Flu Singapura pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Akan muncul ruam di daerah tangan, kaki, dan mulut anak
15 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Flu Singapura sendiri merupakan salah satu penyakit akibat virus yang umum diderita oleh anak-anak di bawah 5 tahun. Gejala yang paling kentara adalah munculnya bintil atau luka di mulut, kaki, dan tangan. Itu sebabnya penyakit ini juga disebut Hand Foot Mouth Disease (HFMD) (Penyakit Tangan Kaki Mulut).
Lantas, bagaimana cara pengobatannya? Apakah ada gejala flu Singapura pada anak yang kebetulan mirip dengan Covid-19?
Berikut penjelasan berdasarkan exclusive interview Popmama.com bersama Dr. dr. Debbie Latupeirissa, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak, Konsultan Penyakit Infeksi, dan Tropis Anak RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Yuk simak, Ma!
1. Gejala flu Singapura pada anak
Gejala flu Singapura pada anak biasanya akan muncul setelah 3–6 hari si Kecil terinfeksi oleh virus penyebabnya.
Terkait dengan apa-apa saja gejalanya, dr. Debbie menyebutkan bahwa anak akan mengalami demam yang tidak begitu tinggi, munculnya bintil-bintil di area kulit tangan, kaki, dan mulut, serta sakit ketika menelan.
"Gejala pada flu singapura adalah adanya demam yang tidak begitu tinggi dalam 1-2 hari dan ada gejala bintil-bintil pada kulit di sekitar tangan, kaki, dan mulut. Bahkan ditemukan juga di sekitar rongga mulut sehingga menyebabkan anak tidak mau makan karena nyeri menelan," jelas dr. Debbie.
Lebih lengkapnya, berikut gejala-gejala flu Singapura pada anak yang timbul:
- Demam;
- Sakit tenggorokan;
- Muncul sariawan di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi;
- Ruam merah yang tidak terasa gatal pada telapak tangan, telapak kaki, dan bokong;
- Hilangnya nafsu makan anak;
- Menjadi rewel;
- Nyeri perut;
- Batuk.
Dari gejala-gejala tadi, anak akan mengalami demam terlebih dahulu. Kemudian setelah 1–2 hari, barulah muncul ruam, lepuh, dan sariawan.
Editors' Pick
2. Penyebab flu Singapura pada anak
Seperti yang telah disebutkan di awal, flu Singapura pada anak terjadi karena adanya infeksi virus. Dokter Debbie mengatakan bahwa penyakit HFMD ini disebabkan oleh serangan coxsackie virus.
Virus ini boleh dibilang mudah menyebar. Dokter Debbie menjelaskan kalau anak mama bisa tertular flu Singapura apabila kontak langsung dengan penderita, yakni melalui kontak kulit ataupun terkena cairan dari batuk dan bersin.
"Virus ini ditularkan melalui kontak kulit, droplet dari batuk dan bersin atau air liur karena kontak langsung dengan yang si penderita."
Maka dari itu, kalau anak mama yang sakit flu Singapura masih tidur dengan kakaknya, mereka sebaiknya dipisahkan. Sebab, tidak menutup kemungkinan si Kakak yang sudah di atas 5 tahun dapat tertular virus tersebut.
"Sebaiknya dipisahkan anak yang sakit dengan yang sehat karena dapat menular secara kontak langsung," dr. Debbie menyarankan.