Seringkali Melakukan Kekerasan pada Anak, Ini 7 Tanda Pola Asuh Toxic
Anak mama perlu mendapat kasih sayang dan perlakuan baik dalam keluarga
4 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keluarga dapat digambarkan sebagai harta yang paling berharga. Tetapi, untuk sebagian orang justru bisa menghambat aktivitas individu karena hubungan keluarga yang tidak harmonis.
Pernahkah Mama mendengar istilah pola asuh toxic?
Pola asuh toxic merupakan kondisi orangtua yang selalu mementingkan keinginan sendiri dan kemauannya harus dituruti oleh anak tanpa memikirkan perasaan serta pendapat dari anak.
Tidak hanya itu, pola asuh ini sering kali memakai kekerasan melalui kata-kata yang dilontarkan maupun kekerasan fisik seperti memukul anak dengan sapu, mencubit atau memukul dengan tangan kosong.
Pada umumnya pola asuh toxic ditandai dengan sikap orangtua yang cenderung tidak mau berkompromi dengan anak dan tidak meminta maaf atas perilaku mereka yang salah.
Jika Mama ingin mengetahui lebih lanjut sebagai bahan pembelajaran dan renungan diri, kali ini Popmama.com telah merangkum tanda-tanda pola asuh toxic yang kadang tidak disadari.
1. Keluarga tanpa kelekatan emosi
Sering kali orangtua tidak menunjukkan cinta dan kasih sayang kepada anak. Hal ini berdampak pada sikap orangtua ke anak seperti kurang ramah atau kurang hangat.
Bonding antara orangtua dan anak sangat tidak terasa sehingga hubungan yang kaku menambah jarak di dalam keluarga.
Ingat istilah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya” nggak, Ma?
Anak bisa meniru sikap orangtua yang dilihatnya sehari-hari, seperti perasaan dan emosi positif yang sering kali dipendam. Situasi ini jika berjangka panjang akan membuat anak tidak nyaman bahkan hilangnya kepercayaan diri.
Sebaliknya, jika emosi negatif yang sering diperlihatkan depan anak justru malah akan membuat anak mudah marah, merasa penuh penyesalan atau sulit berempati pada orang lain.
Mama bisa menunjukkan sikap hangat dan emosi positif dengan terbuka ke anak. Tidak perlu memendam sendirian ya, Ma.
Editors' Pick
2. Orangtua yang kurang perhatian
Setiap hari anak membutuhkan perhatian dan pengasuhan dari orangtua. Sebagian Mama atau Papa sering kali sibuk dengan kegiatannya, sehingga lupa dengan anak yang berada di rumah.
Kasih sayang, perhatian dan pengasuhan yang kurang dari orangtua akan membuat kedekatan dengan anak menjadi melemah.
Ma, anak memang sering menunjukkan sikap tidak apa-apa jika orangtua sibuk bekerja, tetapi di dalam hati nya pasti merasakan kesedihan karena kurangnya perhatian dari Mama dan Papa. Yuk Mama luangkan waktu yang banyak untuk berkumpul dan bermain bersama anak.