Cacar Air pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Sebenarnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 4–7 hari
17 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cacar air merupakan salah satu jenis penyakit yang sering diderita oleh anak-anak, yakni yang masih di bawah usia sekitar 12 tahun. Dikenal juga sebagai chickenpox, cacar air disebabkan oleh virus ya, Ma, bukan bakteri.
Meskipun hanya lebih menyerang pada kulit, cacar air pada anak bisa sangat mengganggu. Tentu hal ini dikarenakan rasa gatal yang membuat anak mama ingin menggaruk.
Di samping itu pula, penyakit ini juga cukup mengkhawatirkan karena tingkat penularannya cukup tinggi.
Maka dari itu, kali ini Popmama.com akan menyajikan ulasan mengenai cacar air pada anak, gejala, penyebab dan pengobatan. Yuk, simak informasinya, Ma!
1. Apa itu cacar air pada anak?
Cacar air atau chickenpox merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus, yakni virus herpes varicella-zoster. Meskipun juga bisa dialami oleh remaja, orang dewasa, ataupun ibu hamil, melansir Healthy Children, penyakit yang satu ini paling umum ditemukan pada anak-anak di bawah 10 tahun.
Mengutip laman Centers for Disease Control and Prevention, cacar air pada anak pertama kali ditandai dengan ruam pada daerah dada, punggung, wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Ruam tersebut juga terasa gatal dan berupa lepuh yang berisi cairan.
Di samping itu, cacar air juga termasuk penyakit yang mudah menular sehingga apabila ada teman anak mama yang mengidapnya, usahakan untuk tidak melakukan interaksi untuk sementara.
Editors' Pick
2. Gejala cacar air pada anak
Seperti yang telah disinggung di poin sebelumnya, ruam merupakan salah satu gejala umum cacar air. Awalnya, ruam tersebut berupa bintik kecil merah yang muncul dalam rentang 10–21 hari sejak si Kecil pertama kali terpapar virus.
Selengkapnya, berikut gejala cacar air pada anak yang perlu Mama perhatikan:
- Ruam yang awalnya berupa bintik kecil akan membesar dan berisi cairan;
- Tubuh anak akan dipenuhi ruam 1–2 hari sejak kemunculan pertama;
- Anak mengalami demam dan biasanya akan memuncak (sekitar 38,8 derajat Celcius) di hari ketiga atau keempat;
- Kepala pusing dan merasa lelah;
- Hilangnya nafsu makan.
Dibutuhkan waktu sekitar 1 minggu bagi bintik yang timbul untuk mengering dan berubah menjadi koreng. Nah bersamaan dengan ini, suhu tubuh si Kecil juga lambat laun akan menurun.
3. Penyebab dan cara penularan cacar air
Seperti yang sudah diketahui, cacar air pada anak, dan usia lainnya, dipicu oleh infeksi virus VZV (varicella zoster). Penyakit ini cukup mengkhawatirkan mengingat virus yang menyerang sangat mudah berpindah dan menular ke orang lain.
Anak mama dapat tertular cacar air apabila dirinya tak sengaja terkena liur penderita saat batuk/bersin ataupun cairan dari bintik cacar. Bahkan kalau bintik yang ada baru saja pecah, udara yang dihirup di sekitar penderita juga mampu menularkan penyakitnya.
Berkaitan dengan itu, Centers for Disease Control and Prevention mengungkapkan kemungkinan anak mama akan tertular cacar air adalah sebesar 90 persen terutama ketika ia belum divaksin.
Di samping itu, laman tersebut juga menjelaskan bahwa seorang penderita cacar air akan bersifat menular sejak kemunculan ruam pertama hingga semua bintik/lenting cacarnya mengering. Oleh sebab itu, harus jaga jarak ya, Ma.
4. Pengobatan cacar air pada anak
Cacar air pada anak memang tidak terlalu membutuhkan penanganan medis. Hal ini karena penyakitnya bisa sembuh dalam kurun waktu 4–7 hari.
Kendati demikian, cacar air yang dibiarkan begitu saja juga dapat menuntun kepada komplikasi lho, Ma, seperti infeksi bakteri di kulit.
Oleh karena itu, Mama dapat mengikuti langkah-langkah berikut sebagai pengobatan cacar air pada anak:
1. Memberikan Anak Obat Acyclovir
Acyclovir merupakan salah satu obat oral yang umum diberikan kepada penderita cacar air 24 jam setelah gejala pertama.
Obat ini dipercaya mampu mempersingkat waktu sakit dan mengurangi bintik cacar yang ada. Akan tetapi, ada sedikit efek samping pasc-konsumsi obat acyclovir.
2. Mengonsumsi Obat supaya Demamnya Turun
Kalau biasanya ibuprofen dan aspirin juga ampuh untuk menurunkan panas, sebaiknya jangan berikan anak obat tersebut.
Hal ini karena keduanya memiliki efek samping, seperti ibuprofen yang meningkatkan infeksi strep dan aspirin yang dapat menyebabkan kerusakan otak.
Dalam hal ini, berikanlah si Kecil acetominophen ketika dirinya demam akibat cacar air.
3. Jangan Biarkan si Kecil Menggaruk Ruamnya
Rasa gatal akibat bintik/lenting cacar air tentu tidak tertahankan. Meskipun begitu, cegah anak untuk menggaruknya sebab dikhawatirkan akan memicu infeksi bakteri pada kulit.
Maka dari itu, pastikan agar kuku anak tetap pendek dan bersih. Kalaupun sudah begitu, tetap jangan biarkan dirinya menggaruk bintik terutama yang ada di wajah.
Di samping itu, Mama juga bisa memakaikan si Kecil pakaian yang longgar supaya kulitnya bisa bernapas.
4. Bantu Redakan Gatal
Untuk meringankan rasa gatal, anak mama boleh berendam dengan air dingin selama 10 menit setiap empat jam sekali di awal-awal dirinya terkena cacar.
Selesai mandi, keringkan badan anak dengan menepuk-nepuk handuk agar lentingnya tidak pecah. Lalu, taruh bedak dingin di sekujur tubuhnya. Niscaya, gatal yang anak rasakan akan berkurang.
Namun semisal anak merasa gatalnya tidak karuan, Mama boleh membeli obat antihistamin di apotek terdekat.
5. Pastikan Anak Istirahat dengan Cukup
Istirahat yang cukup sangat penting lho, Ma. Dengan cara tersebut, sel-sel darah putih yang berperan dalam menunjang imunitas tubuh dapat beregenerasi.
Di samping itu, cara ini juga dapat mencegah penularan cacar air pada anak.
6. Jaga Asupan Makan si Kecil
Ketika sedang cacar, anak mungkin akan kehilangan nafsu makan, apalagi jika bintik airnya muncul di dalam mulut atau tenggorokan. kalau dibiarkan, takutnya si Kecil kekurangan nutrisi ataupun mengalami dehidrasi.
Dalam hal ini, perlu diingat bahwa anak perlu makan dan minum untuk mempercepat proses penyembuhannya. Maka dari itu, Mama bisa memilihkannya makanan yang lembut, halus, dan dingin, seperti bubur, puding, atau kentang tumbuk.
5. Kapan harus pergi ke dokter?
Dari poin sebelumnya, Mama sudah tahu bahwa cacar air pada anak akan sembuh sendiri seiring dengan waktu. Itu sebabnya penyakit akibat infeksi virus yang satu itu tidak memerlukan penanganan medis.
Meskipun begitu, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Mama membawa si Kecil ke rumah sakit. Beberapa di antaranya:
- Anak mama sudah demam lebih dari 4 hari;
- Anak muntah-muntah;
- Keluar nanah pada bintik air;
- Timbulnya bengkak, merah, ataupun perih pada kulit di area lenting;
- Anak batuk dan sulit bernapas;
- Sakit kepala dan kaku leher pada anak;
- Sulit melihat ketika berada di ruangan terang;
- Menjadi gelisah dan sulit bangun tidur.
Nantinya, Mama akan diberikan obat cacar air oleh dokter supaya gejala cacar airnya semakin mereda.
Nah, itulah tadi informasi mengenai cacar air pada anak, gejala, penyebab, dan pengobatan. Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- 7 Fakta tentang Cacar Air pada Anak
- 5 Makanan Ini Bisa Memperburuk Penyakit Cacar Air pada Anak
- Jangan Sepelekan, Cacar Api pada Anak Bisa Sebabkan Komplikasi Fatal