliputi pembacaan kitab suci.
Hal ini akan membentuk Si Kecil mengenal dan memahami keberadaan Sang Pencipta dari kedalaman hatinya secara spiritual.
Editors' Pick
3. Lakukan tradisi perayaan agama
Untuk membuat anak mama semakin merasa familiar atau tidak asing dengan agama yang kalian sekeluarga anut, Mama sebaiknya tidak lupa untuk senantiasa mengajak Si Kecil terlibat dalam beragam tradisi perayaan agama.
Ciptakanlah suasana yang menyenangkan agari Si Kecil tidak merasa bosan.
Mama juga sebaiknya menyandingkan upaya tersebut dengan memotivasi anak mama dengan kata-kata positif yang membuatnya berpikir bahwa keberadaannya dalam perayaan tersebut sangat penting seperti, “Ayo, Nak! Tanpa kamu rasanya kurang lengkap.”
4. Komunikasikan nilai positif dalam agama
Si Kecil memang sudah dibekali dengan beragam pengalaman positif terkait agama yang Mama dan keluarga anut.
Akan tetapi, hal tersebut tidak dapat memastikan bahwa pemahaman Si Kecil terhadap agama tersebut sudah benar adanya.
Pasalnya, mempertimbangkan usia Si Kecil yang masih terlalu dini, ada kemungkinan anak mama tidak memahaminya dengan baik.
Hal inilah yang mengharuskan Mama untuk senantiasa mengomunikasikan nilai-nilai positif dalam agama yang berputar pada nilai kebaikan dan cinta kasih.
5. Jadilah panutan yang baik
Melalui penanaman nilai positif dalam agama serta pengalaman-pengalaman terkait agama, Si Kecil tentu saja akan semakin terarahkan ke pembentukan karakter dan kepribadian yang positif.
Namun, tahukah Mama? Hal tersebut akan berakhir dengan sia-sia apabila Mama tidak menjadi panutan yang baik terhadap hal tersebut.
Alasannya, anak mama yang masih kecil memang cenderung mengikuti tindak-tanduk serta omongan orang-orang di sekitarnya secara khusus orangtua.
Itu kenapa, Mama wajib menjadi panutan yang baik dalam mempraktekkan nilai-nilai positif dalam agama yang dianut.
6. Tanamkan nilai toleransi
Sebagai bagian dari negara Indonesia dan dunia ini, kita tentu menyadari bahwa perbedaan merupakan keindahan tersendiri yang membuat kita dapat melatih nilai positif dalam agama, seperti kebaikan dan cinta kasih.
Untuk itulah, dalam melakukan pendekatan terkait agama, Mama harus tidak lupa menanamkan nilai toleransi.
Berikanlah pengertian bahwa perbedaan merupakan hal yang tidak salah dan menjadi bagian untuk mempraktekkan nilai positif dalam agama.
Sikap ini akan membuat Si Kecil tumbuh menjadi sosok yang mencintai Sang Pencipta yang mencintai semua ciptaan-Nya.
Sekarang, Mama sudah mengetahui cara-cara yang sebaiknya dilakukan dalam melakukan pendekatan terkait agama.
Yuk, kita praktekkan bersama-sama. Tetapi sebelumnya, apakah Mama mempunyai saran lain dalam perihal ini?
Share bersama kami, Ma!