Apa Itu Hostile Parenting dan Dampaknya untuk Kesehatan Mental Anak
Parenting atau gaya mendidik anak yang tidak tepat bisa berdampak buruk pada mental anak, lho!
23 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengasuh anak memang bukanlah hal yang mudah, perlu kesabaran untuk mencapai titik yang ingin dituju. Setiap orangtua menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan pengasuhan yang baik, namun tak sedikit orangtua yang salah melakukannya.
Mama pernah mendengar istilah hostile parenting? salah satu metode pengasuhan anak dengan aturan yang cukup ketat, tentunya hal ini memiliki dampak yang tidak baik untuk anak.
Untuk mengetahui lebih lanjut seperti apahostile parenting, dan seperti apa contohnya, berikut ini Popmama.com telah rangkumkan penjelasanya. Simak dengan baik yuk, Ma!
Apa itu Hostile Parenting?
Hostile parenting adalah salah satu metode mengasuh anak dengan cara otoriter alias dengan perlakukan yang agresif, disiplin secara fisik dan tak jarang yang memberi hukuman.
Direktur The Journey Counseling Services, Kadesha Adelakun mengatakan bahwa hal ini sering terjadi karena ketidaktahuan, pengalaman, stress, atau keputusasaan, yang disebabkan oleh situasi mereka sendiri, demikian mengutip laman Parents.
Orangtua yang memperlakukan anaknya dengan metode hostile parenting ini biasanya karena merasa tidak ada yang berhasil dalam mengubah anak dari perilaku yang tidak baik.
Sehingga, dengan tujuan mengubah perilaku tersebut, Orangtua menggunakan metode yang tidak sehat, seperti dengan berteriak, memberi hukuman keras seperti memukul dan mengurung, atau mengeluarkan kata-kata kasar dan lain sebagainya.
Editors' Pick
Jenis Parenting untuk Anak
Umumnya terdapat 3 jenis parenting selain hostile parenting yaitu:
- Otoritatif, dianggap paling efektif dan jauh lebih sehat karena orangtua memiliki aturan, ekspetasi dan konsekuensi, tetapi mempertibangkan pendapat anak-anaknya, namun merasa hanya orangtua yang dapat memegang kendali.Gaya pengasuhan ini biasanya menghasilkan anak-anak yang cenderung memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang lebih tinggi, serta berpengetahuan luas, tetapi pada gaya parenting ini membutuhkan kesabaran dari kedua sisi yaitu orangtua dan anak.
- Permisif, cenderung memprioritaskan kenyamanan anak, sehingga mereka akan bersikap layaknya teman kepada anak. Tidak ada aturan yang ketat atau hukuman pada gaya pengasuhan ini, namun orangtua menjadi lemah terhadap setiap keinginan anak.
- Tidak terlibat, Uninvolved parenting merupakan gaya pengasuhan yang lalai, dimana orangtua lalai terhadap anaknya. Memenuhi kebutuhan dasar namun tidak memiliki komunikasi yang baik, dengan ini bisa berdampak pada perilaku anak pada saat memasuki masa remaja, yaitu memiliki kontrol emosi yang buruk.