Tragis! Anak 5 Tahun Disetrika oleh Tante karena Makan Rambutan

Perut dan punggung korban mengalami luka bakar serius

10 Oktober 2023

Tragis Anak 5 Tahun Disetrika oleh Tante karena Makan Rambutan
Freepik/wavebreakmedia_micro

Pada 4 Oktober 2023, di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, seorang anak berusia 5 tahun yang berinisial 'R' mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh tantenya yang berusia 53 tahun, berinisial 'SM'.

Akibatnya, 'R' mengalami luka bakar serius setelah perut dan punggungnya disetrika panas. Peristiwa ini bermula dari tindakan 'R' yang memakan rambutan di rumah 'SM'.

Simak lebih lanjut kronologinya dari rangkuman Popmama.com berikut ini.

1. Kronologi kejadian

1. Kronologi kejadian
Freepik

Kejadian ini bermula ketika 'R', yang telah tinggal di rumah 'SM' selama beberapa bulan, memakan semua rambutan dan tidak membersihkan sampah kulit rambutan yang berserakan. Melihat situasi ini, 'SM' sangat marah dan tanpa ragu memukul kaki 'R' dengan menggunakan sapu lidi.

Tindakan kekerasan ini berlanjut, karena SM kemudian mengambil setrika panas dan menyetrikakan perut serta punggung anak tersebut sebagai bentuk hukuman.

Editors' Pick

2. Latar belakang korban

2. Latar belakang korban
Freepik

'R' merupakan seorang anak yatim yang sebelumnya tinggal bersama ayahnya di Riau. Namun, setelah sang ayah meninggal pada April 2023, 'R' dan kakak perempuannya yang berusia 8 tahun dibawa oleh pihak keluarga.

Meskipun keduanya tinggal di wilayah Simalungun, mereka diasuh secara terpisah. 'R' sendiri tinggal bersama tantenya, 'SM', yang merupakan saudara dari ayah mereka. 

Seorang kerabat korban, Kesmida Hutosit, mengungkapkan keterkejutannya atas insiden ini. Ia menyatakan bahwa hubungan antara 'R' dan 'SM' selama ini berjalan baik. Namun, mungkin ada masalah yang belum diketahui orang lain yang memicu kejadian tragis ini.

Kesmida juga menjelaskan bahwa sejak beberapa bulan terakhir, 'R' telah tinggal bersama 'SM' dan memanggilnya 'mamak', karena memang 'SM' yang merawat 'R' sejak awal.

Ia juga menambahkan, "Saya pun nggak tahu kenapa begini, selama ini baik-baik saja (hubungan pelaku dan korban). Entah ada masalah 'SM' sama suaminya, atau masalah lain, dan kemudian saat itu korban buat kesalahan, terjadilah."

3. Kondisi korban

3. Kondisi korban
Freepik/DCStudio

Kondisi kesehatan 'R' setelah mengalami penganiayaan sangat memprihatinkan. Ia menderita luka bakar mencapai 30 persen, akibat dari tindakan yang dilakukan oleh tantenya, 'SM'. Selain itu, hasil pemeriksaan juga mengungkapkan bahwa 'R' didiagnosa terkena tipes.

Saat ini, 'R' sudah mendapatkan perawatan medis intensif di Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar dan kondisinya sudah stabil.

Kapolres Simalungun, AKBP Ronald FC Sipayung mengatakan, "Nantinya 'R' akan diobati sampai sembuh, baik luka bakar maupun tipes-nya dan biaya pengobatan sepenuhnya akan ditanggung Polres Simalungun."

4. Tindakan hukum

4. Tindakan hukum
Freepik

Pihak berwajib segera mengambil tindakan setelah peristiwa ini dilaporkan kepada polisi pada tanggal 6 Oktober 2023. 'SM', si pelaku, diamankan oleh polisi dan saat ini tengah menjalani proses hukum lebih lanjut.

Meskipun 'SM' berdalih bahwa tujuannya hanya untuk mendisiplinkan R, tindakan kekerasan tersebut dianggap sebagai pelanggaran hukum yang serius. Kapolres Simalungun, AKBP Ronald FC Sipayung, menegaskan, "Tindakannya tersebut sangat fatal dan melanggar hukum."

Kejadian tragis ini mengingatkan akan pentingnya perlindungan anak-anak dari kekerasan. Semoga 'R' cepat pulih, dan mari bersama-sama berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan anak-anak dalam masyarakat.

Baca juga:

The Latest