Apakah Mama senang nonton film horor? Mungkin Mama tertarik dengan tontonan seperti itu lantaran memacu adrenalin dan ada keseruan tersendiri yang disuguhkan.
Namun tahukah Mama kalau ada bahaya nonton film nonton bagi kesehatan mental balita?
Banyak penelitian yang telah dilakukan dan menunjukkan bahwa film horor memiliki dampak negatif terutama secara psikologis, seperti memicu timbulnya gangguan kecemasan atau ketakutan baru.
Nah, untuk melihat informasi selengkapnya, mari simak ulasan dari Popmama.com tentang bahaya nonton film horor bagi kesehatan mental anak.
Baca sampai habis ya, Ma.
Benarkah Nonton Film Horor Berbahaya bagi Kesehatan Mental Anak Balita?
Freepik
Salah satu alasan mengapa film horor sebaiknya tidak disuguhkan kepada si Kecil ada kaitan dengan daya nalar si Kecil, Ma. Di usianya tersebut, anak belum mampu membedakan apakah yang ia tonton nyata atau fiksi belaka.
"Mereka (anak-anak dan remaja) itu masih dalam tahap mengembangkan daya nalar sehingga belum mampu memilah mana kenyataan dan mana fiksi,” kata Monica Sulistiawati, psikolog klinis anak dari Personal Growth.
Akibatnya, muncul rasa takut dalam diri anak. Misalnya, si Kecil jadi takut tidur sendiri atau tidak berani ke kamar mandi tanpa menutup pintu.
Tidak sampai situ saja, ketika si Kecil terlalu sering terpapar tayangan-tayangan mengerikan, tidak menutup kemungkinan dirinya akan mengidap gangguan kecemasan saat remaja/dewasa nantinya. Bahkan, ada dampak lain yang mengkhawatirkan dari terbiasa nonton film horor.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya, berikut beberapa bahaya nonton film horor bagi kesehatan mental anak balita.
1. Munculnya gangguan kecemasan
Pixabay/rubberduck1951
Bahaya nonton film horor bagi kesehatan balita yang pertama adalah munculnya berbagai gangguan kecemasan. Bukan hanya orang dewasa saja, nyatanya anak juga dapat mengalaminya lho, Ma.
Di saat si Kecil merasa takut ketika menonton film horor, dirinya lantas cemas sewaktu sendiri atau berada dalam kegelapan. Jika Mama tidak segera meluruskan pemikirannya, perasaan tersebut bisa berubah menjadi gangguan kecemasan, Ma.
Hal ini juga sesuai dengan penjelasan Dokter Daniel S. Schechter. Ia mengungkapkan bahwa anak-anak yang terpapar konten mengerikan cenderung mengalami kecemasan, gangguan perilaku, hingga perilaku yang berbahaya bagi dirinya.
Editors' Pick
2. Membuat anak tidak mampu membedakan fiksi dan kenyataan
Pexels/Flora Westbrook
Anak balita dilarang menonton film horor memang karena daya nalarnya masih belum matang. Hanya saja, kondisi tersebut akan semakin parah di saat dirinya terus-terusan dicekoki tontonan mengerikan.
Adegan-adegan horor yang disaksikan anak akan melekat pada ingatannya. Pikirannya pun juga akan menciptakan fantasi sehingga ia selalu merasa bahwa ada sosok misterius di balik kegelapan.
Tentu kondisi ini menyebabkan anak semakin percaya bahwa yang ia saksikan adalah nyata. Kalau sudah begini, Mama perlu turun tangan supaya dirinya tidak sampai mengidap fobia, Ma.
3. Anak menjadi lebih agresif
Pixabay/Mandyme27
Perilaku si Kecil bisa menjadi agresif akibat nonton film horor lho, Ma. Hal sedemikian bisa terjadi karena anak balita selalu meniru segala hal yang ia lihat.
Sebagai contoh, anak mama melihat banyak adegan kekerasan di film yang ia tonton. Misalnya, adegan seseorang yang ditimpa lemari akibat serangan roh halus.
Tidak menutup kemungkinan dirinya jadi ingin tahu bagaimana rasanya menjatuhkan sebuah lemari ke tubuh seseorang. Untuk menemukan jawaban tersebut, tentu ia harus melakukannya secara langsung.
Terkait bahaya nonton film horor bagi kesehatan anak balita yang satu ini, R. Y. Langham telah mewanti-wanti. Hal ini karena anak mama juga belum mengerti akan konsekuensi dari perilakunya. Alhasil, ia langsung meniru semua hal dari tontonannya, termasuk perilaku kekerasan.
4. Hilangnya rasa simpati ataupun empati
Freepik
Seringnya anak terpapar film horor yang juga mengandung adegan kekerasan dapat menyebabkan dirinya kehilangan simpati. Hal ini seperti yang dijelaskan Dokter Brad Bushman, psikolog sosial dari Universitas Ohio.
Dirinya memaparkan bahwa ada dampak negatif ketika anak usia belia menyaksikan adegan kekerasan lewat televisi atau handphone-nya. Akibat yang adalah anak bisa "mati rasa" atau kehilangan rasa simpati.
Wah, jangan sampai si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang seperti itu ya, Ma.
5. Memunculkan ketakutan baru
Pixabay/KELLEPICS
Bahaya nonton film horor bagi kesehatan mental anak balita yang terakhir adalah memunculkan rasa takut yang baru. Seorang psikolog bernama Heidi Mathers menjelaskan bahwa sebuah ketakutan bisa muncul karena asosiasi (menghubungkan sesuatu) dari film horor yang ditonton.
"Keluarga kami tidak menonton film horor karena kami cenderung merasa kejadian tersebut mengancam, dan kemudian kami mulai menghubung-hubungkan hal yang ada di film dengan kehidupan nyata," katanya.
Asosiasi tersebut disebut sebagai classical conditioning. Jadi, anak mama yang awalnya tidak memiliki masalah dengan badut tiba-tiba takut setelah menonton film horor. Hal ini karena si Kecil teringat dengan kejadian yang ada di film dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata. Lantas, ia selalu menganggap bahwa semua badut itu mengerikan layaknya di film.
Bagaimana Supaya Anak Balita Tidak Nonton Film Horor?
Pexels/Ketut Subiyanto
Ilustrasi
Mama sudah tahu bahaya nonton film horor bagi kesehatan mental anak balita. Lantas, wajib bagi Mama untuk tidak membiasakan anak menyaksikan ataupun terpapar tayangan seperti itu.
Perlu diingat, anak yang berusia di bawah 14 tahun masih belum layak menyaksikan film horor ya, Ma. Maka dari itu, peran Mama sebagai orangtua untuk mengawasi dan membimbing si Kecil sangatlah penting.
1. Jangan Langsung Marah jika Anak Ketahuan Nonton Film Horor
Meskipun tidak baik untuk kesehatan mental anak balita, Mama tidak boleh memarahi apabila anak mulai terpapar konten horor. Tanya dulu apa yang ia rasakan, atau yang didapat, ketika menonton film tersebut.
"Kalau anak ketahuan nonton (film) horor, jangan langsung dihardik atau dimarahi. Baiknya ditanya dulu, apa yang dia dapat film itu, dan gimana perasaannya setelah nonton,” kata dr. Sepriani T. Limbong.
2. Beritahu si Kecil bahwa Film Horor Tidak Sepatutnya Ia Tonton
Di saat Mama bertanya dan anak ternyata merasa tertarik ketika menyaksikan film atau konten horor, maka Mama perlu meluruskannya. Beritahu si Kecil bahwa belum waktunya bagi dirinya untuk nonton film horor.
Bukan bermaksud untuk menakuti, namun jelaskan saja kepadanya apa dampak yang akan ia rasakan apabila anak keseringan menonton film horor.
Hal yang sama juga perlu dilakukan apabila si Kecil merasa takut setelah menyaksikannya. Terangkan bahwa film tersebut tidak nyata adanya.
3. Pilih Film atau Tontonan yang Memang Tepat untuk Anak
Untuk mengatasi hal yang tidak diinginkan terjadi, Mama bisa memilihkan tontonan yang memang tepat untuknya. Belum lagi, terkadang ada adegan seksualitas di film horor Indonesia yang tentu tidak baik bagi anak. Oleh karenanya, Mama boleh melihat referensi tontonan anak balita di internet.
Di samping itu, screen time atau waktu menonton si Kecil juga perlu dibatasi. Dalam hal ini, anak hanya boleh diizinkan menonton atau bermain gawai selama 1 jam.
Dengan cara ini pula, kemungkinan anak terpapar konten horor akan semakin lebih kecil.
Itulah tadi informasi mengenai bahaya nonton film horor bagi kesehatan mental anak balita. Mulai dari sekarang, awasi terus tontonan anak ya, Ma. Tentu, Mama tidak mau si Kecil menjadi depresi hanya karena nonton film horor, kan?
Baca terus Popmama.com untuk menambah pengetahuan Mama tentang parenting.