Tidur ngorok pada anak adalah hal yang sering menjadi perhatian utama bagi para orangtua. Meskipun ngorok adalah hal yang umum terjadi dan biasanya tidak menjadi masalah serius, namun memahami penyebab-penyebabnya yang mungkin ada bisa menjadi kunci dalam memastikan tidur yang nyaman dan kesehatan anak yang terjaga dengan baik.
Terdapat beragam faktor yang mungkin menyebabkan anak tidur dengan suara ngorok. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penyebab ngorok pada anak, para Mama dapat memberikan perhatian dan perawatan yang sesuai untuk menjaga tidur dan kesehatan anak tetap optimal.
Berikut Popmama.com telah merangkum penjelasan lebih lengkap mengenai masing-masing penyebab anak tidur ngorok.
1. Alergi dan hidung tersumbat
Pexels/cottonbrostudio
Alergi adalah salah satu penyebab umum hidung tersumbat pada anak. Alergi seperti alergi debu, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau makanan tertentu dapat memicu reaksi alergi pada saluran pernapasan anak.
Ketika terpapar dengan alergen, tubuh anak merespons dengan melepaskan histamin, yang dapat menyebabkan pembengkakan pada membran lendir hidung. Sebagai hasilnya, saluran udara di hidung menyempit, dan hidung menjadi tersumbat.
Ketika hidung tersumbat, anak cenderung bernafas melalui mulutnya sebagai alternatif. Bernapas melalui mulut dapat mengubah pola pernapasan anak dan meningkatkan kemungkinan ngorok saat tidur.
Hal ini terjadi karena aliran udara melalui mulut lebih cepat dan cenderung menciptakan getaran pada jaringan di tenggorokan, yang menghasilkan suara ngorok yang khas.
2. Adenoid yang membesar
Unsplash/AnnieSpratt
Adenoid adalah sekelompok jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang hidung, dekat dengan tenggorokan. Pada anak yang sehat, adenoid berperan dalam menjaga keseimbangan sistem kekebalan tubuh.
Namun, pada beberapa anak, adenoid dapat tumbuh lebih besar dari biasanya. Ketika adenoid membesar, mereka dapat menghalangi jalur udara, yang dapat mengganggu aliran udara saat anak bernafas, terutama saat tidur. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk ngorok.
Adenoid yang membesar dapat menghalangi aliran udara dari hidung ke tenggorokan dan paru-paru. Ketika anak tidur, adenoid yang membesar mungkin jatuh ke belakang dan menutupi sebagian atau seluruh saluran udara, sehingga udara harus melewati rongga yang lebih kecil. Inilah yang dapat menghasilkan suara ngorok yang terdengar saat anak bernafas selama tidur.
Editors' Pick
3. Obesitas
Freepik/Jcomp
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama yang dapat menyebabkan ngorok pada anak. Ketika seorang anak mengalami obesitas, mereka memiliki penumpukan lemak ekstra di berbagai bagian tubuh, termasuk di sekitar leher.
Lemak yang menumpuk di daerah ini dapat memberikan tekanan tambahan pada saluran pernapasan, termasuk pada saluran udara yang melewati tenggorokan.
Tekanan tambahan ini dapat mengakibatkan penyempitan saluran udara saat anak tidur. Ketika saluran udara menyempit, aliran udara menjadi terhambat, dan ini dapat menyebabkan vibrasi pada jaringan lunak dalam tenggorokan, yang menghasilkan suara ngorok.
4. Infeksi saluran pernapasan
Pexels/GustavoFring
Infeksi saluran pernapasan, seperti pilek atau flu, seringkali dapat menyebabkan ngorok pada anak. Ketika anak mengalami infeksi, sistem kekebalan tubuhnya berusaha melawan patogen (virus atau bakteri) yang masuk ke dalam tubuh.
Sebagai respons terhadap infeksi, jaringan di sekitar saluran pernapasan anak bisa mengalami peradangan atau pembengkakan.
Pembengkakan ini dapat mempengaruhi aliran udara melalui saluran pernapasan atas, termasuk hidung, tenggorokan, dan faring. Kondisi ini membuat udara sulit melewati saluran pernapasan dengan lancar, terutama saat anak bernapas melalui hidungnya.
Sebagai akibatnya, anak mungkin mulai bernapas melalui mulutnya, yang cenderung menyebabkan suara ngorok saat tidur.
5. Amandel yang membesar
Freepik
Amandel yang membesar di tenggorokan anak adalah salah satu penyebab umum ngorok saat tidur. Amandel adalah sepasang jaringan lunak yang terletak di bagian belakang tenggorokan, berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Namun, pada beberapa anak, amandel dapat tumbuh lebih besar dari biasanya. Ketika amandel menjadi terlalu besar, mereka dapat menghalangi aliran udara melalui saluran pernapasan atas.Akibat dari amandel yang membesar, anak mungkin mengalami beberapa masalah tidur, termasuk ngorok.
6. Peradangan tenggorokan
Freepik
Peradangan tenggorokan pada anak dapat muncul sebagai salah satu penyebab tidur ngorok. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi seperti infeksi tenggorokan, iritasi yang diakibatkan oleh makanan panas atau pedas, serta paparan asap rokok pasif atau polusi udara.
Peradangan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi di tenggorokan, yang pada gilirannya mengganggu aliran udara saat tidur, menyebabkan ngorok yang tidak nyaman.
7. Posisi tidur
lullysleep.com
Posisi tidur adalah faktor penting yang dapat memengaruhi kecenderungan anak untuk ngorok saat tidur. Posisi tidur yang paling sering dikaitkan dengan ngorok adalah tidur telentang.
Ketika anak tidur telentang, lidah dan langit-langit mulutnya cenderung jatuh ke belakang, yang dapat mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan. Ini menghalangi aliran udara yang bebas dan menyebabkan getaran yang menghasilkan suara ngorok.
Penting untuk diingat bahwa ngorok biasanya tidak perlu dikhawatirkan jika jarang terjadi dan anak tidur dengan nyaman.
Namun, jika ngorok menjadi masalah yang sering dan mengganggu tidur anak, serta dapat mengindikasikan masalah pernapasan yang lebih serius, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli THT.
Mereka dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan saran atau perawatan yang sesuai untuk kasus anak Mama.