Ma, Yuk Ajarkan Anak tentang Cara Mengobati Luka di Rumah!
Mama dan anak harus mengerti cara menangani luka supaya terhindar dari infeksi dan trauma
9 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama? Adanya pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah bukan berarti Mama dan keluarga tidak terhindar dari adanya kecelakaan. Yang dimaksud di sini adalah kecelakaan skala kecil yang setidaknya mampu menimbulkan luka.
Berkaitan dengan itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa terjatuh merupakan salah satu kecelakaan yang paling sering dialami anak. Terutama, kemungkinan tersebut semakin meningkat selama pandemi nih, Ma. Tanpa sepengetahuan Mama, si Kecil sudah terjatuh dan terluka saja.
Nah, kali ini Popmama.com sempat menghadiri program Anak Siaga Hansaplast pada Kamis (29/7/2021) untuk mengetahui cara mengobati luka di rumah a la Hansaplast. Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!
1. Apa itu luka?
Sebelum tahu cara mengobati luka di rumah, Mama setidaknya harus mengerti apa itu luka. Mungkin, Mama tahunya luka adalah kulit yang berdarah akibat kejadian tertentu. Namun demikian, luka sebenarnya tidak sesederhana itu.
Jadi menurut Potter dan Perry (2006), luka didefinisikan sebagai “rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu”.
Singkatnya, luka diakibatkan oleh hancurnya ikatan antar sel. Cedera tersebut menyebabkan terhambatnya fungsi jaringan dalam tubuh.
Lebih jauh lagi, Direktur Pemasaran dari Hansaplast, Dr. Christopher Vierhaus, mengatakan bahwa sangat penting bagi setiap orangtua untuk mengetahui bagaimana cara penanganan luka pada anak.
“Luka, sekecil apapun, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bila tidak ditangani dengan baik karena berisiko menyebabkan infeksi berlanjut dan trauma pada anak,” kata Christopher.
Editors' Pick
2. Jenis-jenis luka terbuka dan tertutup
Mengetahui jenis-jenis luka itu penting karena penanganan terhadap luka itu berbeda-beda, Ma. Seperti yang dilansir laman Wound Cara Centers, luka itu ada dua jenis, yaitu luka internal (dalam) dan luka eksternal (luar).
Seperti namanya, luka internal merujuk kepada gangguan yang terjadi dalam tubuh sehingga tidak kasat mata dan memerlukan diagnosis dokter untuk mengetahui cara penanganannya. Salah satu contohnya adalah neuropati (rusaknya sistem saraf akibat diabetes).
Lain halnya dengan luka eksternal yang muncul akibat kontak dengan lingkungan. Jenisnya ada dua, Ma, luka terbuka dan luka tertutup.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang keduanya, berikut penjelasan selengkapnya:
1. Luka Terbuka
Luka terbuka merujuk kepada luka yang terjadi pada lapisan luar kulit. Alhasil, jaringan yang ada di dalam terpapar dengan udara luar. Ini merupakan jenis luka yang cukup umum dialami orang.
Agar lebih jelas, luka terbuka dibagi lagi menjadi empat jenis, yaitu:
- Luke lecet, terjadi karena tergeseknya kulit dengan permukaan yang keras/kasar;
- Luka robek disebabkan oleh cedera setelah menggunakaan pisau atau benda tajam lainnya;
- Luka tusuk merupakan luka dalam yang melibatkan jaringan bawah kulit; biasanya terjadi karena tertusuk jarum atau paku;
- Luka bakar dapat terjadi karena paparan sinar matahari, terkena air panas, dan lainnya, serta menyebabkan rusaknya jaringan kulit.
2. Luka Tertutup
Berbeda dengan luka terbuka, ketika Mama mendapatkan luka tertutup, kulit bagian luar tetap utuh. Akan tetapi, yang mengalami kerusakan adalah jaringan bawah kulit, seperti otot, tulang, atau organ dalam lainnya.
Luka tertutup juga ada pembagiannya, meliputi:
- Kontusio terjadi ketika salah satu bagian tubuh terbentur benda tumpul sehingga jaringan di bawah kulit mengalami kerusakan.
- Hematoma memicu timbulnya benjolan, disebut lesi, akibat menggumpalnya darah di area luka.